BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Iklim Kelompok Kerja
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas karyawan secara individu maupun secara kelompok, karena peningkatan tersebut
akan meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan selalu berusaha untuk menciptakan iklim kerja yang baik, sehingga karyawan dapat
melakukan setiap pekerjaannya dengan maksimal. Menurut Hoogendoorn 1999:95, iklim kelompok kerja menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menyediakan suasana kerja yang baik bagi karyawan. Dalam hal ini, perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
karyawan akan tempat dan ruang kerja yang baik, sehingga menciptakan suasana kerja yang baik pula.
Menurut Davis dan Newstrom 1998:125, iklim kelompok kerja adalah suasana kerja dimana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka.
Pengertian ini dapat mengacu iklim kelompok kerja pada lingkungan suatu departemen, unit perusahaan yang penting seperti pabrik cabang atau suatu
organisasi secara keseluruhan. Iklim tidak dapat dilihat dan disentuh, tetapi ia ada dan mengitari serta
mempengaruhi segala hal yang terjadi dalam suatu organisasi. Pada gilirannya, iklim kelompok kerja dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi dalam suatu
organisasi. Iklim kelompok kerja adalah konsep sistem yang dinamis.
Universitas Sumatera Utara
Setiap lingkungan keluarga, institusi pendidikan, perusahaan dan departemen-departemen kerja mempunyai iklim tersendiri.Menurut Hepner dalam
Mangkunegara 2004:62 pembentuk iklim organisasi adalah manusia, dan bukan bangunan, perabot, peralatan, maupun hasil produksi. James dan Jenoe dalam
Simamora 2004:23 mengemukakan pandangan tentang iklim kelompok, yaitu: 1. Iklim kelompok sebagai kumpulan ciri kelompok yang dapat diterangkan
dengan obyektivitas yang masuk akal. Ciri-ciri ini membedakan kelompok tersebut dengan kelompok lainnya yang secara relatif bertahan dan
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi tersebut. 2. Iklim sebagai konsep yang merefleksikan isi dan kelebihan dari nilai-nilai,
norma, perilaku, dan perasaan para anggota dan sebuah sistem sosial yang secara operasional dapat diukur melalui persepsi dari anggota-anggota sistem.
3. Iklim kelompok itu mempunyai sesuatu yang signifikan hanya pada setiap individu. Karena individu tersebut itulah yang terlibat atau tidak terlibat dalam
keputusan-keputusan, mengalami atau tidak komunikasi yang efektif dan hangat, mempunyai atau tidak otonomi, dan sebagainya.
Mangkunegara 2004:87 menyimpulkan bahwa iklim kelompok kerja adalah kualitas relatif dari lingkungan internal suatu organisasi, yang dialami dan
mempengaruhi perilaku anggotanya, dan dapat digambarkan dalam suatu perangkat karakteristik. Apabila dikaitkan dengan budaya, budaya lebih
cenderung pada nilai, norma, dan tradisi organisasi. Dengan kata lain, budaya adalah filosofi suatu organisasi, sedangkan iklim organisasi adalah atmosfir dari
sebuah organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Indikator Iklim Kelompok Kerja