Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

kerja, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap iklim kerja di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Secara parsial menunjukkan bahwa responsibilitas berpengaruh lebih dominan terhadap iklim kerja. Secara parsial, komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap iklim kerja di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Albert Sitorus 2007, dengan judul Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSU H. Adam Malik Medan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh iklim kerja yang terdiri dari struktur kerja, standar kerja, tanggung jawab, pengakuan, dukungan, komitmen dan hubungan teman sejawat terhadap kinerja perawat di Rumah SAKIT Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional studi dengan populasi seluruh perawat yang ada di instalasi Rawat Inap Rindu A dan B sebanyak 266 orang dengan sampel sebesar 158 orang dengan pengambilan simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara iklim kerja terhadap kinerja perawat. Penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi rumah sakit untuk dapat melakukan kebijakan-kebijakan berupa pelatihan manajemen rumah sakit dan pelatihan keterampilan non tehnis seperti soft skill dalam rangka meningkatkan iklim kerja yang lebih baik agar dapat menumbuh kembangkan kinerja perawat yang lebih baik.

2.9 Kerangka Konseptual

Karyawan yang memiliki tingkat kemampuan yang baik dan didukung oleh suasana iklim kelompok kerja yang harmonis akan dapat melaksanakan Universitas Sumatera Utara tugasnya dengan baik sehingga mampu menghasilkan output yang memuaskan sesuai dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, pembinaan hubungan yang baik antara karyawan dengan karyawan maupun antara karyawan dengan pimpinan haruslah terus semakin ditingkatkan. Pemikiran tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tagiuri dan Litwin dalam Wirawan 2007:145 yang menyatakan bahwa iklim kelompok kerja merupakan suatu gambaran kolektif yang bersifat umum terhadap suasana kerja organisasi yang membentuk harapan dan perasaan karyawan sehingga kinerja karyawan meningkat. Banyak hal yang berpengaruh didalam organisasi sehingga terbentuklah iklim, salah satunya adalah kerjasama antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin dan bawahan bersama-sama menciptakan suasana dalam organisasi menjadi nyaman, sehingga keserasian dan keharmonisan yang terjalin dapat semakin meningkatkan kinerja organisasi. Menurut Stringer dan Wirawan 2007:66 mengemukakan bahwa: “terdapat lima faktor yang menyebabkan terjadinya iklim suatu organisasi yaitu lingkungan eksternal, strategi organisasi, pengaturan organisasi, kekuatan sejarah dan kepemimpinan.” Masing-masing faktor ini sangat menentukan hasil kerja karyawan, oleh karena itu pihak-pihak yang ingin mengubah iklim suatu organisasi harus mengevaluasi masing-masing faktor tersebut. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan secara konseptual, iklim kelompok kerja dapat didefinisikan sebagai suasana yang terjadi dalam organisasi yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan antar atasan dan bawahan, maupun hubungan sesama karyawan, dan suasana yang terjadi sebagai Universitas Sumatera Utara akibat dari pengaruh sistem organisasi, serta lingkungan fisik organisasi tersebut. Iklim kelompok kerja dalam suatu organisasi adalah kondisi atau keadaan yang berada didalam dan diluar organisasi yang memberikan hubungan terhadap kehidupan organisasi. Iklim kelompok kerja yang kondusif sangat menunjang terhadap ketenangan dan kenyaman dalam bekerja, sehingga dapat menimbulkan tingkat penjualan yang sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Secara teoritis, iklim dalam organisasi dapat diciptakan oleh hubungan sosial orang-orang yang bekerja, kondisi fisik lingkungan kerja dan sistem imbalan yang diterapkan seperti yang dapat kita lihat pada teori Litwin dan Stringer yang menyatakan bahwa : “Iklim kelompok kerja adalah sesuatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan asumsi akan berpengaruh pada motivasi dan perilaku karyawan.” Dapat disimpulkan semakin kondusif iklim kelompok kerja pada organisasi tersebut semakin baik pula tingkat penjualannya. Dengan demikian diduga terdapat hubungan yang positif antara iklim kelompok kerja terhadap tingkat penjualan. Berdasarkan teori-teori yang ada, maka dapat dibentuk kerangka konseptual penelitian sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Iklim Kelompok Kerja Tingkat Penjualan Universitas Sumatera Utara

2.10 Hipotesis