Sikap Pelaksana disposisi Komunikasi Struktur Birokrasi Dukungan Publik

commit to user 46

2. Sikap Pelaksana disposisi

Apabila implementator mempunyai disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti yang diingkan oleh pembuat kebijakan dan sebaliknya. dampak dari kecenderung-kecederungan pelaksana kebijakan adalah akan banyak kebijakan masuk zona ketidakacuhan. Ada kebijakan yang dikerjakan secara efektif karena mendapat dukungan langsung dari para pelaksana kebijakan, namun kebijakan lain mungkin akan bertentangan dengan pandangan pelaksana kebijakan, sehingga akan menghambat implementasi kebijakan. Apakah diposisi yang dimiliki oleh stakholder yang terkait baik atau sebaliknya. Stakeholder yang terlibat atau pelaksana dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di Surakarta terkhusus Kelurahan Semanggi antara lain : a. Kepala kelurahan Semanggi dan jajarannya b. Konsultan dan fasilitator PNPM Mandiri di Kelurahan Semanggi c. Lembaga Kswadayaan Masyarakat LKM d. Kelompok Swadaya Masyarakat KSM atau masyarakat

3. Komunikasi

Komunikasi merupakan sarana untuk menghubungkan tujuan program dengan pelaksana program agar program dapat direalisasikan dengan baik. Komunikasi antar pelaksana harus dijalankan dengan baik. Pola komunikasi yang dibangun adalah commit to user 47 top-down dan buttom- up karena proses implementasi melibatkan banyak elemen. Pola komunikasi juga dapat dilaksanakan secara formal maupun informal untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program.

4. Struktur Birokrasi

Indikator minimal dari hal ini adalah SOP standart operational prosedure atau petunjuk pelaksanan dan teknis Juklak-Juknis. Dengan adanya SOP Juklak-Juknis PNPM Mandiri Perkotaan ini diharapkan dalam implementasi kebijakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

5. Dukungan Publik

Dukungan publik merupakan prasyarat utama dalam proses implementasi program PNPM Mandiri Perkotaan, karena pada dasarnya program ini ditujukan pada pemberdayaan masyarakat atau warga miskin secara langsung. Dukungan publik dapat berupa : a. Partisipasi masyarakat dalam musyawarah atau semua kegiatan PNPM b. Swadaya masyarakat baik dana, tenaga dan waktu. c. Kesediaan menjadi pengurus commit to user 48

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KOTA PONTIANAK PERKOTAAN.

0 0 10