yang berat berupa rasa sakit pada bibir, lidah dan pergerakan kaki dan tangan, halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, ataxia, sulit bicara, kemunduran cara berpikir,
reflek tendon yang abnormal, dan pendengaran rusak. Bila gejala awal ini tidak segera diatasi, penderita selanjutnya akan mengalami
pembengkakan pada kelenjar ludah, radang pada ginjal nephritis dan radang pada hati hepatitis.
2.8.10.2. Keracunan Kronis
Keracunan kronis adalah keracunan yang terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam selang waktu yang panjang. Penderita keracunan kronis biasanya
tidak menyadari bahwa dirinya telah menumpuk sejumlah racun dalam tubuh mereka, sehingga pada batas daya tahan yang dimiliki tubuh, racun yang telah mengendap
dalam selang waktu yang panjang tersebut bekerja. Pengobatan akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan.
Keracunan kronis yang disebabkan oleh merkuri, peristiwa masuknya sama dengan keracunan akut, yaitu melalui jalur pernafasan dan makanan. Akan tetapi pada
keracunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat sedikit sehingga tidak memperlihatkan pengaruh pada tubuh. Namun demikian masuknya merkuri ini
berlangsung secara terus-menerus. Sehingga lama kelamaan, jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuh menjadi sangat besar dan melebihi batas toleransi
yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan mulai terlihat Palar, 2008. Pada peristiwa keracunan kronis oleh merkuri, ada dua organ tubuh yang
paling sering mengalami gangguan, yaitu gangguan pada sistem pencernaan dan sistem saraf. Radang gusi gingivitis merupakan gangguan paling umum yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
pada sistem pencernaan. Gangguan terhadap sistem saraf dapat terjadi dengan atau tanpa diikuti oleh gangguan pada lambung dan usus. Ada dua bentuk gejala umum
yang dapat dilihat bila korban mengalami gangguan pada sistem saraf sebagai akibat keracunan kronis merkuri, yaitu tremor gemetar ringan dan parkinsonisme yang
juga disertai dengan tremor pada fungsi otot sadar. Tanda-tanda seseorang penderita keracunan kronis merkuri dapat dilihat pada
organ mata. Biasanya pada lensa mata penderita terdapat warna abu-abu sampai gelap, atau abu-abu kemerahan, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop mata. Di
samping itu, gejala keracunan kronis merkuri yang lainnya adalah terjadinya anemia ringan pada darah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Perjalanan Merkuri Dari Alam Sampai ke Tubuh Manusia Widowati,
2008. Gunung berapi, pelapukan batuan
Pertambangan emas, industri
Limbah merkuri
Darat Sungai
Laut Udara
Pertanian
Hewan Air minum
Plankton, bentos
Ikan
Manusia
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Hubungan antara berbagai bentuk merkuri dan sifat-sifatnya di
dalam tubuh Kristanto,2002
Transformasi oleh mikroorganisme
Transformasi di dalam tubuh
dan lingkungan
Hg organik Alkil Hg
Organik
Merusak ginjal, hati dan otak. Waktu
retensi lama Hg anorganik
Semua beracun dalam jumlah
yang cukup
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Proses Pengolahan batuan emas Ruslan, 2011
Penggalian batuan Penghancuran batuan
Penggilingan dengan gelundung + Batu Penggiling + Air Proses Amalgamasi Penambahan Hg
Pemisahan
Limbah Padat Amalgam, Hg, Air
Penyaringan
Amalgam Hg
Pencemaran Hg ke Lingkungan
Pembakaran Amalgam
Uap Hg Bullion
Limbah Cair
Limbah Cair
Universitas Sumatera Utara
2.8.11. Pencegahan Pencemaran Merkuri