Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA fenil merkuri asetat. Pemakaian dari senyawa FMA bertujuan untuk mencegah pembentukan kapur
pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena kertas seringkali digunakan sebagai alat pembungkus makanan
Palar, 2008.
2.8.7. Kasus Pencemaran Merkuri
Beberapa kasus pencemaran merkuri antara lain : 1.
Kasus keracunan merkuri yang terkenal adalah kasus yang terjadi di Teluk Minamata, Jepang, pada tahun 1950-an. Industri kimia yang beroperasi di sekitar
teluk Minamata membuang limbah yang mengandung merkuri ke perairan teluk dan menyebabkan ibu-ibu yang mengonsumsi makanan laut yang diperoleh dari
Teluk Minamata melahirkan anak-anak dengan cacat bawaan. Pada kasus tersebut, dari 111 kasus keracunan yang terjadi, 43 orang meninggal. Para
penderita penyakit Minamata, menunjukan kadar Merkuri antara 200 sampai 500 mikrogram per liter darahnya. Sementara batasan aman menurut WHO adalah
antara lima sampai 10 mikrogram merkuri per liter darah. Limbah yang dibuang ke teluk Minamata juga tidak terhitung sedikit, diperkirakan 200-600 ton Hg
dibuang selama 1932-1968, selain merkuri, terdapat juga mangan, thalium, dan selenium dalam limbah yang dibuang Effendi, 2003 mengutip dari Sawyer dan
McCarty, 1978. 2.
Di Indonesia, sejak tahun 1996 perairan Teluk Buyat Provinsi Sulawesi Utara telah dijadikan tempat pembuangan tailing limbah hasil tambang emas oleh PT
Newmont Minahawa Raya PT NMR. Efek dari efektivitas tersebut diduga
Universitas Sumatera Utara
bukan hanya terjadi pada teluk itu sendiri tetapi pada daerah sekitarnya Teluk Totok dan Kotabunan. Akibat kegiatan pertambangan skala besar oleh PT.
Newmont Minahasa Raya NMR, ekosistem perairan laut di teluk Buyat rusak parah akibat buangan 2000 ton tailing setiap hari Anonimous, 2012.
3. Kadar merkuri yang tinggi juga pernah dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan
Kanada, yaitu pada ikan yang menghuni danau St.Clair. sumber pencemaran merkuri di danau tersebut berasal dari industri kimia yang memproduksi klor
dengan menggunakan elektroda merkuri. Wood et al. 1968 dalam Dugan 1972 menyebutkan bahwa jenis senyawa merkuri yang ditemukan pada organ
makhluk hidup, misalnya ikan, adalah metilo merkuri atau dimetil merkuri. 4.
Di Indonesia, pencemaran merkuri akibat adanya penambangan emas tanpa ijin PETI ditemukan di berbagai tempat, namun tidak pernah ada investigasi atau
laporan adanya penderita keracunan merkuri. Misalnya di Pongkor, Jawa Barat dilaporkan bahwa konsentrasi merkuri di sedimen sungai berkisar antara 0-2,688
ppm, sedangkan di tanah didapat konsentrasi sebanyak 1-1300 ppm Soemirat, 2003 mengutip dari Gunradi, 2001.
2.8.8. Senyawa Merkuri Anorganik