Uji Normalitas Data Kuantitatif

H 1 : keterampilan proses sains siswa tidak sama Selanjutnya, menghitung uji beda dua rata-rata data pretest atau dua rata- rata data posttest dengan menggunakan taraf signifikansi 5 0,05. Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H diterima Jika nilai signifikansi 0,05 maka H ditolak Dari kesimpulan di atas, jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka masih digunakan uji independent sampel t-test, akan tetapi hasil dari pengujiannya dapat dilihat pada kolom Equal Variance Not Asumed diasumsikan varians tidak sama.

d. Gain normal

Untuk menghitung peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dilakukan dengan rumus gain yang dinormalisasi N-Gain. Menurut Meltzer Fauzan,2012 rumus yang digunakan untuk mencari gain yaitu sebagai berikut: ���� = skor postes − skor pretes skor max − skor pretes Hasil dari gain di atas ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikutHake Fauzan, 2012: Tabel 3.11 Kriteria tingkat N-Gain Tingkat N-Gain Kriteria g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah

e. Analisis Data Anova Satu Jalur One Way ANOVA

Anova merupakan singkatan dari analysis of varian merupakan bagian dari metoda analisis statistik yang tergolong analisis komparatif perbandingan lebih dari dua rata-rata Riduwan, 2006. Atau sering juga dikenal dengan nama uji-F fisher test. Uji F ini dilakukan terhadap beberapa kelompok yang independen, dalam hal ini yaitu kelompok siswa tinggi, sedang dan rendah.Untuk menentukan siswa termasuk kelompok tinggi, sedang dan rendah, diambil dengan cara menentukan siswa dari kelompok rendah dan tinggi 27 dari banyaknya peserta dan dilakukan berdasarkan peringkat skor yang diperoleh Sudjana, 1990. Dalam melakukan uji-F ini, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu data dipilih secara random, berdistribusi normal dan variannya homogen Riduwan, 2006.Jika semua hal tersebut terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis data dengan menggunakan uji one way ANOVA dalam SPSS 16. Rumusan hipotesis pengujiannya yaitu: H = peningkatan KPS tiap kelompok sama satu dengan yang lain H 1 = peningkatan KPS tiap kelompok ada perbedaan satu dengan yang lain. Taraf signifikansi pada uji one way ANOVA dengan menggunakan taraf signifikansi 5 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H diterima, tetapi jika nilai signifikansi 0,05 maka H ditolak.

f. Uji Non Parametik

Jika syarat uji parametik tidak terpenuhi yakni data berdstribusi normal dan bervarian homogeny, maka dilakukan uji non-parametik dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan bantuan software SPSS Statistics v16 for Windows dengan taraf signifikansi 0,05.

2. Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu.Selanjutnya sebagian data yang terkait dengan keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan seperlunya untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Secara terperinci akan diuraiakan sebagai berikut:

a. Wawancara

Data hasil wawancara diolah dengan menganalisis jawaban dari responden kemudian mendeskripsikannya ke dalam bentuk penjelasan berupa tafsiran dari

Dokumen yang terkait

Implementasi Model Children Learning In Science (CLIS) dalam Pembelajaran IPA-Fisika SMP Negeri 1 Glenmore (Studi Pada Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains)

0 3 16

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR.

2 7 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) MENGGUNAKAN VIRTUAL LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA.

0 1 32

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

4 12 37

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS.

1 1 27

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 2 42

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS IV PADA MATERI PERPINDAHAN PANAS.

0 0 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN’S LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP HUKUM NEWTON SISWA.

1 3 65

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4