Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia periklanan pada saat ini yang semakin pesat dan didukung oleh petumbuhan media cetak maupun media elektronik yang terus meningkat. Perusahaan haruslah selektif dalam membuat iklan yang paling efektif untuk mendukung penjualannya. Dalam beberapa tahun terakhir, belanja iklan terus mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk belanja iklan Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM sepeda motor. Belanja iklan produsen sepeda motor menempati posisi ketiga terbesar dengan Rp 1,65 triliun setelah industri telekomunikasi Rp 4,3 triliun dan iklan pemerintah dan politik Rp 2,2 triliun. Iklan diperlukan oleh produsen sepeda motor agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan. Kenaikan belanja iklan ternyata paralel dengan kenaikan volume penjualan sepeda motor. Pada tahun 2008, penjualan sepeda motor mencapai 6,2 juta unit, naik sekitar 35 dibandingkan tahun 2007 yang berjumlah 4,6 juta unit. Kenaikan anggaran belanja iklan yang dikeluarkan para produsen sepeda motor ini diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk. Para ATPM yakin uang yang dikeluarkan sebagai biaya belanja iklan dalam jumlah besar tersebut akan mendatangkan hasil yang tidak saja bersifat keuangan berupa penerimaan dan keuntungan, tetapi juga dapat mempertahankan kesetiaan konsumen, menarik konsumen baru, dan dalam jangka panjang menjadi kunci sukses memenangkan persaingan bisnis sepeda motor nasional. Tabel 1. Belanja Iklan Media Televisi Produsen Sepeda Motor Tahun 2007 – 2008 No Merk Motor Tahun 2007 2008 1 Honda 107 Miliar 146 Miliar 2 Yamaha 75 Miliar 92 Miliar Sumber : edoibc.blogspot.com yang diolah, 2011 commit to user 2 ATPM motor Honda, yakni PT Astra Honda Motor AHM menjadi yang paling banyak membelanjakan iklannya di media televisi. Pada tahun 2008, penguasa pangsa pasar sepeda motor di Indonesia itu mengeluarkan uang sebanyak Rp 146 miliar atau naik 36 dibandingkan tahun 2007 senilai Rp 107 miliar. Sedangkan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI hanya membelanjakan Rp 92 miliar 2008, naik 23 dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 75 miliar. Tabel 2. Data Penjualan dan Pangsa Pasar Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2006 – 2010 No Merk 2006 2007 2008 2009 2010 1 Honda 2.339.168 52,83 2.141.025 45,67 2.874.576 46,24 2.701.279 46,96 3.416.632 46,19 2 Yamaha 1.458.561 32,94 1.835.251 39,14 2.465.546 39,67 2.550.992 44,35 3.345.680 45,23 3 Suzuki 568.041 12,83 637.031 13,59 793.758 12,77 438.129 7,62 526.003 7,1 4 Kawasaki 33.686 0,76 38.134 0,81 44.690 0,72 58.150 1 87.004 1,18 5 Lain-lain 27.886 0,06 36.822 0,78 37.294 0,60 3.413 0,06 21.325 0,29 Total 4.427.342 4.688.263 6.215.865 5.751.963 7.396.644 Sumber : www.triatmono-wordpress.com yang diolah, 2011 Melihat perbandingan antara besarnya biaya iklan Honda dengan Yamaha, dimana Yamaha hanya membelanjakan iklan di bawah Honda, namun pencapaian prosentase penjualannya Yamaha terus mengalami kenaikan dibandingkan dengan Honda. Efektivitas iklan Yamaha perlu dipertahankan dan harus ditingkatkan melihat total tingkat penjualan sepeda motor di Indonesia pada akhir tahun masih dibawah Honda. Karena penjualan sepeda motor Yamaha masih di bawah penjualan sepeda motor Honda, maka iklan Yamaha harus lebih diefektifkan dengan melihat variabel mana yang paling berpengaruh terhadap efektivitas iklan Yamaha. Jika dilihat dari tabel 1 dan 2, besarnya kenaikan belanja iklan yang dikeluarkan oleh Yamaha berpengaruh positif terhadap hasilnya. Walaupun pada tahun 2009 kebanyakan produsen sepeda motor di Indonesia sempat mengalami penurunan penjualan. Akan tetapi sepeda motor Yamaha mampu meningkatkan commit to user 3 penjualannya di tengah penurunan pembelian sepeda motor nasional. Semenjak tahun 2006 sampai tahun 2010 hasil produk Yamaha selalu mengalami kenaikan penjualan. Hal itu tentu saja berpengaruh pada prosentase pangsa pasar dari Yamaha. Dalam akumulasi penjualan sepeda motor dalam akhir tahun, Yamaha masih belum mampu menjadi market leader perusahaan sepeda motor nasional, yang selama ini disandang oleh perusahaan Honda. Efektivitas iklan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar anggaran iklan akan tetapi pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi iklan, dan strategi kreatif iklan juga berpengaruh terhadap efektivitas iklan. Pesan iklan dibuat berdasarkan tingkat keinginan konsumen, keeksklusifan serta kepercayaan konsumen akan pesan iklan Yamaha. Sehingga calon konsumen dapat menilai dan tertarik akan produk yang ditawarkan dari iklan Yamaha tersebut. Pesan iklan Yamaha yakni “Yamaha Semakin di Depan” menunjukkan bahwa Yamaha lebih unggul bila dibandingkan dengan pesaingnya. Masing-masing produk Yamaha juga memiliki pesan iklan tersendiri, seperti; Mio dengan pesannya Yamaha Mio untuk perempuan Indonesia, Yamaha Mio semakin seru, Yamaha Mio untuk ibu Indonesia. Produk Xeon dengan pesan semakin tak tertandingi, Produk Jupiter Z dengan pesannya cepat, lincah, handal, canggih, irit, yang lain jelas semakin ketinggalan. Produk Jupiter MX dengan pesan iklannya yakni yang lain makin jauh ketinggalan, yang lain semakin pasrah. Produk Vega dengan pesan iklannya; sepeda motor bagus, kualitas asli jepang, harga terjangkau, irit, bandel, harga jual kembali tetap tinggi, kualitas semakin menguntungkan. Produk Vixion dengan pesan; stylish, performance, hi tech, yang lain nggak bisa ngikutin. Pesan iklan Yamaha tersebut, bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen akan produk yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen. Daya tarik iklan Yamaha di berbagai produk juga turut mempengaruhi efektivitas iklan Yamaha seperti daya tarik peran pendukung endorser yang dibawakan oleh Deddy Mizwar, Dedi Petet, Mario dengan produk Vega. Komeng, pelawak Bajai, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dengan produk Jupiter Z dan MX. commit to user 4 Choky Sitohang dengan produk Xeon. Tessa Kaunang, Bunga Citra Lestari, Almh Ida Kusuma dengan produk Mio. Jinglemusik Yamaha yang dibawakan oleh Ahmad Dhani dan Once, membuat indera pendengaran audiens terasa tertarik untuk mendengarkannya. Serta sisi humor iklan Yamaha dalam menampilkan produknya, seperti peran yang dibawakan oleh Komeng dan grup pelawak Bajai yang mengendarai motor Jupiter mampu meruntuhkan jembatan yang dilaluinya, baju robek setelah mengendarai sepeda motor Yamaha, Bibir komeng yang dower-dower saat mengendarai Yamaha. Begitu juga iklan Vega yang dibawakan Dedi Petet dan Dedy Mizwar, dimana Dedi Petet salah menafsirkan bebek keren, Dedi Petet yang terjatuh dari kursi saat Yamaha Vega lewat di belakangnya. Semua dilakukan, agar penyampaian informasi produk lebih menarik dan memukau perhatian pasar sasarannya. ”Iklan yang dibutuhkan perlu diulangi berkali-kali agar benar-benar menyampaikan pesan merek kepada konsumen juga untuk menetapkan besar- kecilnya anggaran periklanan”. Philip Kotler Gary Amstrong, 2008:151. Frekuensi iklan Yamaha yang tinggi pada bagian hari dan waktu yang tepat, akan dapat menjangkau khalayak sesuai sasaran dari produk yang diiklankan. Seperti Yamaha yang menjadi sponsor utama program ajang balap motor dunia Moto GP, ini merupakan keputusan yang sesuai bagi Yamaha sebagai produsen motor dunia. Pengulangan iklan juga memiliki keterbatasan, yaitu bisa membuat orang atau khalayak menjadi bosan dan tidak tertarik lagi. “Kalaupun hendak menerapkan pengulangan iklan, yang dipertahankan cukup tema sentralnya, sedangkan penyajiannya harus bervariasi”. Fandy Tjiptono, 1995:237. Daripada dengan iklan yang sama dua puluh kali, dua versi yang berbeda dapat diulang masing-masing sepuluh kali, ini akan lebih efektif dalam menghindari kejenuhan khalayak terhadap iklan produk yang ditampilkan. Iklan Yamaha terlihat telah melakukan variasi iklan produk yang berbeda misalkan dari Jupiter Z, MX, Mio, Xeon, Vixion dan Bison. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong 2008 Dalam menciptakan pesan iklan yang efektif adalah merencanakan strategi kreatif iklan yaitu dengan commit to user 5 memutuskan pesan umum yang akan dikomunikasikan kepada konsumen. Strategi kreatif iklan juga turut berpengaruh terhadap efektivitas iklan Yamaha, seperti strategi generik iklan Yamaha yang menunjukkan bahwa Yamaha kualitas nomor 1, harga terjangkau, dan Yamaha semakin di depan. Iklan Yamaha juga menunjukkan strategi unique selling proposition yaitu dengan menunjukkan kelebihan forged piston dan diasil sylinder Yamaha yang lebih awet 5 tahun bila dibandingkan dengan produk sepeda motor pesaing yang hanya 2 tahun. Melihat persaingan produsen sepeda motor yang sangat ketat ini, produsen motor Yamaha harus mengefektifkan iklan produknya walaupun dengan anggaran yang jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan Honda. Produsen Yamaha haruslah memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk mengambil pangsa pasar mereka dan menjadikan Yamaha sebagai market leader sepeda motor nasional yang sudah sejak lama disandang oleh Honda. Berdasarkan uraian tersebut, periklanan merupakan hal yang penting bagi pemasaran produk perusahaan, maka menarik untuk dilakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH PESAN IKLAN, DAYA TARIK IKLAN, FREKUENSI IKLAN, DAN STRATEGI KREATIF IKLAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Studi Pada Mahasiswa FKIP UNS Kentingan Surakarta ”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Perkembangan dunia periklanan yang semakin pesat dan didukung oleh pertumbuhan media cetak maupun media elektronik, membuat perusahaan haruslah selektif dalam membuat iklan yang paling efektif untuk mendukung penjualannya. Bagaimanakah perusahaan Yamaha memilih media iklan yang efektif agar mampu menarik pemirsa dan mampu memenangkan persaingan bisnis sepeda motor? commit to user 6 2. Pengaruh pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi iklan, strategi kreatif terhadap efektivitas iklan sepeda motor Yamaha di FKIP UNS Kentingan Surakarta.

C. Pembatasan Masalah