commit to user 33
2. Metode Pengumpulan Data a. Pengertian angket atau kuesioner
Menurut Sugiyono 2008:199 mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sedangkan
menurut Riduwan 2003: 23 berpendapat bahwa “Kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden untuk dijawabnya.
Menurut Riduwan 2003:53 “Tujuan penyebaran kuesioner adalah untuk
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam pengisian dafar pertanyaan”. Dengan melakukan kuesioner didapatkan informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan yang tinggi,
karena jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti.
b. Macam-macam angket atau kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari sudut pandangnya, menurut Suharsimi Arikunto 2006 angket dibedakan atas:
1 Dipandang dari cara menjawab a Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimat sendiri. b Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih. 2 Dipandang dari jawaban yang diberikan
a Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya. b Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang responden.
commit to user 34
3 Dipandang dari bentuknya a Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.
b Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka. c Check list
yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
d Rating scale skala bertingkat yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner
bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono 2008:132
mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekel
ompok tentang fenomena sosial”. Menurut Sugiyono 2008 jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi
penilaian sebagai berikut: 1. Sangat setuju
2. Setuju 3. Ragu-ragu
4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan
kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto 2006:214 yang menyatakan bahwa
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah karena dirasa
paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya
commit to user 35
hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal atau akhir sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat
Tidak Setuju” di sisi kubu akhir atau awal. Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”,
tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak Setuju”.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi iklan, dan
strategi kreatif iklan digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:
1 Untuk mengukur variabel bebas SS
: Sangat Setuju bobot 4, sangat mempengaruhi pemirsa
S : Setuju
bobot 3, mempengaruhi pemirsa TS
: Tidak Setuju bobot 2, tidak mempengaruhi pemirsa
STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1, sangat tidak mempengaruhi pemirsa
2 Untuk mengukur variabel terikat SS
: Sangat Setuju bobot 4
S : Setuju
bobot 3 TS
: Tidak Setuju bobot 2
STS : Sangat Tidak setuju bobot 1
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 160 mengatakan bahwa “Instrumen
yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
1 Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:144 “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunujukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instumen” Untuk
menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara
commit to user 36
skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson,
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi suatu butir N
= Cacah objek X
= Skor butir Y
= Skor total
∑
= Jumlah skor dalam distribusi X
∑
= Jumlah skor dalam distribusi Y
∑
= Jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑
= Jumlah kuadrat masing-masing skor Y Suharsimi Arikunto, 2006. Instrumen dikatakan valid apabila nilai korelasi pearson correlation
adalah positif dan lebih besar dari 0,361. Duwi Priyatno:2009 2 Reliabilitas
Suharsimi Arikunto 2006:154 menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama
pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Untuk menguji
reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai berikut:
commit to user 37
[ ] [
∑ ]
Keterangan: r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan ∑
= Jumlah varian butir = Varian total Suharsimi Arikunto, 2006.
Menurut Dwi Priyatno 2008:26 “Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,6”.
D. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi iklan, dan strategi kreatif iklan
secara parsial terhadap efektivitas iklan Yamaha. Untuk mengetahui pengaruh pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi iklan, dan strategi kreatif iklan secara simultan
terhadap efektivitas iklan Yamaha, maka rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Maka rancangan
penelitian disusun sebagai berikut: Atribut dalam penelitian ini adalah atribut X, yaitu pesan iklan, daya tarik
iklan, frekuensi iklan, strategi kreatif iklan dan atribut Y yaitu efektivitas iklan pada produk sepeda motor Yamaha di FKIP UNS Kentingan Surakarta. Efektivitas iklan
Yamaha yang dimaksud adalah pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya di FKIP UNS Kentingan Surakarta dengan mahasiswa
pengguna sepeda motor Yamaha yang menjadi sampel. Sedangkan implementasi efektivitas iklan Yamaha dilihat dari : Pesan Iklan X
1
, Daya Tarik Iklan X
2
, Frekuensi Iklan X
3
, Strategi Kreatif Iklan X
4