IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam peelitian ini adalah metode korelasional kuantitatif, di mana penelitian korelasional menurut Azwar 2000 bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dengan self regulated learning pada mahasiswa USU yang sudah mengalami proses pembelajaran e-learning. Dalam penelitian jenis ini, data yang dikumpulkan hanya untuk memverifikasi dan menggambarkan ada tidaknya hubungan antarvariabel yang diteliti, namun tidak dapat menerangkan sebab-sebab hubungan tersebut Hadi, 2000.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah self-regulated learning. Universitas Sumatera Utara

B. DEFINISI OPERASIONAL

1. Motivasi belajar Motivasi adalah dorongan yang dimiliki mahasiswa untuk mau memulai kegiatan belajar yang memiliki sejumlah usaha, kerja keras serta tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah. a. Motivasi instrinsik Melakukan suatu perilaku karena berdasarkan keinginan sendiri dan pengalaman pribadi. b. Motivasi Ekstrinsik Melakukan suatu perilaku untuk mencapai suatu tujuan yang dipengaruhi oleh imbalan dan hukuman. Dalam penelitian ini motivasi belajar diukur dengan menggunakan Skala motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock 2009, yang terdiri dari Motivasi intrinsik dan ekstrinsikt. Tinggi-rendahnya motivasi belajar yang dialami peserta didik dapat dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada Skala motivasi belajar. Semakin tinggi skor yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki motivasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya. 2. Self-regulated learning Self regulated learning adalah bagaimana seseorang peserta didik menjadi regulator atau pengatur bagi belajarnya sendiri. Dalam penelitian ini self regulated learning diukur dengan menggunakan Skala self regulated learning yang dikemukakan oleh Zimmerman dalam Schunk Zimmerman, 1998, yang terdiri dari : evaluasi terhadap diri self-evaluating, dimana menurut para peserta didik bahwa mereka jarang untuk melakukan Universitas Sumatera Utara evaluasi diri terhadap pros belajar mereka. Mengatur dan mengubah materi pelajaran organizing and transforming, dimana peserta didik di USU mulai mengatur atau mengubah cara belajarnya yang selama ini hanya pada saat mau mendekati ujian tengah semester maupun akhir semester. Membuat rencana dan tujuan belajar goal setting planning, peserta didik dikatakan jarang sekali membuat rencana dan tujuan belajarnya, dan peserta didik hanya berikap biasa saja dan tidak membuat tujuan belajarnya. Mencari informasi seeking information, peserta didik mencari informasi- informasi mengenai tugas kuliah dari internet maupun bertanya langsung kepada dosen atau teman. Mencatat hal penting keeping record monitoring, peserta didik mencatat hal hal penting saat berlangsungnya kuliah terkadang saja kalau peserta didik lagi giat belajar saja, para peserta didik kemuddian mencatat hal-hal yang penting. Mengatur lingkungan belajar environtmental structuring, peserta didik tidak terlalu peduli dengan mengatur lingkungan belajar mereka. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas self consequating, peserta didik tahu konsekuensi apa yang akan diterima apabila tidak mengerjaan tugas-tugas kuliah, misalnya nilai mata kuliah buruk. Mengulang dan mengingat rehearsing memorizing, peserta didik sangat jarang untuk langsung mengulang kembali apa yang telah diperoleh dari para pengajar, Meminta bantuan teman sebaya seek peer assistance, peserta didik meminta bantuan kepada teman sebaya apabila mengalai kesulitan di dalam kegiatan belajar dan dilakukan tidak rutin. Meminta bantuan guru seek teacher assistance, peserta didik jarang untuk bekerja sama dengan dosen atau guru mengenai kegiatan proses belajar karena enggan dengan dosen dan adanya rasa malas dari setiap peserta didik untuk memulainya. Meminta bantuan orang dewasa Universitas Sumatera Utara seek adult assistance, peserta didik hanya terkadang saja untuk mau meminta bantuan kepada senior dikampus dengan cara belajar kelompok untuk membantu masalah kegiatan belajar yang kurang dimengerti. Mengulang tugas atau test sebelumnya review test work, peserta didik jarang untuk mengulang tugas- tugas yang telah dikerjakan, kegiatan ini terjadi kalau saat ujian saja. Mengulang catatan review notes, dan mengulang buku pelajaran review texts book, peserta didik jarang untuk mengulang kembali catatan dan buku-buku kuliah. Tinggi- rendahnya self regulated learning yang dialami peserta didik dapat dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada Skala self regulated learning. Semakin tinggi skor yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki self regulated learning yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL