Proses Penelitian Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang konteks masalah yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, yaitu bagaimana Impression management mahasiswi perokok di Universitas Sumatera Utara . Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara secara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus pada mahasiswi perokok, yang dikaitkan kepada beberapa unsur dan tujuan penelitian. Penelitian dilakukan terhadap tujuh orang informan yakni mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif menggunakan rokok dari berbagai jurusan dan fakultas yan ada di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini hanya dibatasi pada tujuh orang informan karena data yang dikumpulkan dianggap jenuh yang berarti penambahan informan baru lagi tidak akan memberikan informasi baru dan memiliki arti bagi penelitian yang dilakukan. Mereka yang dipilih sebagai informan adalah individu-individu yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti sesuai dimana individu-individu yang dipilih adalah mahasiswi perokok yang berada di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.

4.1.1 Proses Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Januari 2014 bertempat di beberapa lokasi Kampus Universitas Sumatera Utara , Kafe Kupie, Kafe Setia Budi, Mc Donald Ring Road, dan beberapa tempat lain. Penelitian ini juga menggunakan media online seperti Facebook, Twitter, Black Berry Massager dan telepon sebagai medianya. Pada saat wawancara berlangsung peneliti mengabadikan beberapa momen dan melakukan rekaman dengan menggunakan aplikasi recording. Peneliti sebelum melakukan penelitian telah menghubungi informan untuk melakukan wawancara. Peneliti menjelaskan tujuan dan hal hal pokok yang hendak di tanyakan dan informan menyetujui untuk dilakukan wawancara diantaranya untuk mengetahui alasan mahasiwi merokok, 31 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara karakteristik mahasiswi perokok, dan bagaimana proses impression management itu dilakukan. Proses peneitian dilakukan dengan wawancara antara peneliti dan informan yang berpegangan pada pedoman wawancara yang telah dibuat sebelum melakukan penelitian Kebersediaan beberapa informan diantaranya WN, MH dan LP untuk memberikan informasi dilatarbelakangi karena kedekatan peneliti dengan informan yang sama – sama berada di jurusan Ilmu Komunikasi. Sedangkan untuk informan lainnya karena faktor kerelaan berpartisipasi dan pertemanan. Hal - hal yang ditemukan saat proses penelitian diantaranya, beberapa informan tidak bersedia nama dan data diri lain secara lengkap untuk dicantumkan dalam skripsi tersebut. Ada juga informan yang kurang terbuka dan jujur untuk memberi informasi, sehingga cukup sulit mengetahui kehidupan pribadinya lebih dalam. Ketika wawancara berlangsung, tidak jarang informan merokok di depan peneliti. Hal ini sering kali menghambat dan mengganggu jalannya wawancara. Maklum saja peneliti bukan seorang perokok, sehingga sedikit terganggu dengan asap rokok yang di timbulkan informan, tak jarang juga informan – informan tersebut menawarkan rokok kepada peneliti. Ada juga informan yang harus dibelikan rokok dulu, lalu mau diwawancarai. Kendala lainnya yakni saat seorang informan yang berinisial BX yang telah direncanakan untuk diwawancarai membatalkan dirinya menjadi narasumber, karena menurutnya ia tidak merokok lagi akibat gangguan kesehatan yang dialaminya. Namun, ia memberikan informasi mengenai rekannya yang biasa menjadi teman merokoknya berinisial LP. Informan tersebut juga telah mengenal peneliti dan memiliki hubungan marga yang sama, sehingga LP bersedia memberi informasi untuk diwawancarai. Kesulitan berikutnya saat wawancara berlangsung adalah peneliti harus rela membayar rokok yang dikonsumsi oleh beberapa informan. Tak jarang juga informan membawa peneliti ke tempat tongkrongan yang biasa disinggahinya agar ia lebih nyaman untuk diwawancarai. Kemudian beberapa informan sering tidak fokus dan asyik dengan gadget masing – masing, peneliti terkadang mencari cara khusus untuk membuat informan tetap fokus dan jujur dalam menjawab setiap Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pertanyaan. Informan juga sering tidak memberikan keterangan yang sebenarnya, hal ini tampak dari mimik wajah beberapa informan seperti AM, dan SH. Menariknya, ada informan yang selama proses wawancara berlangsung tampak menggoda – goda peneliti dan malu – malu tak karuan. Hal – hal tersebut yang menjadi kendala karena peneliti menjadi sangat risih dan sulit untuk berkonsentrasi. Ada juga sisi positif yang dialami saat proses penelitian berlangsung diantaranya tambahan pengalaman dan pesan pesan moral lewat cerita yang disampaikan oleh informan mengenai kehidupannya. Peneliti semakin ingin tahu tentang segala sesuatu berkaitan dengan Impression Management khususnya yang dilakukan oleh mahasiswi. Karakter yang berbeda beda dari tiap informan memberi ketertarikan tersendiri bagi peneliti, karena ternyata tidak mudah untuk berhadapan dengan narasumber yang berbeda pandangan dan pengalaman hidupnya. Setelah wawancara selesai, maka peneliti melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap analisis data. Pada tahap ini peneliti menjelaskan hasil wawancara terhadap ketujuh informan penelitian, setelah itu peneliti melakukan analisis terhadap jawaban - jawaban informan tersebut berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan pertanyaan - pertanyaan yang peneliti tanyakan, serta penuturan pihak lainnya yang berkompoten dengan masalah penelitian.

4.1.2 Profil Informan