16 terdekat seperti orang tua, teman, sahabat, pacar dan guru. Selain itu
jenis kelamin terhadap lawan bicara juga mempengaruhi keterbukaan individu.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan aspek keterbukaan diri self-disclosure berdasarkan teori Pearson yang dipakai
untuk membuat instrumen, Aspek tersebut meliputi jumlah informasi yang diungkapkan, sifat dasar yang positif dan negatif, kedalaman suatu
pengungkapan diri, waktu pengungkapan diri dan lawan bicara.
3. Prinsip Keterbukaan Diri Self-Disclosure
Prinsip-prinsip keterbukaan diri self-disclosure menurut Derlega, Gzelak Omazu dalam Taylor, 2009: 334 berikut penjelasannya:
a. Penerimaan Sosial Individu dapat mengungkapkan informasi tentang dirinya
yang berguna untuk meningkatkan penerimaan sosial agar individu disukai atau dicintai oleh orang lain.
b. Pengembangan Hubungan Pengembangan hubungan dengan berbagi informasi pribadi
dan keyakinan pribadi dapat menjadi cara untuk mengawali suatu hubungan dan bergerak ke arah intimasi yang lebih baik.
c. Ekspresi Diri Ekspresi diri dengan individu yang dapat membuka diri self-
disclosure akan mampu mengungkapkan perasaanya sehingga dapat mengurangi stress yang sedang terjadi.
17 d. Klarifikasi Diri
Individu dapat berbagai perasaan dan pengalaman pribadi kepada orang lain, individu dapat memperoleh pemahaman dan
kesadaran yang lebih luas terhadap dirinya. e. Kontrol Sosial
Individu mungkin membuka diri atau menyembunyikan informasi tentang dirinya sebagai alat kontrol sosial. Individu
mungkin dapat menekankan topik atau gagasan yang menciptakan kesan baik di mata pendengar sehinga dapat tercipta hubungan yang
baik. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menarik kesimpulan
berdasarkan teori Derlega, Gzelak Omazu Taylor, 2009:334 yaitu penerimaan sosial, pengembangan hubungan, ekspresi diri, klarifikasi diri,
dan kontrol sosial.
4. Fungsi Keterbukaan Diri Self-Disclosure
Fungsi Keterbukaan diri self-disclosure menurut Derlega dan Grzelak dalam Tri Dayakisni, 2009: 75 yaitu:
a. Ekspresi expression Ekspresi dalam kehidupan ini kadang-kadang individu
mengalami suatu kekecewaan atau kekesalan terhadap orang lain, baik itu yang menyangkut pekerjaan ataupun yang lainnya. Untuk
membuang semua kekecewaan atau kekesalan ini biasanya akan merasa senang bila bercerita pada seorang sahabat yang sudah
18 dipercaya. Dengan keterbukaan diri self-disclosure ini individu
mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. b. Penjernihan Diri Self Clarification
Penjernihan diri dengan saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang sedang individu hadapi dengan orang lain,
maka individu berharap agar dapat memeperoleh penjelasan dan pemahaman orang lain akan masalah yang dihadapi sehingga pikiran
setiap individu menjadi lebih jernih dan dapat melihat permasalahannya dengan lebih baik.
c. Keabsahan Sosial Sosial Valldation Pendengar
akan memberikan
tanggapan mengenai
permasalahan tersebut setelah individu selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapi. Dengan demikian, akan mendapatkan suatu
informasi yang bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan setiap individu, sehingga dapat memperoleh dukungan atau sebaliknya.
d. Kendali Sosial Social Control Individu dapat mengemukakan atau menyembunyikan
informasi tentang keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial, misalnya orang akan mengatakan sesuatu
yang dapat menimbulkan kesan baik tentang dirinya sendiri. e.
Perkembangan Hubungan Relationship Development Individu akan saling berbagi rasa dan informasi tentang diri
individu kepada orang lain serta saling mempercayai merupakan saran
19 yang paling penting dalam usaha merintis suatu hubungan sehingga
akan semakin meningkatkan derajat keakraban seseorang. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka peneliti menarik
kesimpulan berdasarkan teori Derlega dan Grzelak Tri Dayakisni bahwa keterbukaan diri self-disclosure memiliki beberapa fungsi positif bagi
individu dalam mengembangkan dirinya, seperti mengekspresikan dirinya, penjernihan diri, keabsahan sosial, kendali sosial dan perkembangan
hubungan dengan saling berbagi rasa dan informasi tentang dirinya pada orang lain serta mempercayainya.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterbukaan Diri Self-