22 c. Keterbukaan diri self-disclosure dan rasa suka
Keterbukaan diri self-disclosure dapat bersifat dalam atau dangkal, dapat ditinjau dari hal pribadi yang telah diungkapkan.
Keterbukaan diri self-disclosure bersifat dangkal apabila hubungan di antara individu tidak terlalu dekat dan belum terlalu mengenal
pribadi masing-masing, sehingga keterbukaan diri self-disclosure bersifat dalam apabila individu dapat merasa nyaman, saling memiliki
dan mengenal karakteristik pribadi masing-masing. d. Permintaan untuk terbuka
Individu memiliki beberapa alasan untuk mengetahui informasi orang lain terlebih dahulu kepada orang yang baru
dikenalnya. Untuk mengetahui informasi mengenai orang lain, individu dapat mencoba untuk membuka diri terlebih dahulu agar
orang lain juga dapat melakukan hal yang sama. Berdasarkan pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi
keterbukaan diri self-disclosure di atas, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan teori DeVito yaitu besar kelompok, perasaan menyukai, efek
diadik, kompetensi, kepribadian, topik, dan jenis kelamin.
6. Tingkatan-Tingkatan Keterbukaan Diri Self Disclosure
Dalam proses hubungan interpersonal terdapat tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam keterbukaan diri self-disclosure. Menurut Powell
dalam A. Supratiknya, 1995: 32-34 tingkatan-tingkatan keterbukaan diri self-disclosure
yaitu:
23 a. Basa-basi
Basa-basi merupakan taraf keterbukaan diri self-disclosure yang paling lemah atau dangkal. Komunikasi ini biasanya terjadi
antara dua orang yang bertemu secara kebetulan. Dalam basa-basi ini terjadi proses keterbukaan diri antar individu tetapi tidak terjadi
hubungan antar pribadi. b. Membicarakan orang lain
Individu membicarakan orang lain yang diungkapkan dalam komunikasi hanyalah tentang orang lain atau hal-hal yang diluar
dirinya. Pada tahapan ini, individu tidak membuka diri terhadap orang lain.
c. Menyatakan gagasan atau pendapat Individu mulai melakukan keterbukaan diri dengan
memberikan gagasan atau pendapat kepada orang lain maka hubungan yang terjalin akan lebih erat satu sama lain.
d. Perasaan Setiap individu memiliki emosi atau perasaan yang berbeda-
beda. Setiap individu menginginkan hubungan yang jujur, terbuka, dan menyatakan perasaan-perasaan yang mendalam. Dengan saling
mengungkapkan perasaan, berarti individu sepakat untuk saling mempercayai satu sama lain.
e. Hubungan puncak Hubungan puncak ditandai dengan kejujuran, keterbukaan dan
saling percaya antara kedua belah pihak. Kedua belah pihak merasa
24 bebas untuk mengungkapkan perasaan dan memiliki perasaan yang
sama tentang banyak hal. Dalam hal ini, individu tidak merasakan ada ganjalan-ganjalan berupa rasa takut, menutup diri atau khawatir untuk
menceritakan hal yang bersikap pribadi. Tingkatan-tingkatan dalam keterbukaan diri self-disclosure
menurut Altman dan Taylor dalam Sears, D.O. Jonathan, L. F L.Anne P. 1985: 254 mengemukakan suatu model perkembangan hubungan
dengan keterbukaan diri self-disclosure sebagai media utamanya. Proses untuk mencapai keakraban hubungan antar pribadi disebut dengan istilah
penetrasi sosial. Penetrasi sosial ini terjadi dalam dua dimensi utama yaitu keluasan dan kedalaman. Dimensi keluasan yaitu dimana individu dapat
berkomunikasi dengan siapa saja baik orang asing atau dengan teman dekat. Sedangkan dimensi kedalaman dimana individu berkomunikasi
dengan orang, dekat yang diawali dan perkembangan hubungan yang dangkal sampai hubungan yang sangat akrab, atau mengungkapkan hal-
hal yang bersifat pribadi tentang dirinya. Pada umumnya ketika berhubungan dengan orang asing keterbukaan diri self-disclosure sedikit
mendalam dan rentang sempit topik pembicaraan sedikit. Sedangkan pada perkenalan biasa, keterbukaan diri self-disclosure lebih mendalam
dan rentang lebih luas. Sementara hubungan dengan teman dekat ditandai adanya keterbukaan diri self-disclosure yang mendalam dan rentangnya
terluas topik pembicaran semakin banyak. Berdasarkan uraian tingkatan-tingkatan keterbukaan diri self-
disclosure di atas, maka peneliti menarik kesimpulan berdasarkan teori
25 Powell dalam A. Supratiknya yaitu 1 Basa-basi; 2 Membicarakan
orang alin yang diungkapkan dalam komunikasi hanyalah tentang orang lain atau hal-hal yang diluar dirinya; 3 Menyatakan gagasan atau pendapat
sudah mulai dijalin hubungan yang erat; 4 Perasaan dan 5 Hubungan puncak.
7. Manfaat Keterbukaan Diri Self-Disclosure