Pengetahuan Faktor yang Mempengaruhi Implementasi MTBS

20 manajemen yang dikemukakan oleh Terry, yaitu meliputi Planning perencanaan, Organizing pengorganisasian, Actuating penggerakan pelaksanaan, Controlling pengawasanpembimbingan , dan Evaluating penilaian. Sulaeman, 2011

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi MTBS

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan MTBS di puskesmas sangat didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia dalam hal ini petugas puskesmas yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya menyangkut kegiatan MTBS. Pelaksanaan MTBS ini terintegrasi dengan program-program kesehatan dasar lainnya, untuk itu perlu dilakukan manajemen sumber daya manusia yang baik. Keberhasilan implementasi MTBS dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Notoatmodjo2010 faktor yang mempengaruhi perilaku kerja seseorang yaitu faktor internal pengetahuan, persepsi beban kerja, sikap, dan motivasi , dan faktor eksternal yang terdiri dari fasilitas ketersediaan peralatan, ketersediaan obat, dan alokasi dana , serta faktor lain meliputi masa kerja, pelatihan yang pernah diiukti, kepemimpinan kepala puskessmas , supervisi dari Dinas Kesehatan dan evaluasi oleh Kepala Puskesmas.

2.1.3.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu berkenaan dengan hal tertentu Kamus Besar Bahasa Indonesia,2010 . Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek. Pengetahuan 21 merupakan doman yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung dan pengalaman orang lain. Pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan awal pemicu dari tingkah laku termasuk tingkah laku dalam bekerja. Pengetahuan yang baik tentang pekerjaan akan membuat seseorang menguasai bidangnya. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitastingkatan, secara garis besar dapat dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu : 1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi. 3. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah problem solvingcycle 22 di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4. Analisis analysis Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. 5. Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang baru.Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya. 6. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden, kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Notoatmodjo, 2012.

2.1.3.2 Sikap