22
di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4. Analisis analysis
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. 5. Sintesis synthesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang baru.Misalnya
dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya.
6. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria
yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden, kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Notoatmodjo, 2012.
2.1.3.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
23
belum merupakan suatu tindakan atu aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek
di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu : menerima atau receiving terhadap stimulus,
merespons atau responding, menghargai atau valuing, dan bertanggung jawab atau responsible. Notoatmodjo, 2012.
Menurut Allport 1954 sikap terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu kepercayaan,ide,dan konsep terhadap suatu obyek, kehidupan emosional terhadap
objek serta kecenderungan untuk bertindak. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana
pendapat atau petanyaann responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilaukan dengan pertanyaan - pertanyaan hipotesis, lalu ditanyakan
pendapat responden. Notoatmodjo, 2012.
2.1.3.3 Motivasi kerja
Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi internal,kejiwaan,dan mental manusia yang mendorong individu untuk berperilaku kerja guna mencapai
kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Motivasi juga dapat didefinisikan sebagai kesiapan khusus seseorang untuk melakukan atau melanjutkan
serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan sesuatu yang berasal dari internal individu yang menimbulkan dorongan atau
semangat bekerja keras. Motivasi sangat terkat dengan produktivitas, peningkatan
24
motivasi kerja akan mempengaruhi peningkatan produktivitas dan sebaliknya. Fahmi,2014
Dorongan - dorongan yang ada pada diri seseorang mengarahkan tercapainya tujuan. Dorongan yang paling kuat menghasilkan adanya perilaku,
baik berupa aktivitas terarah ke tujuan atau aktivitas tujuan. Suatu motivasi cenderung mengurangi kekutannya manakala tercapainya suatu kepuasan,
terhalangnya pencapaian kepuasan, perbedaan kognisi, frustasi, atau karena kekuatan motivasinya bertambah. Motivasi seseorang tergatung pada kekuatan
dari motivasi itu sendiri. Dorongan yang menyebabkan mengapa sesorang itu berusaha mencapai tujuannya baik sadar atau tidak sadar. Dorongan ini pula yag
menyebabkan seseorang itu berperilaku, yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-kegiatan dan yang menetapkan arah umum yang harus
ditempuh oleh seseorang tersebut. Thoha, 2012 Motivasi kerja berperan menggerakan fungsi manajemen yaitu membuat
manusia untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara menggerakan arah tertentu kepada tenaga kerja sampai pada tujuan yang telah ditentukan. Motivasi
merupakan daya dorong untuk bergerak, sehingga motivasi dapat dikatakan suatu keadaan yang menggerakan atau mengarahakan seseorang untuk melaksanakan
suatu tindakan. Keberhasilan hasil motivasi seseorang dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki. Pencapaian tujuan motivasi kerja diharapkan menghasilkan
efektivitas, produktivitas, dan hasil kerja yang efisiensi baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi organisasi. Fathoni,2012
25
2.1.3.4 Masa kerja