119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berbagai acuan pengembangan dan pendekatan kurikulum pendidikan SMK dilakukan agar mempunyai kompetensi sesuai dengan kebutuhan Dunia
UsahaIndustri DUDI. Perkembangan kurikulum program produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan KKTKR yang sekarang
diterapkan di SMK N 3 Yogyakarta yaitu menggunakan pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK, kebutuhan masyarakat, perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi IPTEK. Ini dimaksudkan agar mempunyai kompetensi secara menyeluruh untuk mencapai profesionalisme dalam bidang
servis kendaraan ringan. Kurikulum inilah yang akan menentukan kualitas
lulusan yang dihasilkan dan memberikan arah yang tepat bagi tujuan pendidikan SMK. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang relevansi kurikulum
program produktif KKTKR SMK N 3 Yogyakarta dengan kebutuhan DUDI Agen Tunggal Pemegang Merk ATPM di DIY dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1. Kurikulum program produktif KKTKR SMK N 3 Yogyakarta terdiri dari
25 pekerjaan atau Standar Kompetensi SK dan 130 langkah-langkah melakukan pekerjaan atau Kompetensi Dasar KD.
2. Kebutuhan DUDI ATPM di DIY terdiri dari 32 SK DAN 172 KD.
120 3. Semua kurikulum program produktif KKTKR yang diajarkan di SMK N 3
Yogyakarta dibutuhkan di DUDI ATPM DIY. 4. Dari SK kurikulum program produktif KKTKR SMK 3 Yogyakarta
terdapat beberapa tambahan KD. SK yang mendapat tambahan KD yaitu penggunaan alat ukur, pemeliharaan baterai, pemeliharaan sistem
kelistrikan, perbaikan sistem pengapian, pemeliharaan sistem bahan bakar bensin, perawatan FWA, dan pemeriksaan sistem kemudi dan
pemeliharaan sistem suspensi. SK yang murni belum diajarkan di KKTKR SMK 3 Yogyakarta tetapi dibutuhkan DUDI terdiri dari sistem EFI, Uji
emisi gas buang, pemeriksaan sensor dan actuator, pemeliharaan peralatan bengkel, pemeliharaan tempat kerja, komunikasi tempat kerja, dan servis
berkala. 5. Kurikulum program produktif KKTKR SMK N 3 Yogyakarta yang tidak
relevan dengan kebutuhan DUDI ATPM ada 3 SK yaitu proses pembentukan, las busur manual, dan las oksi asetelin. Sementara yang
kurang relevan yaitu sistem hidrolik dan kompressor udara. Sisanya memiliki tingkat relevansi sangat tinggi karena persentasenya di atas 85.
Tingkat relevansi kurikulum program produktif KKTKR SMK N 3 Yogyakarta dengan kebutuhan DUDI ATPM baik yang tidak relevan,
kurang relevan dan sangat relevan memiliki rerata persentase 82 . Ini mengindikasikan bahwa tingkat relevansi kurikulum SMK N 3 Yogyakarta
sangat relevan.
121
B. Implikasi