Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Pestisida Pada Penyemprot

4.3 Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Pestisida Pada Penyemprot

di PT Bibit Baru Gambaran faktor yang berhubungan dengan keracunan pestisida pada tenaga penyemprot di PT Bibit Baru, meliputi: lama, jeda waktu dan metode penyemprotan. Berikut ini diuraikan tentang hasil penelitian tentang lama penyemprotan dan jeda waktu penyemprotan di PT. Bibit Baru dapat dilihat pada Tabel 4.2. Gambaran tentang hasil penelitian menunjukkan responden di luar rumah kaca sebagian besar melakukan penyemprotan pestisida selama 2 jamhari yaitu 12 orang 40,0 sedangkan pada responden di dalam rumah kaca sebagian besar melakukan penyemprotan selama 3 jam yaitu 16 orang 53,3. Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Lama Penyemprotan dan Jeda Waktu Penyemprotan di PT. Bibit Baru Tahun 2010 Luar Rumah Kaca Dalam Rumah Kaca Faktor n n Lama Penyemprotan 1 jamhr 2 6,7 2 6,7 2 jamhr 12 40,0 16 53,3 3 jamhr 10 33,3 10 33,3 4 jamhr 6 20,0 2 6,7 Jeda Waktu Penyemprotan 2 hari 3 10,0 2 6,7 3 hari 1 3,4 6 20,0 4 hari 12 40,0 5 16,6 5 hari 7 23,3 9 30,0 6 hari 7 23,3 8 26,7 Jumlah 30 100,0 30 100,0 Selanjutnya faktor metode penyemprotan di PT Bibit Baru meliputi petunjuk dan tata cara penyemprotan, seperti diuraikan pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Metode Penyemprotan di PT. Bibit Baru Tahun 2010 Luar Rumah Kaca Dalam Rumah Kaca Metode Penyemprotan Ya Tidak Ya Tidak 1. Selalu membaca instruksi dan arahan yang ada pada label pestisida 12 40,0 18 60,0 14 46,7 16 53,3 2. Label pestisida memberi pengetahuan dosis yang tepat dalam penggunaannya 10 33,3 20 66,7 7 23,3 23 76,7 3. Keterangan pada label pestisida memberi pengetahuan bahaya pestisida 15 50,0 15 50,0 15 50,0 15 50,0 4. Keterangan pada label pestisida memberi pengetahuan metode penyemprotan yang tepat dalam menggunakan pestisida 8 26,7 22 73,3 1 3,3 29 96,7 5. Mengikuti instruksi dan arahan yang ada pada label pestisida 12 40,0 18 60,0 8 26,7 22 73,3 6. Membuka pestisida dengan benar, tanpa terkena atau tersembur pestisida 11 36,7 19 63,3 10 33,3 20 66,7 7. Menggunakan dosis pestisida yang tepat dalam penyemprotan 26 86,7 4 13,3 19 63,3 11 36,7 8. Selalu memeriksa kondisi alat penyemprotan yang digunakan untuk menghindari bocornya pestisida sehingga bisa membahayakan 17 56,7 13 43,3 16 53,3 14 46,7 9. Meniup nozel penyemprot jika terjadi penyumbatan 9 30,0 21 70,0 5 16,7 25 83,3 10.Menghindari terkena cairan pestisida pada tangan, wajah atau bagian tubuh yang lain 26 86,7 4 13,3 20 66,7 10 33,3 11.Menggunakan alat pelindung tubuh seperti masker, kaca mata, pakaian yang menutupi tubuh dan topi dari bahaya pestisida 7 23,3 23 76,7 4 13,3 26 86,7 No Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan tentang metode penyemprotan di PT Bibit Baru untuk penyemprot di luar rumah kaca yang paling rendah adalah penggunaan alat pelindung tubuh seperti masker, kaca mata, pakaian yang menutupi tubuh dan topi dari bahaya pestisida 23,3 dan keterangan pada label pestisida memberi pengetahuan metode penyemprotan yang tepat dalam menggunakan pestisida 26,7. Sedangkan untuk penyemprot di dalam rumah kaca yang paling rendah adalah keterangan pada label pestisida memberi pengetahuan metode penyemprotan yang tepat dalam menggunakan pestisida 3,3 dan penggunaan alat pelindung tubuh seperti masker, kaca mata, pakaian yang menutupi tubuh dan topi dari bahaya pestisida 13,3. Setelah dikategorikan berdasarkan memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat, maka diketahui bahwa responden yang di luar rumah kaca sebagian besar 29 orang ; 96,7 memenuhi syarat dalam hal metode penyemprotan, sedangkan responden di dalam rumah kaca sebanyak 21 orang 70,0 yang metode penyemprotan yang dilakukan memenuhi syarat, seperti pada Tabel 4.4.berikut. Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Kategori Metode Penyemprotan di PT. Bibit Baru Tahun 2010 Luar Rumah Kaca Dalam Rumah Kaca Metode Penyemprotan n n Tidak memenuhi syarat 1 3,3 9 30,0 Memenuhi syarat 29 96,7 21 70,0 Jumlah 30 100,0 30 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.4 Tingkat Aktifitas Enzim Acetil Cholinesterase pada Penyemprot di