2.4. Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan dan Minuman
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan dan minuman, dijual dan disajikan sebagai makanan atau minuman yang
siap santap bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran dan hotel. Depkes RI, 2003
Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 yang memuat persyaratan makanan jajanan antara lain meliputi penjamah makanan, peralatan, air, bahan
makanan dan penyajian, sarana penjaja serta sentra pedagang. Dalam Kepmenkes tersebut dinyatakan penjamah makanan harus memenuhi
persyaratan, antara lain menjaga kebersihan tubuh dan pakaian, mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan, menjamah makanan dan peralatan. Peralatan
yang digunakan sebaiknya dicuci dengan air bersih dan sabun, disimpan di tempat yang bebas pencemaran. Untuk peralatan yang dirancang sekali pakai dilarang
digunakan kembali. Air yang digunakan harus dimasak sampai mendidih. Bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak
busuk. Peralatan yang digunakan untuk penyajian makanan dan minuman jajanan harus bersih dan aman bagi kesehatan. Sarana penjaja harus dilengkapi dengan
tempat penyimpanan peralatan dan tempat sampah. Sentra pedagang jajanan harus jauh dari sumber pencemaran seperti tempat pembuangan sampah, tempat
pembuangan limbah, rumah potong hewan dan sebagainya. Tempat penjualan makanan harus dilengkapi fasilitas sanitasi, antara lain tempat pembuangan sampah
dan fasilitas pengendali lalat. Depkes RI, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.5. Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakteri melalui Perantara Makanan
Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia selain udara oksigen. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari makanan. Sebagai
kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat-zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya dan aman dikonsumsi karena makanan yang tidak aman dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit bahkan keracunan. Azwar, 1996 Penyakit yang bersumber dari makanan industri maupun rumah tangga dapat
digolongkan sebagai berikut: a.
Food Infection bacteria and viruses atau makanan yang terinfeksi, seperti salmonellosis, shigellosis, cholera, tularemia, tuberculosis, brucelosis,
hepatitis dan sebagainya. b.
Food Intoxication bakteri atau keracunan makanan karena bakteri seperti staphylococcal food poisoning, clostridium perferingens food poisoning,
botulism food poisoning, bacilus cereus food poisoning. c.
Chemical food borne illness atau keracunan makanan karena bahan kimia seperti cadmium, antimon, zink, insektisida dan bahan kimia lainnya.
d. Poisoning plants and animals atau keracunan makanan karena hewan dan
tumbuhan beracun seperti jengkol, jamur, dan kentang salanin. e.
Parasites atau penyakit parasit seperti cacing taeniasis, cystosomiasis, trichinosis, ascariasis. Depkes, 1992
Penyakit oleh bakteri dengan perantaraan pangan dapat dibedakan menjadi 2 dua golongan, yaitu: Depkes RI, 2004
Universitas Sumatera Utara
1. Infeksi, terjadi apabila mengkonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung bakteri patogen yang jumlahnya cukup untuk menimbulkan penyakit.
2. Keracunan intoksikasi, disebabkan mengkonsumsi pangan yang
mengandung senyawa beracun. Senyawa beracun ini mungkin terdapat secara alamiah pada tamanan, hewan atau bakteri.
2.6. Susu Kedelai dan Cara Pembuatannya 2.6.1. Susu Kedelai