12. Standard Nasional Indonesia SNI No. 01-3830-1995 adalah peraturan yang
memuat syarat mutu susu kedelai, dimana salah satunya adalah angka kuman Salmonella sp. harus negatif -
13. Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 adalah peraturan yang memuat
persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan.
3.6. Aspek PengukuranObservasi
Aspek pengukuran adalah melihat gambaran sanitasi pembuatan susu kedelai yang meliputi pemilihan bahan susu kedelai, penyimpanan bahan susu kedelai,
pengolahan susu kedelai, penyimpanan susu kedelai, pengangkutan susu kedelai dan penyajian susu kedelai. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
berupa pertanyaan yang menyajikan 2 dua kategori jawaban, yaitu “Ya” dan “Tidak”. Hasil dari observasi kemudian dideskripsikan dalam bentuk narasi. Data
hasil pemeriksaan Salmonella sp. pada susu kedelai dibandingkan dengan SNI No. 01-3830-1995 tentang persyaratan mutu susu kedelai.
3.7. Teknik Analisa Data
Data diperoleh dari hasil observasi hygiene sanitasi pembuat susu kedelai yang diolah dan dianalisis secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan.
3.8. Pelaksanaan Penelitian 3.8.1. Cara Pengambilan Sampel
1. Persiapkan botol ukuran 300 ml sebanyak 10 botol. Botol tersebut dicuci bersih
luar dan dalam. Mulut botol dibakar dengan menggunakan Lampu Bunsen kemudian ditutup dengan kapas.
Universitas Sumatera Utara
2. Siapkan formulir tentang lokasi pengambilan, tanggal pengambilan dan kode
sampel. 3.
Beli susu kedelai kepada pedagang kemudian masukkan ke dalam botol. 4.
Botol diberi kode, lokasi pengambilan dan tanggal pengambilan sampel dengan menggunakan spidol.
5. Kirim sampel secepatnya ke laboratorium untuk diperiksa. Paling lama 6 jam
setelah pengambilan sampel. 3.9. Instrumen dan Bahan Penelitian
3.9.1. Alat-alat yang diperlukan
1. Autoclave
2. Inkubator : 37ºC dan 44ºC
3. Timbanganbalance
4. Labu Erlenmeyerbotol reagensia
5. Rak tabung reaksi
6. Lampu spirituslampu Bunsen
7. Spidol
8. Tabung reaksi
9. Petri dishcawan petri
10. Pipet steril : 1cc dan 10 cc
11. Kawat ose
12. Tabung Durham
13. Kulkas
14. Coloni Counterpenghitung koloni
Universitas Sumatera Utara
3.9.2. Bahan dan Media
1. Susu kedelai sampel
2. Selenith Broth Agar
3. SSA Salmonella Shigela Agar
4. Bahan uji biokimia TSI Agar
5. Bahan uji biokimia Simositrat
6. Bahan uji biokimia Indol Medium
3.10. Cara Kerja Penelitian 3.10.1. Cara Kerja
1. Homogenisasi Sampel
- Pipet 25 ml sampel susu kedelai ke dalam Erlen Meyer yang telah berisi 225 ml larutan pengencer Aquades.
- Kocok sebanyak 25-40 kali hingga larutan homogen. 2. Pembiakan Sampel
- Ambil sampel yang telah dihomogenisasi sebanyak 1-3 ml kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml Selenith Broth Agar SBA.
- Diinkubasi selama 6-24 jam pada suhu 37ºC. 3. Penanaman Sampel
- Ambil 1 osesengkelit ssampel yang telah dibiakkan kemudian lakukan penanaman di permukaan media Salmonella Shigella Agar SSA secara zigzag.
- Inkubasi selama 6-24 jam pada suhu 37ºC. - Amati koloni yang tumbuh :
Pada SSA
Universitas Sumatera Utara
- Warna : Tidak berwarna, jernih seperti titik air dan bulat
- Bentuk : kecil dan lepes
- Diameter : 2-3 mm
2. Uji Biokimia
Dari koloni tersangka Salmonella sp. ditanam pada gula-gula yaitu : TSI Agar, Simositrat, dan Indol Medium kemudian dieramkan selama 1 malam pada suhu 37ºC.
a. TSI Agar
- Tersangka koloni Salmonella dipindahkan ke pembenihan miring TSI Agar
dengan cara menggores bagian miringnya dan menusuk bagian tegaknya. -
Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24-48 jam. -
Amati terjadinya perubahan pada bagian tegaknya warna kuning dengan atau tanpa warna hitam H
2
b. Simositrat
S. Pada bagian miringnya warna merah atau tidak berubah.
- Masukkan masing-masing 1 sengkelit tersangka koloni Salmonella ke dalam
media Simositrat dengan goresan di permukaan Medium. -
Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 48 jam. -
Amati reaksi. Terbentuknya warna biru menunjukkan reaksi positif dan bila tidak berubah reaksi negatif.
c. Indol Medium -
Masukkan 1 sengkelit tersangka Salmonella ke dalam media Indol dalam tabung.
Universitas Sumatera Utara
- Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Tambahkan 1 ml pereaksi Indol
Kovach. -
Terbentuknya warna gelang merah menunjukkan reaksi positif dan bila tidak berubah atau warna kuning kecoklatan reaksi negatif.
3. Pemeriksaan Lanjutan identifikasi dengan pewarnaan gram
- Dengan menggunakan ose steril, ambil koloni tersangka Salmonella sp. dan buat sediaan pada objek glass kemudian fiksasi dengan lampu spritus.
- Tetesi dengan larutan Gentien Violet 5 selama 5 menit lalu cuci dengan air mengalir.
- Tetesi larutan Lugol 1 selama 1 menit kemudian bilas dengan air. - Bilas dengan larutan Alkohol 96 sehingga tidak adanya zat warna pada
sediaan. - Tetesi dengan larutan Karbonfuchin selama 3 menit kemudian bilas dengan air
dan keringkan dengan menggunakan kertas saring. - Amati dengan mikroskop lensa objektif pembesaran 100 kali dan menggunakan
Oil Emersi. Bila terdapat kuman berbentuk batang, warna merah, gram negatif - berarti Salmonella sp. positif +.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Pasar Tanjung Rejo
Pasar Tanjung Rejo terletak di Jalan Setia Budi Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dengan luas tanah 2750,60 m
2
dan luas bangunan 1670 m
2
a. Kios sebanyak 223 buah
. Sarana Pasar Tanjung Rejo terdiri dari :
b. Stand sebanyak 90 buah
c. Ruko sebanyak 21 buah
d. Pedagang kaki lima sebanyak 25 pedagang. Pedagang susu kedelai termasuk
pada pedagang kaki lima. Pada Pasar Tanjung Rejo terdapat 4 pedagang susu kedelai.
4.1.2. Pusat Pasar
Pusat Pasar terletak di Jalan Pusat Pasar Kelurahan Pusat Pasar Kecamatan Medan Kota. Pusat Pasar memiliki luas bangunan 42600 m
2
a. Kios sebanyak 2059 buah
. Sarana Pusat Pasar terdiri dari:
b. Stand sebanyak 496 buah
c. Pedagang kaki lima sebanyak 2559 pedagang. Pedagang susu kedelai
termasuk pada pedagang kaki lima. Pada Pusat Pasar terdapat 3 pedagang susu kedelai.
Universitas Sumatera Utara