Aktivitas Pengumpul Minyak Akar Wangi

Tabel 7. Standar mutu minyak akar wangi menurut ISO 4716:2002 No. Jenis MutuSatuan Syarat Mutu Reunion Haiti 1. Warna Coklat hingga merah kecoklatan Coklat hingga merah kecoklatan 2 Bau Khas akar wangi Khas akar wangi 3 Bobot jenis 20˚20˚ C 0,99 —1,015 0,986 —0,998 4 Indeks bias pada 20˚ 1,5220 —1,5300 1,521 —1,526 5 Bilangan asam Maks. 35 Maks. 14 6 Kelarutan dalam etanol 80 pada suhu 20˚C Maks. 1 : 2 Maks.1 : 2 7 Bilangan ester 5-16 5-16 8 Putaran optic pada 20˚C +19 —+30 +22-+38 9 Bilangan karbon 44-68 23-59 Sumber: ISO dalam Tutuarima, 2009

4.1.7 Aktivitas Pengumpul Minyak Akar Wangi

Pengumpul minyak akar wangi sangat berperan dalam mengumpulkan pasokan minyak dari penyuling yang tersebar di wilayah Kabupaten Garut. Peran pengumpul cukup penting bagi penyuling tingkat kecil dan menengah untuk membantu memasarkan hasil sulingannya. Eksportir terkadang tidak menerima penjualan dalam jumlah sedikit, yaitu menerima jika hasil sulingan sudah terkumpul minimal 40 kg. Bagi penyuling yang ingin cepat menjual minyaknya dapat dilakukan melalui pengumpul minyak akar wangi. Berdasarkan survei, pengumpul minyak akar wangi yang ada di wilayah Garut hanya ada dua 2 yang berskala besar, yaitu agen eksportir dari Jakarta dan Bogor. Kedua pengumpul minyak ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam menerima minyak akar wangi dari penyuling. Pengumpul minyak yang pertama sangat menekankan pada mutu minyak akar wangi yang dihasilkan, sedangkan pengumpul minyak yang ke dua tidak terlalu memperhatikan mutu minyak yang dibelinya. Hal ini menyebabkan sebagian penyuling tidak terlalu memperhatikan mutu minyak akar wangi hasil sulingannya. Ada sebagian penyuling yang merasa bahwa jika menyuling dengan mutu baik atau rendah sama saja, karena perbedaan harganya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan biaya operasional yang akan dikeluarkan. Hal ini karena penyuling hanya menerima harga dari pengumpul minyak akar wangi yang mendapat harga dari eksportir. Modal yang dikeluarkan pengumpul minyak untuk usaha ini lebih dari Rp 100 juta. Eksportir terkadang memberi bantuan modal kepada pengumpul minyak untuk menjalankan usahanya. Pengumpul minyak yang mendapat modal dari eksportir akan membantu penyuling yang kekurangan modal. Hal ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas pasokan minyak. Pengumpul minyak mampu mengumpulkan 100-400 kg minyak akar wangi pada musim panen raya sekitar bulan Juli-September, dalam jangka waktu seminggu. Sedangkan pada bulan-bulan sulit seperti Maret-Juni, pengumpul hanya dapat mengumpulkan 200 kg dalam 10 hari. Sebagian penyuling tidak memiliki ikatan kontrak yang mengikat dengan pengumpul minyak akar wangi. Penyuling yang dibantu permodalannya oleh pengumpul minyak secara tidak langsung harus menjualnya kepada pengumpul tersebut.

4.2. Manajemen Risiko Operasional dalam Budidaya Akar Wangi