ketika hendak diadakan ujian. Masyarakat menolak untuk mengikuti ujian dengan alasan lokasi ujian yang dirasa cukup jauh, yakni di kantor Desa Ciasmara.
Berdasarkan Tabel 8. Penduduk yang buta huruf berjumlah 146 orang. Namun, dari jumlah tersebut hanya 10 orang yang bersedia mengikuti kegiatan
KF ini. Hal ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat terhadap kegiatan KF masih sangan rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat terhadap
kegiatan KF disebabkan oleh masyarakat merasa malu karena usia mereka yang sudah tua sehingga menganggap sudah terlambat untuk belajar. Selain itu, tingkat
kesadaran akan pendidikan yang masih rendah serta orientasi masyarakat yang ingin cepat mendapatkan uang pun menjadi kendala untuk menyukseskan
kegaiatan KF ini hingga tuntas.
4.3.4 Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Bogor menjadikan Desa Ciasmara sebagai salah satu desa percontohan sebagai desa siaga. Desa Siaga adalah desa yang memiliki
kesiapan sumberdaya dan kemampuan mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat. Tujuan umum
dari Desa Siaga adalah terwujudnya desa sehat dengan masyarakat yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di desanya. Desa Siaga
merupakan salah satu rencana aksi masyarakat dalam mewujudkan Kabupaten Bogor sehat. Dengan demikian Puskesmas Lihat Gambar 11 yang ada di Desa
Ciasmara menjadi basis perwujudan Desa Siaga ini. Puskesmas ini mencakup untuk 4 wilayah desa yaitu, Desa Ciasmara,
Desa Cibunian, Desa Ciasihan, dan Desa Purwabakti. Puskesmas ini dikepalai
oleh Dr. Dian Nurdiani dan memiliki lima unit bidang kerja serta empat bidan desa. Lima unit bidang kerja ini meliputi :
1. Unit I adalah PJM
2. Unit II adalah Peningkatan Kesehatan Keluarga
3. Unit III adalah Pemulihan Kesehatan dan Rujukan
4. Unit IV adalah Kesling, Penyuluhan, dan PSM
5. Unit V adalah Penunjang
Proses sosialisasi desa siaga ini dilakukan melalui penempelan poster dan pamflet, pemberian informasi melalui tokoh masyarakat, dan menonton film
bersama di balai desa. Sosialisasi ini dilakukan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat di Desa Ciasmara. Selain itu juga petugas kesehatan di Puskesmas
mendapatkan penataran dan pelatihan tentang Desa Siaga dari pemerintah Kabupaten Bogor.
Sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi, 1 Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat bagi masyarakat tidak mampu, 2 SKTM Surat
Keterangan Tidak Mampu, 3 Askes pegawai negeri sipil , 4 Tunai. Persediaan obat-obatan dikirim setiap dua bulan sekali dari dinas kesehatan Kabupaten
Bogor. Puskesmas ini memberikan pelayanan dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Namun apabila terdapat pasien gawat darurat maka petugas akan
memberikan pelayanan sampai 24 jam. Dengan demikian pengelolaan Puskesmas yang baik ini diharapkan mampu untuk menunjang Desa Ciasmara menjadi desa
siaga dan mencapai tujuan desa siaga serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.
Gambar 11. Puskesmas Desa Ciasmara.
4.4 Ikhtisar