24 d. Kelayakan Operasional
Secara operasional, sistem ini layak karena mudah dalam instalasi program, set up aplikasi, pengoperasian, dan pemeliharaannya.
5. Ruang Lingkup Sistem
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem basis data produksi krisan potong yang mempermudah penyimpanan data produksi,
penyediaan informasi dan pengendalian operasional produksi di lapangan. Sekaligus juga menjadi upaya optimalisasi manajerial administrasi data dan
informasi. Rancangan sistem basis data ini memuat, antara lain: a. data standar operasional produksi krisan potong,
b. pengelolaan data dan dokumentasi proses produksi krisan potong, c. mengintegrasikan informasi di antara bagian-bagian kerja dalam produksi
bunga krisan potong, d. menyediakan laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
B. Analisis Sistem
Dalam tahapan analisis akan dihasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun dan dikembangkan pada masa berikutnya. Tahapan ini dimulai dari
pendefinisian kelompok pemakai dan ruang lingkup aplikasi. Selanjutnya, akan dapat ditentukan kebutuhan fungsional yang harus dapat dipenuhi dari sistem baru
yang akan dibangun.
1. Pendefinisian Group Pemakai dan Area Aplikasi
a. Grup Pemakai Administrator dalam sistem basis data ini adalah Manager Quality Control
yang memiliki wewenang dalam pengawasan operasional produksi tanaman krisan potong. Operasional sistem akan membutuhkan data dari bagian-bagian,
yaitu HPT hama dan penyakit tanaman, Teknik, Produksi, MSN Mother Stock dan Nursery, QC quality control, dan Panen. Ruang lingkup dari sistem
produksi krisan potong dijelaskan pada Gambar 6.
25 Gambar 6. Ruang Lingkup Sistem Produksi Krisan Potong PT ABN
b. Domain Aplikasi Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara
Simbapro Krisan Potong PT ABN adalah sistem informasi yang mendokumentasikan kegiatan operasional produksi krisan potong. Setiap divisi
dapat mendokumentasikan data master dan operasi. Kemudian sistem dapat melakukan pengolahan data tersebut untuk menghasilkan informasi tertentu yang
dibutuhkan. Setiap divisi dapat mengakses informasi, baik yang berkaitan dengan divisinya maupun divisi lain yang berhubungan, dalam menunjang kegiatan
operasional produksi. Manajer dapat melakukan pengecekan dari laporan-laporan operasional yang disediakan oleh sistem.
Dengan demikian, aplikasi ini akan mempermudah pendokumentasian data master pada setiap divisi, data operasi produksi, juga dalam pengolahan data dan
penyajian informasi untuk kepentingan pengendalian dan mutu produksi yang efektif guna mencapai produktivitas yang lebih baik.
Identifikasi spesifikasi kebutuhan disajikan pada Tabel 2. Kebutuhan Pemakai Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong diidentifikasi sebagai berikut.
Bag. HPT
Bag. Produksi Bag. MSN
Bag. Teknik Bag. PanenPasca
Bag. Gudang
Bag. QC Aliran Data dan Informasi di Operasional Produksi
26 1 Bagian Mother Stock
Fungsi kritisnya adalah informasi ketersediaan bibit tanaman induk, SOP pemeliharaan tanaman induk, jumlah tanaman induk di lahan, proses dan
jadwal pemeliharaan tanaman induk. 2 Bagian Nursery
Fungsi kritisnya adalah informasi varietas tanaman krisan, informasi jumlah bibit nursery, catatan distribusi bibit ke lahan, SOP pembibitan.
3 Bagian Produksi Krisan Potong Fungsi kritisnya adalahnya informasi ketersediaan bibit untuk krisan
produksi, jadwal pemeliharaan tanaman krisan di lahan, jumlah tanaman krisan di lahan, SOP produksi krisan potong.
4 Bagian Panen Fungsi kritisnya adalah jadwal panen tanaman. Fungsi
dokumentasionalnya adalah kegiatan panen dan informasi rekapitulasi hasil panen krisan di lahan.
5 Bagian Teknik Fungsi kritisnya adalah informasi jadwal kegiatan pemeliharaan tanaman
di lahan yang berkaitan dengan penggunaan sarana teknik, termasuk dalam dokumentasi kegiatan pemeliharaan dan data fasilitas green house dan
sarana teknik pendukung lainnya. 6 Bagian HPT
Fungsi kritisnya adalah dalam dokumentasi operasi proteksi krisan, serta dokumentasi operasi pengamatan, dan informasi perkembangan hama dan
penyakit tanaman. 7 Pengguna Manajemen
Dalam prototipe sistem ini difokuskan agar kebutuhan manajemen QC terpenuhi dalam hal administrasi data operasi dan pengolahan informasi
produksi tanaman krisan potong, meliputi: administrasi data tanaman induk, bibit, dan krisan; pengendalian operasi, yaitu penggunaan saprodi
dan SOP; serta pengendalian HPT, yaitu proteksi organisme penggangu tanaman dan perkembangannya.
27 Tabel 2. Identifikasi Spesifikasi Kebutuhan
No. Jenis Kebutuhan
Spesifikasi Kebutuhan
1. Fungsional a. Setiap divisi Mother Stock dan Nursery,
Produksi, Hama dan Penyakit, Teknik, Pengendalian mutu Quality Control, Panen dapat
memasukkan data utama master dan operasional produksi.
b. Setiap divisi dapat mengakses data dan informasi bagian masing-masing ataupun yang berkaitan
dengan bagian lain. c. Manajer mampu membuat laporan evaluasi
produksi yang berisi ringkasan kondisi produksi per satuan waktu harian, minggu, bulanan kerja.
2. Non Fungsional a. Mempunyai informasi mengenai peta lokasi
produksi perusahaan. b. Mampu beroperasi pada PC yang menggunakan
sistem operasi Ms Windows. c. Mempunyai kecepatan akses data atau informasi
yang baik. d. Mempunyai tampilan user friendly.
2. Penelitian Dokumen dan Analisis Transaksi