Kelangsungan kelembagaan Bapepam-Lk Jika Pengawasan Pasar Modal

melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 14 Meskipun fungsi pengawasannya dibagi menjadi masing-masing bidang yang dipimpin oleh Kepala Eksekutif, namun pengaturan dari semua bidang industri keuangan dilakukan oleh dewan Komisioner yang mana dewan komisioner inilah yang mengepalai OJK. Baik fungsi maupun pegawai sebut saja Bapepam-LK kewenangan pengawasan pasar modal akan tetap dimiliki, yang berbeda adalah struktur kelembagaannya yang akan menjadi bagian dari OJK bukan lagi di bawah kementerian keuangan, dan status kepegawaiannya bukan lagi pegawai negeri sipil, akan tetapi menjadi pegawai OJK. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan ketua Bapepam-Lk. Gedung dan pegawainya tidak berubah. Hanya status kepegawaian yang berubah, 15 Dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap pasar modal syariah, tentunya Bapepam-Lk menciptakan peraturan-peraturan yang kiranya dapat memfasilitasi agar produk-produk pada pasar modal syariah dapat berlaku. Peraturan yang dikeluarkanpun tidak hanya meliputi produk, tetapi juga emiten, laporan keuangan maupun akad-akad yang digunakan dalam mengeluarkan efek 14 Tim Panitia Ant ar Depart em en Pem bent ukan Rancangan Undang-Undang Tent ang Ot orit as Jasa Keuangan, Naskah Akademik Pembentukan OJK, 2010, h. 4 15 “OJK Tidak Mengubah Peran Otoritas”, Diakses Pada Tanggal 17 Juni 2011 dari Http:Bataviase.Co.IdNode104094 syariah. Sejak adanya pasar modal berbasis syariah, Bapepam-Lk bekerjasama dengan DSN-MUI dalam membuat peraturan. Di Indonesia, tonggak awal yang berkaitan dengan pembuatan peraturan pasar modal syariah bisa dikatakan baru dimulai pada tahun 2001, yakni bersamaan dengan dikeluarkannya fatwa DSN MUI No. 20DSN-MUIIV2001 tentang pedoman investasi untuk reksadana syariah. Kemudian diikuti oleh fatwa DSN MUI tahun 2002 tentang obligasi syariah, serta nota kesepahaman MoU Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dengan DSN-MUI tentang pembentukan pasar modal yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. 16 Menurut kepala bagian pengembangan kebijaksanaan pasar modal syariah, kerjasama antara Bapepam-Lk dengan DSN-MUI dalam membuat regulasi dikarenakan keterbatasan pengetahuan Bapepam-Lk terkait bidang syariah dalam pengoperasian pasar modal berbasis syariah. Pengetahuan DSN- MUI dalam menguasai ilmu syariah lebih dipercayai karenanya kerjasama ini dibutuhkan agar peraturan yang dibuat adapat memebuhi segala aspek, baik dari segi syariah maupun pasar modal syariah. “Kami sebagai regulator dipasar modal tentunya menyadari bahwa kompetensi atau wilayah kerja kita adalah dari segi industrinya. Ruler, regulasi ngertilah kita, tapi begitu masuk ke syariah mungkin temen-temen di Bapepam-Lk sebagian mengetahui hanya sisi umumnya saja, fiqh muamalat itu apa. 16 Samwise Prodo, “Perkembangan Pasar Modal Syariah Di Inidonesia”, artikel diakses pada tanggal 22 Juni 2011 dari: Http:Id.Shvoong.ComBusiness-ManagementInvesting2105937- Perkembangan-Pasar-Modal-Syariah-DiIxzz1pzl735vl Pengetahuan-pengetahuan itu temen-temen di Bapepam-Lk memiliki tetapi tidak begitu detail, bagaimana mekanisme ijtihad segala macam itu memang bukan wilayahnya kita, bukan kompetensinya kita. Karena itu dibangunlah kerjasama dengan Dewan Syariah Nasional DSN MUI” 17 Adapun peraturan yang telah dibuat oleh Bapepam-Lk dan DSN-MUI untuk mengakomodir pelaksanaan pasar modal syariah di antaranya peraturan No.IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah, peraturan No.IX.A.14 tentang akad- akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah, peraturan No.II.K.I tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah dan peraturan No.X.K.2 tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik. Jika OJK terbentuk tentunya akan ada peraturan turunan yang akan mengatur mekanisme pengawasan dimasing-masing bidang industri keuangan. Mekanisme operasional di bidang pasar modal diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal UUPM dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Bapepam-Lk. UUPM inipun berlaku untuk pasar modal syariah seperti yang dikatakan oleh kepala bagian pengembangan kebijakan pasar modal syariah di biro standar akuntansi dan keterbukaan Bapepam-Lk bahwasanya UUPM sudah mengakomodasi peraturan-peraturan yang dibutuhkan oleh pasar modal syariah. 17 Wawancara Pribadi Dengan Muhammad Touriq Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah Bapepam-Lk. Jakarta 25 Juli 2011 Undang-Undang pasar modal itu bisa dijadikan landasan untuk pasar modal syariah. Sudah akomodatif dan implementatif, 18 Untuk kedepannya OJK tentunya akan membuat peraturan sendiri untuk menetapkan mekanisme operasional OJK. Adapun undang-undang yang dimiliki industri keuangan yang ada berada dalam naungannya akan tetap berlaku, termasuk undang-undang pasar modal dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam-Lk akan tetap berlaku, seperti yang ditegaskan oleh kepala bagian hukum pengelolaan investasi Bapepam-Lk. “Oh ya jelas, malah lebih kuat, karena OJK punya kewenangan untuk bikin peraturan”. 19

D. Nilai-nilai Syariah Yang Terdapat Dalam RUU OJK

Nilai-nilai yang terkandung dalam RUU OJK secara tidak langsung mengadopsi nilai-nilai syariah maupun perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an untuk membentuk manajemen sebuah lembaga yang baik. Brikut dipaparkan nilai-nilai syariah yang terdapat dalam RUU OJK: 18 “Menanti Geliat Syariah di Pasar Modal” Diakses pada tanggal 12 Agustus 2011dari http:bataviase.co.idnode539930 19 Wawancara Pribadi dengan Luthfy Zain Fuady Kepala Bagian Hukum Pengelolaan Investasi Bapepam-Lk. Jakarta 18 Juli 2011

1. Prinsip Profesionalisme

Di dalam RUU OJK diatur kriteria seperti apa yang akan menjadi pegawai OJK, seperti yang disebutkan dalam Bab III Pasal 8 tentang syarat calon anggota dewan komisioner yang berasal dari unsur masyarakat yang diantaranya adalah mempunyai pengalaman atau keahlian di bidang jasa keuangan. Al-Qu’an memerintahkan untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.. Hal ini dijelaskan dalam surat Az-Zumar ayat 39:            Artinya: “Katakanlah: Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya Aku akan bekerja pula, Maka kelak kamu akan mengetahui”. Dan syarat untuk menjadi Dewan Komisioner OJK yaitu memiliki akhlak, moral, dan integritas yang baik dan hendaklah menjaga amanat yang telah diberikan, sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam surat Al-Anfal ayat 27:             Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul Muhammad dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat- amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.

2. Prinsip Perencanaan

Dalam RUU OJK Bab V pasal 28 tentang rencana kerja. Dewan Komisioner diharuskan membuat rencana kerja dan anggaran paling lambat 6 enam bulan sejak dimulainya tahun buku. Penting kiranya membuat rencana kerja agar dalam menjalankan fungsinya dapat lebih terarah. seperti yang di terangkan dalam surat Al-Hasyr ayat 18:                                 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

3. Prinsip Pengawasan

Pengawasan langsung terhadap industri jasa keuangan dilakukan oleh Kepala Eksekutif, akan tetapi Kepala Eksekutif ini akan tetap di awasi oleh Dewan Komisioner. Hal tersebut diatur dalam Bab III Pasal 13 dan Pasal 14 yang menjelaskan kewenangan Kepala Eksekutif dalam melakukan tugas pengawasan. Dalam Al-Qu’an juga dijelaskan pentingnya melakukan pengawasan dalam surat Al-Balad ayat 17:           Artinya: “Dan dia Tidak pula termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang”.