Tugas dan Fungsi Bapepam-Lk

d. Melakukan pemeriksaan terhadap emiten, perusahaan public, dan piha- pihak yang memiliki izin usaha, izin perorangan atau pendaftaran di pasar modal. e. Melakukan penunjukan kepada pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang bapepam. f. Membatalkan atau membekukan pencatatan efek tertentu pada bursa efek atau menghentikan transaksi bursa atau efek tertentu. g. Menetapkan instrument tertentu sebagai efek. Adapun wewenang Bapepam-Lk secara lengkap tertuang dalam pasal 5 Undang-Undang Pasar Modal sebagai berikut: a. memberi : 1 Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek; 2 Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan 3 Persetujuan bagi Bank Kustodian; b. mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat; c. menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru; d. menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran; e. mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang- undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya; f. mewajibkan setiap pihak untuk : 1 menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan dengan kegiatan di Pasar Modal; atau 2 mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud; g. melakukan pemeriksaan terhadap : 1 Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau 2 Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang ini; h. menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g; i. mengumumkan hasil pemeriksaan; j. membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau menghentikan Transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal; k. menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat; l. memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud; m. menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal; n. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal; o. memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas Undang- undang ini atau peraturan pelaksanaannya; p. menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5; dan q. melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-Undang ini. Mengingat pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan dunia usaha dan sebagai wahana investasi bagi para pemodal, serta memiliki peranan strategis untuk menunjang pembangunan nasional, pasar modal perlu mendapat pengawasan agar pasar modal dapat berjalan secara teratur, wajar, efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat UUPM pasal 4. Untuk itu, bapepam diberikan kewenangan luar biasa dan kewajiban untuk membina, mengatur, dan mengawasi setiap pihak yang melakukan kegiatan dipasar modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya-upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan, dan arahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan pengenaan sanksi. 6 Fungsi Bapepam yang demikian itu adalah fungsi-fungsi yang juga dimiliki oleh Otoritas Pasar Modal di negara-negara lain di dunia. Kewenangan yang diberikan oleh UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal pasal 3 dan 4 adalah kewenangan yang sesuai standar dan prinsip hukum pasar modal global. Otoritas pasar modal akan mempunyai 3 tiga fungsi utama, yaitu melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi tersebut diberikan kepada Bapepam untuk memfasilitasi tercapainya tujuan 6 M Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Kencana, 2004, h. yang dicanangkan UU, yaitu menciptaka pasar modal yang teratur wajar dan efisien, serta memberikan perlindungan kepada pemodal dan masyarakat. 7 Bapepam-Lk memiliki wewenang untuk membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan. Dalam melaksanakan wewenang tersebut Bapepam-Lk menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 8 1. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal; 2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal; 3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal; 4. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik; 5. Penyelesaian yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring, dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian; 6. Penetapan ketentuan asuransi di bidang pasar modal; 7. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan; 7 Ibid., h. 116 8 Nindyo Pramono, Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997, h. 52 8. Pelaksanaan kebijakan dibidang lembaga keuangan, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 9. Perumusan standar, norma, pedoman kriterian dan prosedur di bidang lembaga keuangan; 10. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan; 11. Pelaksanaan tata usaha Badan. UUPM Undang-Undang Pasar Modal tidak membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah atau tidak. Dengan demikian, berdasarkan UUPM kegiatan pasar modal di Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan dapat pula dilakukan tidak sesuai prinsip syariah. 9 Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas Pasar Modal, khusus dalam melakukan pembinaan dan pengawasan pasar modal syariah Bapepam- Lk bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional DSN dari Majlis Ulama Indonesia MUI yang menjadi pusat referensi atas aspek-aspek syariah dalam kegiatan pasar modal syariah. DSN bertugas memberikan fatwa-fatwa sehubungan dengan kegiatan emisi, perdagangan, pengelolaan portofolio efek- efek syariah, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan efek syariah. DSN mempunyai kewenangan penuh untuk memberikan keputusan tentang berhak 9 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasuition, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 55 tidaknya sebuah efek menyandang label syariah. Kewenangan penuh juga dimiliki DSN dalam pengawasan kegiatan emisi, perdagangan, pengelolaan portofolio efek-efek syariah. 10 Secara garis besar fungsi, tugas maupun wewenang Bapepam-Lk adalah menyelenggarakan bursa pasar modal tak terkecuali didalamnya Pasar Modal Syariah yang efektif dan efisien, membuat peraturan ataupun pedoman dalam melakukan kegiatan di Pasar Modal, melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku pasar modal agar senantiasa mengikuti peraturan yang dikeluarkan Bapepam-Lk. Tidak hanya itu Bapepam-Lk pun diharuskan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bursa pasar modal dan ketika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pasar modal, Bapepam-Lk berhak untuk mencabut izin dari pihak atau Badan yang melakukan kegiatan di pasar modal. Dalam perkembangan terkhir Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam menetapkan perkembangan Pasar Modal Syariah sebagai salah satu priorotas kerja lima tahun kedepan. Rencana tersebut dituangkan dalam Masterplan Pasar Modal Indonesia 2005-2009. Dengan program ini, pengembangan Pasar Modal Syariah memiliki arah jelas dan makin membaik. Terdapat dua strategi utama yang dicanangkan Bapepam untuk mencapai pengembangan pasar modal syariah. Pertama, mengembangkan kerangka hukum untuk memfasilitasi pengembangan pasar mdal berbasis syariah. 10 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Opcit., h. 58 kedua, mendorong pengembangan produk pasar modal berbasis syariah. selanjutnya, dua strategi utama tersebut dijabarkan Bapepam menjadi tujuh implementasi startegi, yakni: 11 1. Mengatur penerapan prinsip syariah; 2. Menyusun standar akuntansi; 3. Mengembangkan profesi pelaku pasar; 4. Sosialisasi prinsip syariah; 5. Mengembangkan produk; 6. Menciptakan produk baru; 7. Meningkatkan kerja sama dengan dewan syariah nasional DSN MUI. Bapepam-Lk pun memiliki tugas maupun wewenang semacamnya, termasuk ikut andil dalam mengembangkan produk Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank. Adapun strategi yang akan dilakukan bapepam untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah seperti yang tercantum dalam strategi 3 masterplan Bapepam-Lk tahun 2010-2014 dilakukan dalam beberapa program sebagai berikut: 12 11 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, Cet. III Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 303 12 Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Master Plan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010-2014, h. 17 Program 1: Mengembangkan kerangka regulasi yang mendukung pengembangan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank berdasarkan prinsip syariah. Dengan melakukan penambahan dan penyempurnaan regulasi baru yang lebih komprehensip terkait produk pasar modal dan industri keuangan non bank bersdasarkan prinsip syariah melalui fatwa DSN-MUI. Program 2: Mengembangkan produk pasar modal dan jasa keuangan non bank berdasarkan prinsip syariah. Dengan melakukan langkah penyusunan pedoman baku syariah, dan menciptakan produk-produk baru syariah. Program 3: Mengupayakan kesetaraan produk keuangan syariah dengan produk konvensional. Bapepam akan pelakukan penyetaraan produk, baik dari proses penerbitan maupun perpajakan antara produk konvensional maupun berbasis syariah. Program 4: Meningkatkan perkembangan sumber saya manusia di pasar modal dan industri keuangan non bank berdasarkan prinsip syariah. cara yang ditempuh dalam meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dengan memfokuskan pada pembekalan teknis industry dan pengetahuan fikih muamalat. Dan juga membuat pedoman standar kualifikasi dan sertifikasi bagi para professional dibidang pasar modal berbasis syariah.

D. Peraturan Bapepam-Lk dan DSN-MUI Terkait Pasar Modal Syariah

1. Fatwa Dewan Syariah Nasional 13 Operasional pasar modal syariah menurut fatwa dewan syariah nasional DSN No. 40DSN-MUIX2003, tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah dibidang pasar modal, sebagai berikut: Transaksi yang dilarang dalam pasar modal syariah, antara lain: Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang didalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman. Transaksi yang mengandur unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman, antara lain:  Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu,  Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang efek syariah yang belum dimiliki short selling;  Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam bentuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang;  Menimbulkan informasi yang menyesatkan; 13 Muhammad Sholahuddin dan Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah Kontemporer, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2008, h. 270  Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut;  Ikhtikar penimbunan, yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu efek syariah, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain;  Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas. Transaksi dalam pasar modal syariah semestinya mendapatkan Harga Pasar Wajar, yaitu harga pasar dari efek syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari asset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut danatau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar efisien serta tidak direkayasa. 2. Peraturan Bapepam-Lk Terkait Pasar Modal Syariah Terkait pasar modal berdasarkan prinsip syariah, bepepam mengeluarkan peraturan No.IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah, peraturan No.IX.A.14 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah, peraturan No.II.K.I tentang criteria dan penerbitan daftar efek syariah dan peraturan No.X.K.2 tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik. 48

BAB IV Perspektif Bapepam-Lk Terhadap RUU OJK Dalam Bidang Pengawasan Pasar

Modal Syariah A. Perspektif Bapepam-Lk Terhadap Pembentukan OJK dan Isi RUU OJK Otoritas Jasa Keuangan yakni lembaga yang melaksanakan tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan secara terpadu, independen, dan akuntabel terhadap kegiatan jasa keuangan di bidang perbankan, pasar modal dan industri keuangan nonbank. OJK adalah lembaga independen yang tidak berada dibawah otoritas lain didalam sistem pemerintahan negara Republik Indonesia, yang memiliki independensi di dalam melaksanakan fungsinya, bebas dari campur tangan pihak lain. Independensi OJK dapat dilaksanakan dengan penerapan tata kelola yang baik antara lain dalam hal penetapan Dewan Komisioner yang transparan dan prudent, akuntabilitas dan pertanggungjawaban kepada publik, serta mekanisme check balances dimana dilakukan pemisahan yang jelas antara fungsi pengaturan dan fungsi pengawasan. Independensi OJK diatur dalam RUU OJK. 1 Berdasarkan ketentuan pasal 34 Undang-undang tentang Bank Indonesia beserta penjelasannya dapat disimpulkan bahwa OJK akan bertugas mengawasi bank, lembaga-lembaga usaha perasuransian, lembaga-lembaga usaha pasar 1 Diakses pada t anggal 12 Agust us 2011 dari ht t p: w w w.ojk-indonesia.info