Tujuan dan Manfaat Penelitian
3. oleh OJK”, Bank
dan Managemen, maret-april 2010.
Penulis: Malik
Cahyadin
Judul: “urgensi
pembentukan OJK: menuju system
pengawasan yang lebih proaktif
terhadap lembaga keuangan”.
Pangsa, edisi 8, September 2002.
Hasil: kebijakan moneter dan
keuangan yang ditangani oleh dua institusi yang berbeda tidak
akan berjalan sesuai harapan apabila tidak ada koordinasi dan
komunikasi yang baik. Akan disayangkan jika OJK nanti
tidak berjalan efektif, mengingat OJK memiliki peran, tugas, dan
kewenangan yang sangat luas. Penulis menyarankan, agar perlu
kiranya ruang lingkup penanganan OJK dibatasi hanya
sektor perbankan saja, sehingga lebih fokus.
Hasil: dalam rangka melakukan
perbaikan dalam pengawasan dibidang lembaga keuangan, ada
hal-hal yang yang perlu diperhatikan, diantaranya perlu
mengkaji secara mendalam akan pembentukan OJK untuk jangka
panjang, perlu mempersiapkan sistem, sumber daya dan
undang-undang yang menjadi fondasi terbentuknya pengawas
lembaga keuangan. Meskipun Sedangkan penelitian yang
akan dilakukanlebih fokus kepada pengawasan pasar
modal oleh OJK menurut RUU OJK dilihat dari
kacamata Bapepam-Lk.
Pada artikel tersebut lembaga yang dimaksud
belum disebutkan secara spesifik, utnuk penelitian
selanjutnya mengkhususkan pada
lembaga Bapepam-Lk selaku pengawas pasar
modal saat ini. Dan juga akan membahas
bagaimana pandangan bapepam terhadap RUU
lembaga keuangan bersifat independen perlu adanya
koordinasi dengan otoritas moneter dalam melakukan
pengawasan. OJK yang member
kewenangan terjadap lembaga yang akan
dibentuk yaitu OJK dalam hal pengawasan pasar
modal syariah yang belum sempat disinggung pada
artikel tersebut.