Metode Analisis Deskriptif Uji Analisis Regresi Logistik

44

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara datadisusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambarantentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi Situmorang dan Lufti, 2014:209. Regresi logistik logistic regression sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya saja variabel terikatnya merupakan variabel dummy 0 dan 1. Pendugaan koefisien model regresi logistik tidak dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square OLS. Sehingga metode kemungkinan maksimal maximum Likehood menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan. Berikut beberapa asumsi Regresi Logistik: 1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grup. 2. Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier. 3. Variabel bebas dalam regresi logistik dapat berupa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. Model yang digunakan pada regresi logistik adalah : 45 Y = ɑ + ᵦ X 1 + ᵦ X 2 + ᵦ X 3 + ᵦ X 4 + ᵦ X 5 + ᵦ X 6 + ᵦ X 7 + E Dengan : Y = Minat berkunjung kembali variabel dummy, 1 jika berminat untuk berkunjung kembali, 0 jika tidak berminat untuk berkunjung kembali. ᵦ X 1 + ᵦ X 2 + ᵦ X 3 + ᵦ X 4 + ᵦ X 5 + ᵦ X 6 + ᵦ X 7 = Koefisien-koefisien ᵦ X 1 = Variabel Produk ᵦ X 2 = Harga ᵦ X 3 = Lokasi ᵦ X 4 = Promosi ᵦ X 5 = Orang ᵦ X 6 = Bentuk fisik ᵦ X 7 = Proses e = eror H = Produk,harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosestidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. H 1 = Produk,harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosesberpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan Profil Singkat Kopi Baba

Kopi Baba berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No.47 Medan. Kopi Baba berada di antara Ayam Penyet DJoko Solo dan Toko Komputer dan Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta. Kopi Baba berdiri pada tanggal 6 Mei 2012. Kopi Baba di Jl. Dr. Mansyur No47 Medan ini adalah gerai pertama yang dimiliki sendiri oleh Bapak Antonius Ho. Saat ini, Kopi Baba juga membuka gerainya di Jl. A. Yani No. 36 A Kesawan, Medan. Nama Kopi Baba berasal dari bahasa masyarakat Tanah Deli di Kota Medan. Baba memiliki arti “Yang Dipertuan” sehingga setiap pengunjung diibaratkan sebagai “Yang Dipertuan”. Filosofi ini yang membuat Kopi Baba sangat memperhatikan bentuk pelayanan yang diberikan pada para pelanggannya. Pemilik sangat menekankan sikap menghargai dan melayani yang harus ditampilkan para pekerja di depan pelanggan. Kopi Baba awalnya didirikan dengan tujuan untuk membangun jiwa kewirausahaan yang ada pada diri pemiliknya. Bapak Antonius ingin mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya selama di perkuliahan. Selain itu, orang tua Bapak Antonius juga memiliki usaha keluarga sehingga dirinya dapat belajar dari usaha orang tua tersebut. Lazimnya bisnis yang ada, Kopi Baba