14
Pengembangan produk menurut Tjiptono 2001: 95 pengembangan produk merupakan upaya untuk memperbaiki produk yang ada disesuaikan
dengan selera konsumen, disamping itu juga untuk menghindari kebosanan konsumen, adapun bagian-bagian yang perlu diperbaiki pada produk itu.
Agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain antara lain mode atau corak dan warna kemasan, peningkatan produk.
Menurut Boone dan Kurtz 2002: 47 Produk adalah seperangkat atribut fisik, pelayanan, dan atribut simbolis yang dirancang untuk
memberikan keputusan kepada pelanggan, dalam definisi yang lebih luas adalah pertimbangan terhadap rencana kemasan, nama merek, garansi
dan citra produk. Dalam mencapai strategi pemasaran untuk produk-produk tersendiri,
para pemasar telah mengembangkan beberapa klasifikasi produk berdasarkan pada keistimewaan dari produk.
Dari beberapa definisi pengertian produk diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik barang maupun jasa.
2.3.1. Penggolongan Produk
Menurut E. Catur Rismiati 2001: 200 produk dapat digolongkan menurut tingkat pemakaian dan kekonkretannya, produk dapat digolongkan
menjadi beberapa macam yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
15
1. Produk tahan lama Durable goods Barang berwujud yang biasanya dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama. Dengan kata lain barang tahan lama adalah barang yang dapat dipakai berkali-kali dalam waktu yang relative lama dan tidak habis
meski dipakai berkali-kali. 2. Produk tidak tahan lama non durable good
Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi hanya satu atau beberapa kali saja dan akan cepat habis.
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, produk dapat digolongkan menjadi dua macam :
1. Barang konsumsi Adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk dipakai sendiri atau
untuk memuaskan keinginan pribadi seorang individu dan bukan untuk dijual maupun diproses lagi. Jadi pembeli produk konsumen adalah
konsumen akhir. 2. Barang industri
Adalah produk-produk yang dibeli untuk diproses kembali atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung maupun tidak langsung
dipakai tetapi, diproses kembali untuk dijadikan barang konsumen. Penggolongan produk-produk kedalam barang konsumsi maupun
barang industri ini sangat penting dalam menyusun program pemasaran perusahaan, ini disebabkan karena setiap penggolongan barang yang akan
dijual ke pasar yang berlainan dan memerlukan cara-cara pemasaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
16
berbeda. Selain kebijakan industri untuk barang-barang konsumsi biasanya lebih panjang dan melibatkan lebih banyak perantara atau penghubung dari
pada saluran distribusi untuk barang-barang industri, seperti : baju, bahan beton, bahan untuk membuat gelas dan lain-lain.
Berdasarkan wujud konkretnya, produk dapat digolongkan kedalam dua macam yaitu:
1. Produk yang berwujud. Barang dikatakan berwujud karena secara fisik produk tersebut bisa
dilihat dengan mata atau dapat diraba wujudnya sebagai alat pemuas kebutuhan.
Contoh : makanan, pakaiannya dan sebagainya 2. Produk yang tidak berwujud.
Disebut juga jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa dikatakan sebagai produk yang tidak berwujud karena
secara fisik tersebut tidak bisa dilihat atau diraba. Konsumen dapat merasakan manfaat pemakaian jasa tersebut dan dapat membedakan
perbedaan manfaat jasa yang satu dibandingkan jasa lainnya. Namun konsumennya tidak dapat mendiskripsikan bagaimana wujudnya secara
konkret.
2.3.2 Klasifikasi Produk