16
berbeda. Selain kebijakan industri untuk barang-barang konsumsi biasanya lebih panjang dan melibatkan lebih banyak perantara atau penghubung dari
pada saluran distribusi untuk barang-barang industri, seperti : baju, bahan beton, bahan untuk membuat gelas dan lain-lain.
Berdasarkan wujud konkretnya, produk dapat digolongkan kedalam dua macam yaitu:
1. Produk yang berwujud. Barang dikatakan berwujud karena secara fisik produk tersebut bisa
dilihat dengan mata atau dapat diraba wujudnya sebagai alat pemuas kebutuhan.
Contoh : makanan, pakaiannya dan sebagainya 2. Produk yang tidak berwujud.
Disebut juga jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa dikatakan sebagai produk yang tidak berwujud karena
secara fisik tersebut tidak bisa dilihat atau diraba. Konsumen dapat merasakan manfaat pemakaian jasa tersebut dan dapat membedakan
perbedaan manfaat jasa yang satu dibandingkan jasa lainnya. Namun konsumennya tidak dapat mendiskripsikan bagaimana wujudnya secara
konkret.
2.3.2 Klasifikasi Produk
Dengan melihat perbedaan antara pasar konsumen dan pasar bisnis, produk dapat dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
17
produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk tersebut.
Menurut Boone dan Kurtz 2002: 49 Adapun kategori dari produk, yaitu :
1. Kategori Produk Konsumen Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya, para
pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja konsumen. Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori ,yaitu :
a. Produk rumah tangga Convenience Produk Produk-produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan
dengan usaha kecil. Contoh : permen karet, koran, majalah, susu, roti dan sebagainya.
b. Produk Belanja shopping products Pembelian secara khusus, yang hanya dilakukan setelah pembeli
membandingkan beberapa produk di toko pesaing untuk mengevaluasi beberapa karakteristiknya. Contoh : karpet, perabot rumah tangga.
c. Produk-produk Khusus Specialty Products Produk-produk yang pembelinya mau melakukan usaha khusus untuk
mendapatkannya. Produk ini cenderung berharga mahal dan merupakan merek terkenal dan distribusikan di tempat-tempat
tertentu. Contoh : kendaraan porche, tas louis vuitton.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
18
2. Kategori Produk Bisnis Sering dikenal sebagai produk industri atau produk organisasi. Produk ini
dibagi dalam lima kategori, yaitu : a. Instalasi installation
Rangkaian atau kumpulan peralatan modal utama, seperti sistem pabrik baru, alat-alat berat dan peralatan yang dibuat sesuai pesanan.
b. Peralatan aksesoris Accessory Equipment Meliputi barang-barang modal yang biasanya tidak terlalu mahal dan
berumur lebih pendek dari instalasi. Contoh : scanner, mesin faks dan perkakas.
c. Komponen bagian dari material Component part and Materials Produk-produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir
perusahaan lain. d. Bahan-bahan Mentah Raw Materials
Serupa dengan komponen bagian dan material, karena menjadi bahan- bahan masukan bagi produk jadi perusahaan lain. Di dalamnya
termasuk produk-produk pertanian, seperti : Kapas, gandum, pupuk, ternak, juga bahan alami seperti : Tambang besi, batu-batuan, kayu
dan batu bara. e. Barang pendukung
Barang yang di gunakan dalam kegiatan harian perusahaan dan merupakan beban bagi perusahaan namun tidak menjadi bagian dari
produk akhir. Contoh : kertas, Pulpen, Bola lampu, dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
19
Sedangkan menurut Angipora 2002: 157 perencanaan produk pada dasarnya mengklasifikasikan produk berdasarkan kepada macam-macam
karakteristik produk dilakukan atas berbagai sudut pandang baik atas dasar daya tahan, wujud, dan penggunaan yang dilakukan oleh konsumen atau
industri, sehingga setiap produk akan memiliki atau strategi bauran pemasaran tersendiri.
Oleh karena itu berdasarkan daya tahan dan wujud tidaknya produk yang dihasilkan, maka produk dapat diklasifikasikan kedalam ketiga
kelompok yakni : a. Barang tidak tahan lama Non Durable Goods
Barang terwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
Contoh : sabun, garam, minuman dan makanan ringan. b. Barang Tahan Lama durable goods
Barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian.
Contoh : pakaian, lemari es, televisi, komputer dan sebagainya. c. Jasa Service
Suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda tidak berwujud. Tidak dapat dipisahkan dan
mudah habis. Contoh : lembaga pendidikan, bengkel reparasi, hotel, salon kecantikan,
kantor dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
20
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi produk adalah sudut pandang seorang dalam memilih atau menggunakan produk
dalam suatu pemasaran.
2.4. Pengertian Harga Price