Anatomi dan Fisiologi Hati

lelaki Jakarta, jarong lelaki, pecut kuda Sunda, rum jarum, roem jharum Madura, selasih hutan Sumatera Dharma, 1996; Soedibyo, 1998.

4. Morfologi

Stachytarpheta indica Vahl. merupakan rumput-rumputan yang tegak, tinggi 0,3-0,9 m dengan daun berhadap-hadapan, bertangkai sangat panjang, berbentuk elips memanjang atau bulat telur, dengan kaki yang menyempit demi sedikit, di atas bagian kaki yang bertepi rata berigigi beringgit, berambut jarang atau tidak yang ukurannya 4-9 cm dan 2,5-5 cm. Bulir bertangkai, dengan ukuran 15-30 cm. Daun pelindung menempel kuat pada kelopak, bertepi lebar serupa selaput. Kelopak bergigi empat, panjang 0,5 cm. Tabung dasar bunga berbentuk bantal. Buah berbentuk garis baji, panjang 0,5 cm, pecah dalam 2 kendaga. Terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di tempat yang cerah atau sedikit, 1-1,250 m Flora, 1992.

B. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati merupakan organ terbesar dan secara metabolisme paling kompleks di dalam tubuh. Dengan bobot sekitar 2 kg. Hati mempunyai tugas yang penting yang rumit deni kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Organ hati terletak dalam rongga abdomen dibawah diafragma. Unsur struktural utama hati adalah sel-sel hati atau hepatosit. Sel-sel ini berkelompok dalam lempeng-lempeng yang saling berhubungan sedemikian rupa, membentuk bangunan yang disebut lobules hati Junqueira et al., 1998. Anatomi hati dapt dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Anatomi Hati Baradero et al..,2008 Hati mempunyai fungsi utama sebagai pusat metabolisme tubuh. Beberapa kadar hati dalam regulasi metabolisme adalah sebagai berikut: a. Metabolisme karbohidrat. Kadar gula darah dapat distabilkan oleh hati. Hepatosit dapat memecah glikogen dan mengeluarkan glukosa ke aliran darah serta mensintesis glukosa dari asam amino yang tersedia, jika kadar gula darah menurun. Sintesis glukosa dari komponen lain disebut juga glukoneogenesis. Saat tubuh kekurangan gula darah, cadangan glikogen yang disimpan dalam hati akan diubah menjadi glukosa baru dengan memecah gilkogen Martini, 2004. b. Metabolisme lipid. Apabila kadar trigliserida, asam lemak, dan kolestrol menurun, hati aka memecah cadangan lipid dan akan dikeluarkan ke alira darah. Trigliserida yang ada dalam tubuh nantinya akan menjadi asam lemak untuk cadangan energi Martini, 2004. c. Metabolisme asam amino. Hepar dapat menurunkan peningkatan jumLah asam amino dalam sirkulasi darah. Kegunaan asam amino untuk mensintesis protein dan dapat diubah menjadi glukosa atau lipid untuk cadangan energi Martini, 2004. d. Detoksifikasi. Hepar berperan dalam menghilangkan zat-zat endogen dan eksogen yang dapat merugikan tubuh. Kerusakan pada hepar menandakan efek toksik dari zat-zat tersebut tidak dapat didetoksifikasi Baradero et al.., 2008. e. Penyimpanan mineral. Hati dapat mengubah cadangan besi menjadi ferritin dan protein ion kompleksnya dapat disimpan Martini, 2004. f. Penyimpanan vitamin. Vitamin A, D, E, dan K yang dapat larut dalam lemak dapat diabsorbsi dari darah dan disimpan di dalam hepar Martini, 2004. g. Inaktivasi obat. Hepar dapat menghilangkan dan memecah sirkulasi obat tanpa menurunkan durasi dari efeknya Martini, 2004. Hati secara keseluruhan tertutup oleh dinding thorax. Hati mempunyai dua facies permukaan, yaitu facies diaphragmatica dan facies visceralis. Facies diaphragmatica memiliki dua bagian, yaitu anterior dan posterior, yang terletak di sisi atas dengan bentuk yang menyesuaikan lengkung diafragma dan memiliki tekstur permukaan halus. Facies visceralis menghadap ke bawah dan ke belakang dengan garis horizontal yang membentang yang dinamakan porta hepatis Wibowo dan Paryana, 2009.

C. Anatomi Hati Tikus

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 49

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberrimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 54

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 50% daun jarong (Stachytarpheta indica (l.) vahl.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 70% daun jarong (Stachytarpheta indica (L.) Vahl.) terhadap kadar alann aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 82

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 30% daun jarong (Stachytarpheta indica (L.) Vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 127

Efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun tempuyung (sonchus arvensis l.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate transaminase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 3 130

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek Hepatoprotektif infusa daun ceplikan [Reullia tuberosa L.] pada mencit jantan terinduksi karbon tetraklorida [CCL] : kajian terhadap aktivitas serum alanin aminotransferase - USD Repository

0 0 100

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni (l.) jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 112