Gambar 7. Hasil uji kualitatif polifenol dalam daun Jarong
C. Uji pendahuluan
1. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida
Senyawa model hepatotoksin yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbon tetraklorida. Tujuan dari penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida
untuk mengetahui dosis karbon tetraklorida yang dapat mengakibatkan kerusakan hepar yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar ALT dan AST pada hewan
uji. Dosis yang digunakan pada penelitian ini mengacu dari penelitian Janakat dan Al-merie 2002, yaitu pada dosis 2 mLkgBB tikus yang mana sudah
menimbulkan efek hepatotoksik. Selain itu mengacu pada penelitian Murugesan, et al..
2009 dosis 2 mLkgBB dalam olive oil 1:1 secara intraperitoneal dapat menimbulkan kerusakan hati steatosis tanpa menyebabkan kematian hewan uji.
Peningkatan kadar ALT sebanyak tiga kali dan AST empat kali lipat menunjukkan terjadinya steatosis Zimmerman, 1999. Pemberian hepatotoksin
melalui intraperitonial i.p. dilakukan karena rongga peritonium memiliki luas
permukaan absorpsi yang sangat luas sehingga obat dapat masuk ke dalam sirkulasi sistemik secara cepat Staf pengajar departemen farmakologi fakultas
kedokteran universitas sriwijaya, 2009. Obat yang dipejankan dengan rute intraperitoneal pasti akan mengalami first pass metabolism, tidak seperti rute
intramuskular atau subkutan yang terdapat pada golongan administrasi ekstravaskular Hau and Schapiro, 2002. Karbon tetraklorida pada penelitian ini
dipejankan secara i.p. Hal ini memungkinkan hepatotoksin ini untuk mengalami metabolisme oleh sitokrom P450 yang terdapat pada sel hepatosit hati menjadi
radikal toksik sehingga dapat menginduksi kerusakan hati berupa steatosis. Olive oil
berfungsi sebagai pelarut karbon tetraklorida karena bersifat non toksik dan dapat melarutkan senyawa nonpolar seperti karbon tetraklorida Strickley, 2004.
2. Penentuan dosis ekstrak etanol 90 daun jarong
Penentuan dosis ekstrak etanol 90 daun jarong mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Joshi et al., 2010 yang menyebutkan bahwa dosis
efektif ekstrak etanol daun jarong adalah 200 mgkgBB. Dosis ini ditetapkan sebagai dosis tengah. Pada penelitian ini digunakan tiga peringkat dosis dengan
faktor kelipatan 2 sehingga dosis rendah 100 mgkgBB, dosis tengah 200 mgkgBB, dan dosis tinggi 400 mgkgBB.
3. Penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji