Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan
tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Undang Undang RI No. 20 tahun
2003.
2.3. Landasan Teori.
Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah manejemen konflik yang disusun oleh Rahim dan Bonoma pada tahun 1979. Manajemen
konflik ini membedakan manajemen konflik berdasarkan dua dimensi yaitu: berfokus pada diri sendiri dan berfokus pada orang lain cocern for self dan
concern for others. Dimensi berfokus pada diri sendiri menjelaskan tentang derajat tinggi atau rendah usaha seseorang untuk memenuhi keinginan sendiri.
Sedangkan dimensi berfokus pada orang lain menjelaskan tentang derajat tinggi atau rendah usaha seseorang untuk memenuhi keinginan orang lain. Kombinasi
dari dua dimensi ini menghasilkan lima gaya manajemen konflik, yaitu integrating, obliging, dominating, avoiding, dan compromising seperti yang
terlihat pada Skema di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Skema 2. Model dua dimensi gaya penanganan konflik interpersonal.
Sumber: M. Afzalur Rahim. 1983. A measure of styles of handling interpersonal conflict. Academy of Management, 262, 368–76.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka Konsep Penelitian.
Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas diturunkan dari karaktersitik demografi terdiri dari umur, jenis
kelamin, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Sedangkan variabel terikat adalah gaya manajemen konflik yang terbagi menjadi lima, yaitu gaya integrating,
obliging, dominating, avoiding, dan compromising. Berdasarkan landasan teori di atas maka kerangka konsep penelitian ini
ditunjukkan dalam skema di bawah ini :
Karakteristik Demografi Gaya Manajemen Konflik
Skema 3. Kerangka Penelitian Perbedaan Gaya Manajemen Konflik Berdasarkan
Karakteristik Demografi. 1. Umur
2. Jenis Kelamin 3. Masa Kerja
4. Tingkat Pendidikan 1. Integrating
2. Obliging 3. Dominating
4. Avoiding 5. Compromising
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah komparatif dengan pendekatan pengamatan sewaktu cross-sectional, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya
manajemen konflik berdasarkan karakteristik demografi pada kepala ruangan rumah sakit di Medan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan. Pengumpulan
data penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013. Alasan pemilihan kedua rumah sakit adalah karena kedua rumah sakit ini merupakan rumah sakit
tipe A dan tipe B yang terbesar di Sumatera Utara, rumah sakit pendidikan, serta rumah sakit milik pemerintah, sehingga para perawat yang bekerja di rumah sakit
ini merupakan representatif dari seluruh Indonesia. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala ruangan Rumah Sakit di Medan, sedangkan populasi terjangkau adalah kepala ruangan di Rumah Sakit
Umum Pusat H. Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan pada tahun 2013. Jumlah kepala ruangan di Rumah Sakit
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan adalah 46 orang dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan adalah 41 orang dengan total 87 orang.
Universitas Sumatera Utara