BAB IV PELAKSANAAN DAN DATA ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Sebelum Penelitian
Peneliti mencari beberapa siswa yang memiliki inteligensi matematis- logis dominan di kelas III SD Kristen Kalam Kudus. Pertama, peneliti ingin
mengetahui seberapa tinggi inteligensi matematis-logis yang dimiliki setiap siswa. Salah satunya, dengan cara mengumpulkan data lewat dokumen yang
berupa
ledger
nilai rapor kelas III semester 1 tahun ajaran 2013-2014. Pengumpulan data lewat dokumen berupa
ledger
nilai rapor dilakukan untuk menentukan siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan. Siswa
yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan selalu mendapat nilai matematika yang tinggi. Sehingga, peneliti menganalisis nilai matematika
untuk menemukan siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan. Sehingga diperoleh 8 siswa yang mendapatkan nilai diatas 80 dengan kategori
tinggi. Jadi, dari hasil dokumentasi berupa ledger nilai rapor tersebut, ada 8 siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan dan ditemukan 1
siswa berprestasi rendah yang mendapat nilai matematika cukup baik tetapi nilai IPS di bawah KKM dengan nilai 67.
Peneliti menemukan bahwa kenyataannya semua siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan memiliki nilai IPS lebih rendah
dibandingkan nilai matematika dan tidak ada yang mendapat nilai di bawah KKM untuk setiap mata pelajaran.
Berdasarkan hasil pengumpulan data tersebut, peneliti menemukan 9 sampel yang terdiri dari 1 siswa berprestasi rendah yang memiliki nilai
matematika cukup baik tetapi nilai IPS dibawah KKM dan 8 siswa yang memiliki nilai matematika sangat tinggi tetapi nilai IPS tidak setinggi nilai
matematikanya. Hasil analisis tersebut memberikan data awal mengenai hal yang menjadi kebutuhan siswa. Siswa membutuhkan modul pembelajaran
yang sesuai dengan inteligensi mereka yaitu modul bimbingan belajar IPS berbasis matematis-logis.
Atas dasar kebutuhan siswa tersebut, peneliti mengembembangkan modul bimbingan belajar IPS berbasis matematis-logis yang diawali dengan
menentukan mata pelajaran dan kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu IPS tema pekerjaan kelas III semester genap, dengan kompetensi dasar
2.1 mengenal jenis-jenis pekerjaan. Setelah menentukan bahan ajar mata pelajaran yang akan dikembangkan, peneliti menciptakan modul bimbingan
belajar IPS yang disajikan atau diterangkan dengan model inteligensi matematis-logis yaitu meliputi 1 berpikir rasional, 2 secara skematis, 3
bagan, 4 menghitung, dan 5 grafik. Model inteligensi matematis-logis tersebut diintegrasikan dalam aktivitas pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang sudah dipilih yaitu mengenal jenis-jenis pekerjaan. Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP mata
pelajaran IPS dengan merumuskan beberapa indikator yang mengintegrasikan model inteligensi matematis-logis. RPP yang dibuat mencangkup satu
pertemuan. Alokasi waktu selama empat jam pertemuan 4 JP atau 4 x 30 menit. Model inteligensi matematis-logis yang diintegrasikan dengan materi
IPS merupakan aspek kognitif yang harus dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. RPP yang dibuat ini menggunakan model pembelajaran
berbasis inteligensi ganda. RPP yang dibuat juga disertai materi pelajaran dan instrumen penilaian. Silabus dan RPP yang sudah dibuat digunakan sebagai
pedoman dalam mengembangkan kegiatan belajar dan materi yang dituangkan dalam desain produk modul bimbingan belajar yang
dikembangkan. Setelah RPP selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah membuat modul
bimbingan belajar berbasis matematis-logis. Pada tahap ini penulis mengumpulkan isi modul pembelajaran meliputi materi pembelajaran IPS,
gambar jenis-jenis pekerjaan, skema, dan grafik. Materi pembelajaran dan gambar diperoleh dari beberapa buku paket pelajaran IPS kelas III SD dan
internet. Semua gambar diperoleh dari internet dan beberapa gambar didesain oleh peneliti.
Desain modul bimbingan belajar IPS berbasis matematis-logis yang telah disusun kemudian diberikan kepada empat orang pakar yang terdiri dari
pakar pembelajaran IPS, pakar inteligensi ganda, pakar tata bahasa, dan guru kelas III SD Kristen Kalam Kudus untuk divalidasi. Validasi ini dilakukan
untuk mengetahui kualitas produk modul yang dikembangkan. Berikut perolehan skor pada validasi sebagai berikut.
Tabel 7. Perolehan Skor Validasi Produk
No. Penilaian
Alat Peraga Skor
Kategori
1. Guru Kelas III
4,85 Sangat baik
2. Pakar Tata Bahasa
3,28 Cukup
3. Pakar Pembelajaran IPS
3,88 Baik
Rerata Skor 4
Kategori Baik
Hasil keseluruhan validasi produk modul yang dikembangkan diperoleh rerata skor 4
dengan kategori “baik”. Berdasarkan hasil validasi tersebut, produk modul yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki
kualitas baik dan layak digunakan untuk penelitian.
2. Selama Penelitian