monisme mengenai masalah hukum manakah yang utama dalam hubungan antara hukum nasional dan hukum internasional ini. Ada
pihak yang menganggap bahwa dalam hubungan antara hukum nasional dan hukum internasional yang utama ialah hukum nasional.
Paham ini adalah paham monisme dengan primat hukum nasional. Paham lain berpendapat bahwa dalam hubungan antara hukum
nasional dan hukum internasional yang utama ialah hukum internasional. Pandangan ini disebut paham monisme dengan primat
internasional. Menurut teori monisme kedua-duanya mungkin.
37
2. Kerangka Konsepsional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: Pertama:
kejahatannarkotika; danKedua:Peran Polri dalam mengembangkan kerjasama internasional. Dari 2 dua variabel tersebut akan dijelaskan
pengertian dari masing-masing sebagai berikut: a.
Kejahatan. Istilah kejahatan dikenal dari beberapa rumusan tindak pidana, antara lain istilah Strafbaar Feit yang mengandung
arti sebagai kelakuan Hendeling yang diancam dengan pidana yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan kesalahan dan
yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab.Unsur- unsur tindak pidana: Pertama, Unsur Obyektif: perbuatan orang, akibat
yang kelihatan dari perbuatan itu mungkin ada keadaan tertentu yang
37
Ibid , hal. 60-61
Universitas Sumatera Utara
menyertai perbuatan itu. Kedua, Unsur Subyektif: orang yang mampu bertanggung jawab, adanya kesalahan Dolus atau Culpa. Kesalahan
ini dapat berhubungan dengan akibat dari perbuatan atau keadaan mana perbuatan itu dilakukan.
38
b. Kejahatannarkotika adalah suatu perbuatan yang diancam oleh
sanksi pidana terhadap pelaku yang menyalahgunakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun
semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. c.
Peran Polri dalam mengembangkan kerjasama internasional merupakan penguatan hubungan setara institusi kepolisian antara dua
negara atau lebih dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuan yang telah ditentukan yakni penanggulangan kejahatan narkotika
secara terorganisir. d.
Kerjasama internasional dalam penanggulangan kejahatan narkotika terorganisir, yakni peningkatan penanggulangan dan
pemberantasan melalui pengembangan kerjasama sebagai upaya represif dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, dengan alasan bahwa kejahatan tersebut pada umumnya
38
Moelyanto, Asas-asas Hukum Pidana,Jakarta:Bina Aksara, 1987,hal. 56
Universitas Sumatera Utara
tidak dilakukan oleh orang perorangan secara berdiri sendiri, melainkan dilakukan secara bersama-sama bahkan dilakukan oleh
sindikat yang terorganisir secara rapi dan sangat rahasia dengan tujuan kejahatan yang dilakukan terus berkembang.
e. Penanggulangan kejahatan narkotika sebagai kebijakan
kriminal adalah suatu atau usaha yang rasional dari masyarakat dan negara untuk menanggulangi masalah kejahatanperedaran gelap
narkotika, dengan pertimbangan bahwa kejahatan tersebut membawa kerugian dan dampak yang sangat besar, bahkan tidak mengenal usia
maupun status sosial para korban yang ditimbulkan, sehingga menjadi kejahatan antar negara transnational crime. Upaya penanggulangan
kejahatan pada hekekatnya merupakan bagian integral dari upaya perlindungan masyarakat social welfare.
39
f. Kejahatan narkotika yang terorganisir adalah bentuk kejahatan
yang terorganisasi organized crime, dan korbannya tidak pilih kasih indiscriminate, serta jaringan pelakunya dilaksanakan dengan sistem
sel pyramidal and cell system dan antar negara transnational crime.
39
Barda Nawawi Arief,Kebijakan Kriminal, Op.cit, hal. 2
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan SifatPenelitian