Jenis dan SifatPenelitian Sumber Data

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan SifatPenelitian

Permasalahan pokok dalam penelitian ini merupakan masalah penanggulangan kejahatan narkotika terorganisir melalui pengembangan kerjasama internasional. Oleh karena itu pendekatan terhadap masalah ini adalah pendekatan yang berorientasi pada penanggulangan. Namun mengingat sasaran utama penelitian ini adalah pengembangan kerjasama internasional maka jenis penelitian yakni penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan statute approach sebagai metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. 40 Di samping itu, pendekatan yuridis normatif dapat juga digunakan bersama-sama dengan metode pendekatan lain. 41 40 Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 14 Dengan demikian penelitian ini ditunjang dan dilengkapi pula dengan, pendekatan yuridis empiris dengan melihat efektifitas kerjasama saat ini dalam penanggulangan kejahatan narkotika teorganisir khususnya kerjasama penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri. Di samping itu, penelitian dalam tesis ini bersifat deskriptif analitis, artinya bahwa penelitian ini, menggambarkan, menelaah dan menjelaskan secara analitis peran Polri dalam 41 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Bandung: Alumni, 2004, hal. 141. Universitas Sumatera Utara pengembangan kerjasama internasional guna penanggulangan kejahatan narkotika yang terorganisir melalui kebijakan kriminal dan penegakan hukum.

2. Sumber Data

Sumber data suatu penelitian berasal dari data primer dan data sekunder. Karena penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, maka sumber yang diteliti adalah sumber data sekunder. Bahan pustaka melalui penelitian kepustakaan library research merupakan data dasar yang dalam penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder terdiri dari: a. Bahan hukum primer, yakni Undang-UndangNomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,KUHPidana, konvensi-konvensi internasional antara lain United Nations Convention Againts Illicit Traffic on Narcotic Drugs and Psychotropic Substances , 1988 Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988 dan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime di Palermo, Nopember 2000 Palermo Convention dan perjanjian-perjanjian internasional antara lain Extradition Treaty dan International Criminal Police Organization ICPO- Universitas Sumatera Utara Interpol dan Aseanapol, dalam hal ini Polri berfungsi sebagai National Central Bureau ICPO-Interpol Indonesia. b. Bahan Hukum Sekunder berupa buku yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika dan kerjasama internasional, hasil-hasil penelitian, laporan-laporan, artikel, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian ini. c. Bahan Hukum Tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer, sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal ilmiah, serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian 42

3. Teknik Pengumpulan Data