Bentuk-bentuk Motivasi Kerja Landasan Teori

Apalagi jika pengembangan perusahaan selalu dikaitkan dengan kinerja atau produktivitas tenaga kerja. 6. Keterlibatan Involvement Rasa ikut terlibat atau involvement dalam suatu proses pengambilan keputusan atau bentuknya, atau dapat kotak saran dari tenaga kerja atau karyawan yang dapat dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan, merupakan perangsang yang cukup kuat untuk tenaga kerja atau karyawan. 7. Kesempatan Opportunity Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan perangsang yang cukup kuat bagi tenaga kerja. Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk meraih kemajuan atau perbaikan nasib, tidak akan merupakan perangsang berkinerja atau bekerja produktif.

2.2.5. Bentuk-bentuk Motivasi Kerja

Menurut Samsudin 2006, pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut perusahaan meliputi 4 unsur utama yaitu : 1. Kompensasi Bentuk Uang Salah satu bentuk yang paling sering diberikan tenaga kerja adalah bentuk kompensasi, dan kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja biasanya berupa uang. Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu memiliki reputasi atau nama yang baik, dan memang sudah selayaknya demikian. Meskipun kurang tepat sama sekali bahwa semua orang akan berbuat apa saja untuk meningkatkan pendapatan. 2. Pengarahan dan Pengendalian Pengarahan maksudnya menentukan apa yang harus mereka kerjakan atau tidak mereka kerjakan. Sedangkan pengendalian maksudnya menentukan bahwa tenaga kerja harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan. 3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif Pada umumnya reaksi dari kebosanan kerja akan menghambat produktivitas kerja, karena manajemen atau pimpinan menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, mereka menanggapi dengan berbagai teknik. Beberapa diantaranya efektif dan yang lain kurang efektif. Teknik ini diantaranya adalah : a Memperkaya pekerjaan yaitu penyesuaian tuntutan pekerjaan dengan kemampuan tenaga kerja atau karyawan. b Manajemen partisipatif yaitu penggunaan berbagai cara untuk melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. c Mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan yang membosankan kepada instrument alat waktu luang untuk istirahat atau sarana lain yang lebih fantastis. 4. Kebijakan Kebijakan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen atau dalam hal ini pimpinan untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga kerja. Dengan kata lain kebijakan adalah usaha untuk membuat tenaga kerja bahagia. Sedangkan menurut Umar 2003, ada 4 pola atau bentuk-bentuk motivasi diantaranya adalah : a Motivasi Prestasi Achievement Motivation Adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. b Motivasi Afiliasi Affiliation Motivation Adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial. c Motivasi Kompetensi Competence Motivation Adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan. Pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif d Motivasi Kekuasaan Power Motivation Adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi

2.3 Kerangka Pemikiran