Bahkan, seseorang akan menunjukkan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan pula.
Menurut Sondang 2004, motivasi kerja adalah kondisi mental yang mendorong aktifitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian
kebutuhan, memberi kepuasan atau mengurangi keseimbangan. Motivasi dapat juga diartikan suatu daya pendorong yang menyebabkan orang berbuat sesuatu
atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Sedangkan menurut Marihot 2002, motivasi kerja diartikan sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan
mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.
Menurut Chung dan Meggison dalam Faustino 2003, motivation is definied as goal-directed behavior. It concerns the level of effort one exerts in
pursuing a goal, it is closely related to employee satisfaction and job performance, yang artinya motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang
ditujukan pada sasaran. Motivasi ini berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan
erat dengan kepuasan pekerja dan performansi pekerjaan.
2.2.2. Teori-teori Motivasi Kerja
Menurut Edy 2007, ada beberapa teori-teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
1. F. W. Taylor dengan Teori Motivasi Konvensional
Teori motivasi konvensional ini termasuk content theory, karena F. W. Taylor memfokuskan teorinya pada anggapan bahwa keinginan untuk
pemenuhan kebutuhannya yang menyebabkan orang mau bekerja keras. Dengan teori ini, dapat disebutkan bahwa seseorang akan mau
berbuat didorong oleh ada atau tidak adanya imbalan yang akan diperoleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, seorang pemimpin
haruslah berusaha memberikan imbalan berbentuk materi, agar bawahannya bersedia diperintah melakukan pekerjaan yang telah
ditentukan. Jika besar imbalan ini bertambah, maka intensitas pekerjaanpun akan dapat dipacu. Jadi, dalam teori ini pemberian
imbalanlah yang memotivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan. 2.
Abraham H. Maslow dengan Teori Hierarki Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow mengemukakan
bahwa kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan kedalam lima hierarki kebutuhan, yaitu :
a Kebutuhan Psikologis Phsycological Needs merupakan
kebutuhan pokok manusia yang bersifat biologis, seperti kebutuhan akan makan, minum, pakaian, perumahan, seks, dan lain
sebagainya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat primer. Seorang pegawai bersedia bekerja apabila pegawai tersebut
mempunyai harapan agar penghasilannya dapat dipergunakan untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup secara layak, dan dapat
mengalami perubahan hidup dari waktu ke waktu. Pada dasarnya setiap manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa
memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Dengan demikian manusia
akan selalu termotivasi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan akhirnya manusia bersedia apa saja untuk mendapatkan gaji yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. b
Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja Safety Needs adalah aspek yang sangat penting bagi pegawai. Keselamatan kerja
dalam hal ini berkaitan dengan alat kerja dan lingkungan pekerjaan. Para pekerja dalam melaksanakan tugasnya perlu
mendapatkan perlindungan keselamatan kerja, agar para pekerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari, keselamatan
kerja pada dasarnya dapat dilakukan dengan membuat kondisi kerja yang aman yaitu dengan melengkapi alat-alat pengamanan,
menjamin kesehatan, dan memelihara fasilitas kerja dengan baik. c
Kebutuhan Sosial Social Needs, manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Dengan demikian manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat sosial, kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
Kebutuhan akan perasaan diterima orang lain dimana mereka
hidup dan bekerja
Kebutuhan akan perasaan untuk dihormati karena manusia akan merasa bangga bila dirinya dianggap penting
Kebutuhan akan berpartisipasi dalam kelompok atau
masyarakat
d Kebutuhan Pengakuan Esteem adalah salah satu ciri manusia
bahwa dia mempunyai harga diri, karena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan seseorang dan statusnya
oleh orang lain. Semua manusia dalam suatu masyarakat mempunyai kebutuhan dan keinginan akan penilaian yang baik dan
punya kebutuhan akan rasa hormat atau harga diri serta mengharapkan penghargaan diri orang lain berupa pujian maupun
materi. Setiap organisasi atau instansi kerja harus memberikan penghargaan kepada para karyawan atau pegawainya yang
berprestasi. Penghargaan ini dapat berupa pengakuan yang kemudian bisa disertai dengan hadiah, kenaikan gaji, kenaikan
pangkat, pemindahan ke posisi yang lebih disukai dan lain sebagainya.
e Kebutuhan Aktualisasi Diri Self Actualization adalah keinginan
untuk mengembangkan kemampuan mentalnya dan kemampuan kerjanya melalui pengembangan diri. Pada tingkatan kebutuhan ini
cenderung untuk selalu bisa mengembangkan diri dan berbuat yang paling baik walaupun semua orang masih sering merasa belum
puas dan kegelisahan baru masih sering timbul, kecuali bila orang itu melakukan semua aktifitasnya telah selesai dengan potensi yang
ada pada diri individunya.
3. Frederick Herzberg dengan Teori Model dan Factor
Sebenarnya teori ini merupakan pengembangan dari teori hierarki kebutuhan Maslow. Menurut teori pemeliharaan motivasi ini ada dua
faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, adalah sebagai berikut :
a Faktor Pemeliharaan maintenance factors
Faktor pemeliharaan juga disebut hygiene factor merupakan faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara
keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Faktor pemeliharaan adalah faktor-faktor
pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman batiniah.
Faktor pemeliharaan ini perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan
dapat ditingkatkan. Faktor-faktor pemeliharaan bukanlah merupakan motivasi bagi karyawan, tetapi merupakan keharusan
yang harus diberikan pimpinan kepada mereka demi kesehatan dan kepuasan bawahan.
b Faktor Motivasi motivation factors
Faktor pemuas yang disebut juga motivator, merupakan faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam
diri orang yang bersangkutan intrinsik. Faktor motivator ini mencakup : kepuasan kerja, prestasi yang diraih, peluang untuk
maju, pengakuan orang lain, kemungkinan pengembangan karier, dan tanggung jawab.
Faktor motivasi menyangkut kebutuhan psikologis seseorang akan perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi
berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi yang empuk,
ruangan yang nyaman, penempatan yang tepat. 4.
Clayton P. Alderfer dengan Teori ERG Clayton Alderfer mengemukakan teori-teorinya dengan nama teori
ERG Existence, Relatedness, Growth. Teori ini merupakan modifikasi dari teori hierarki kebutuhan Maslow. Dimaksudkan untuk
memperbaiki beberapa kelemahan Maslow. Dalam memodifikasi ini memanfaatkan kelima tingkat kebutuhan Maslow menjadi tiga macam
kebutuhan saja. Untuk setiap orang perlu memenuhi tiga kebutuhan tersebut dengan sebaik-baiknya.
a Existence Keberadaan
Existence merupakan kebutuhan seseorang untuk dapat
dipengaruhi dan terpeliharanya keberadaan yang bersangkutan sebagai seorang manusia di tengah-tengah masyarakat atau
perusahaan. Existence meliputi kebutuhan psikologi rasa lapar, haus, tidur dan kebutuhan rasa aman. Oleh karena itu kebutuhan
ini amat mendasar untuk dipenuhi dengan sebaik-baiknya, agar
konsentrasi pikiran dan perhatian karyawannya terpusat untuk melaksanakan pekerjaan.
b Relatedness Kekerabatan
Kekerabatan merupakan keterkaitan antara seseorang dengan lingkungan sosial sekitarnya. Dalam teori ini mencakup semua
kebutuhan yang melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial dan sebagian kebutuhan prestise dalam teori Maslow.
c Growth Pertumbuhan
Kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri
seseorang, seperti pertumbuhan kreativitas dan pribadi. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan harga diri dan perwujudan diri.
Dalam kebutuhan ini akan dikombinasikan kedua kebutuhan ini. 5.
David Mc. Clelland dengan Teori Motivasi Prestasi Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh David Mc Clelland
1974 disebut juga dengan teori motivasi prestasi. Menurut teori ini ada tiga komponen dasar yang dapat digunakan untuk memotivasi
orang bekerja, yaitu kebutuhan akan : a
Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk
pemecahan masalah.
b Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang
merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan
orang lain. c
Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki
pengaruh dari orang lain.
2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja