7. IIc : Pengatur
8. IId : Pengatur Tingkat I
9. IIIa : Penata
Muda 10. IIIb
: Penata Muda Tingkat I 11. IIIc :
Penata 12. IIId
: Penata Tingkat I 13. IVa :
Pembina 14. IVb
: Pembina Tingkat I 15. IVc
: Pembina Utama Muda 16. IVd
: Pembina Utama Madya 17. IVe
: Pembina Utama
B. Kerangka Berpikir
1. Persepsi Guru Dalam Tahap Uji Sertifikasi Dilihat Dari Tingkat
Pendidikan
Cara pandang guru terhadap uji sertifikasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Antara guru yang satu dengan guru yang lain
mungkin mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh guru.
Untuk mengikuti uji sertifikasi ini, tingkat pendidikan yang ditempuh oleh guru adalah SLTA, D-1, D-2, D-3, D-4 atau S-1
Persepsi yang mucul bisa berbeda diantara guru yang memiliki tingkat pendidikan SLTA, D-1, D-2, D-3, D-4 atau S-1 terhadap program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sertifikasi guru. Guru yang latar belakang pendidikan tinggi diduga berpersepsi positif karena mereka memiliki wawasan yang lebih luas,
sebaliknya guru yang latar belakang pendidikannya memiliki keterbatasan pengetahuan. Selain wawasan, kesempatan guru yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi kesempatan untuk lulus dalam program setifikasi lebih besar dari pada guru yang berpendidikan tinggi. Hal ini ditunjukkan
dari skor kualifikasi akademik untuk guru yang tingkat pendidikannya tinggi memperoleh skor yang tinggi pula.
2. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifiakasi Ditinjau dari Status Guru
Perbedaan persepsi dapat muncul karena status guru dalam satu sekolah atau antar sekolah tidak sama. Perbedaan persepsi yang
disebabkan oleh status guru dapat terjadi karena kuota peserta uji sertifikasi untuk guru yang berstatus non-PNS lebih sedikit yaitu
berjumlah 38.406 peserta dibandingkan dengan kuota peserta uji sertifikasi guru yang berstatus PNS berjumlah 161.594 peserta Buku 1 Pedoman
Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2010 . Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berpikir tersebut dapat diduga terdapat perbedaan persepsi antara
guru yang satu dengan guru lainnya ditinjau dari status gurunya, karena kesempatan untuk guru non-PNS lebih kecil dibandingkan dengan guru
PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau dari Golongan Ruang Guru