Hasil kerja output harus dapat dihitung secara nyata kuantitatif baik
secara keseluruhan maupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang berlangsung.
Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya
sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya.
2.4.1.1 Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja
Tiga metode yang umum dipakai dalam mengukur elemen-elemen kerja dengan menggunakan jam henti stop watch, yaitu :
1. Pengukuran waktu secara terus menerus continuous timing
Dalam pengukuran ini pengamat kerja kan menekan tombol stop watch pada saat elemen kerja pertama dimulai dan membiarkan jarum penunjuk stop watch
berjalan terus sampai periode atau siklus kerja selesai berlangsung. Disini pengamat kerja terus menerus mengamati jalannya jarum stop watch dan mencatat pembacaan
waktu yang ditunjukkan setiap akhir dari elemen-elemen kerja pada lembar waktu pengamatan. Waktu sebenarnya dari masing-masing elemen diperoleh dari
pengurangan pada saat pengukuran waktu selesai dilaksanakan.
2. Pengukuran waktu secara berulang-ulang repetitive timing
Pengukuran ini kadang-kadang disebut sebagai snap-back method. Pada metode ini jarum petunjuk stop watch akan dikembalikan snap back komposisi
semula atau nol pada setiap akhir dari elemen kerja yang diukur. Setelah dilihat dan dicatat waktu kerja yang diukur kemudian tombol ditekan lagi untuk dan segera
jarum penunjuk bergerak untuk mengukur elemen kerja berikutnya. Demikian seterusnya sampai akhir dari elemen, tombol ditekan lagi untuk mengembalikan
jarum ke nol. Dengan cara demikian maka data waktu untuk setiap elemen kerja yang diukur akan dapat dicatat secara langsung tanpa ada pekerjaan tambahan untuk
pengukuran seperti yang dijumpai dalam metode continuous timing terus menerus.
3. Pengukuran waktu secara penjumlahan Accumulative Timing
Pada pengukuran waktu kerja ini memungkinkan pembaca membaca data waktu secara langsung untuk masing-masing elemen kerja yang ada. Disini akan
digunakan dua atau lebih stop watch yang akan bekerja secara bergantian. Dua atau tiga stop watch dalam hal ini akan didekatkan sekaligus pada papan pengamatan dan
dihubungkan dengan suatu tuas. Apabila stop watch pertama dijalankan, maka stop watch nomor dua dan tiga berhenti stop dan jarum tetap pada posisi nol. Apabila
elemen kerja sudah berakhir maka tuas ditekan yang akan menghentikan gerakan jarum dari stop watch pertama dan menggerakkan stop watch kedua untuk mengukur
elemen kerja berikutnya, demikian seterusnya. Metode akumulatif memberikan keuntungan didalam hal pembacaan akan mudah dan lebih teliti karena jarum stop
watch tidak dalam keadaan bergerak pada saat pembacaan data waktu dilaksanakan
seperti halnya yang kita jumpai untuk pengukuran kerja dengan menggunakan satu stop watch. Sritomo, 2003, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, halaman 181.
2.4.1.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Pengukuran Waktu Kerja