simpulkan bahwa, Sampling Pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan pada waktu – waktu yang ditentukan secara acak. Agar dapat memahami
berbagai kegunaan sampling pekerjaan, perlu diketahui terlebih dahulu metode pengukuran dengan sampling pekerjaan ini. Sutalaksana.1979. Teknik Tata Cara
Kerja, halaman 155.
2.4.2.1 Bekerjanya Sampling Pekerjaan
Telah disebutkan diatas, bahwa sampling pekerjaan dilakukan secara sesaat- sesaat pada waktu–waktu yang telah ditentukan secara acak. Sebenarnya pengamat
melakukan sesaat–sesaat pada waktu yang acak, seperti halnya tidak berbeda dengan melakukan kunjungan kerumah teman antar mahasiswa. Kunjungan dilakukan pada
saat–saat yang tidak tentu, mungkin seminggu sekali atau kurang dari itu. Jika mahasiswa melakukan kegiatan seperti itu, yang melakukan kegiatan tidak tentu,
dengan demikian dapat dikatakan dia telah melakukan kunjungan pada waktu-waktu yang acak. Misalkan mahasiswa tersebut melakukan kunjungan sebanyak 10 kali
berkunjung, dan diantaranya dia tidak mengunjungi temannya dikarenakan temannya tidak berada di rumah. Jika dia telah melakukan kunjungan lagi, katakanlah sebanyak
100 kali berkunjung, dan ke – 100 kunjungan ini temannya tidak dijumpai sebanyak 75 kali, maka dapat dikatakan 75 waktunya teman si mahasiswa tidak dihabiskan
dirumahnya.
Ilustrasi diatas menunjukkan bagaimana kesimpulan tentang ada tidaknya suatu kejadian dapat disimpulkan melalui kunjungan – kunjungan. Terlihat pula
semakin banyak kunjungan dilakukan semakin kuat dasar untuk mengambil kesimpulan. Begitu pula kurang lebih apa yang terjadi dengan sampling pekerjaan.
Kunjungan – kunjungan dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi ditempat kerja yang bersangkutan. Dari catatan yang dilakukan setiap kali kunjungan dapat dilihat
berbagai kegiatan yang terjadi serta seberapa sering frekuensi kegiatan itu teramati. Sutalaksana.1979. Teknik Tata Cara Kerja, halaman 155.
2.4.2.2 Kegunaan Sampling Kerja
Sampling kerja memiliki kegunaan lain di bidang produksi sampling untuk menghitung waktu penyelesaian , kegunaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh
pekerja atau kelompok pekerja . b.
untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin–mesin atau alat pabrik yang akan digunakan atau telah digunakan.
c. untuk menentukan waktu baku bagi pekerja tidak langsung.
d. untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
Distribusi pemakaian waktu kerja atau kelompok pekerja dan tingkat pemanfaatan mesin atau berupa alat, akan lebih mudah diketahui dengan mempelajari
frekwensi setiap kegiatan atau pemakaian dari catatan pengamatan setiap melakukan
kunjungan. Kegunaan sampling pekerjaan yang telah dikemukakan sebagai kelebihan cara ini dibandingkan dengan cara jam henti.
Pada sampling pekerjaan dengan mudah dijalankan, yaitu dengan melakukan pengamatan kepada beberapa pekerjaan dalam setiap kunjungan kegiatan kerja.
Begitu pula dengan pekerja tidak langsung, yang tidak mudah diukur dengan jam henti, karena tidak menentunya kegiatan mereka. Kemampuan sampling kerja, dapat
memperkirakan kelonggaran, yang merupakan hal penting yang perlu di catat. Tentang lamanya pengamatan, umumnya cara sampling pekerjaan
membutuhkan waktu lebih lama. Misalnya, jika tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan sebesar 5, dan 90. Maka, untuk suatu kegiatan yang menghabiskan
waktu 20 dari seluruh waktu yang disediakan diperlukan 6400 kali kunjungan. Berarti memakan banyak waktu 183 hari jika ditambah 5 kali kunjungan dilakukan
setiap jam, setiap hari yang mempunyai 7 jam waktu kerja. Dengan kata lain, jika hendak yang diukur waktu baku hanyalah satu pekerjaan saja.
2.4.2.3 Langkah – Langkah sebelum Melakukan Sampling Pekerjaan