Uji Normalitas Sebaran Uji Linearitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas HASIL UJI ASUMSI

1. Uji Normalitas Sebaran

Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error sikap 132 .478 .211 -.150 .419 Pbc 132 .072 .211 -.716 .419 intensi 132 -.260 .211 .106 .419 n.subjek 132 .662 .211 1.076 .419 Valid N listwise 132 Universitas Sumatera Utara

2. Uji Linearitas

ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. intensi sikap Between Groups Combined 1087.176 55 19.767 4.379 .000 Linearity 753.321 1 753.321 166.884 .000 Deviation from Linearity 333.854 54 6.182 1.370 .102 Within Groups 343.067 76 4.514 Total 1430.242 131 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. intensi n.subjek Between Groups Combined 1021.077 41 24.904 5.478 .000 Linearity 736.645 1 736.645 162.033 .000 Deviation from Linearity 284.432 40 7.111 1.564 .051 Within Groups 409.165 90 4.546 Total 1430.242 131 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. intensi pbc Between Groups Combined 622.898 34 18.321 2.201 .001 Linearity 271.082 1 271.082 32.570 .000 Deviation from Linearity 351.816 33 10.661 1.281 .177 Within Groups 807.345 97 8.323 Total 1430.242 131 Universitas Sumatera Utara

3. Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant Sikap .479 2.087 Norma .414 2.413 Pbc .759 1.317

4. Uji Autokorelasi

Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .784 a .615 .606 2.075 2.179 a. Predictors: Constant, pbc, sikap, n.subjek b. Dependent Variable: intensi

6. Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara

6. Analisa Regresi Sederhana Metode Enter

ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 879.266 3 293.089 68.089 .000 a Residual 550.976 128 4.305 Total 1430.242 131 a. Predictors: Constant, pbc, sikap, n.subjek b. Dependent Variable: intensi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.091 .603 8.436 .000 sikap .082 .015 .435 5.487 .000 n.subjektif .095 .023 .349 4.092 .000 pbc .038 .021 .112 1.784 .077 a. Dependent Variable: intensi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .784 a .615 .606 2.075 a. Predictors: Constant, pbc, sikap, n.subjek Coefficients a Model Sig. Correlations Zero-order Partial Part 1 Constant .000 sikap .000 .726 .436 .301 n.subjek .000 .718 .340 .224 pbc .077 .435 .156 .098 a. Dependent Variable: intense Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN D Alat Ukur berupa skala dengan aitem untuk mengukur sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi. Universitas Sumatera Utara SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 RAHASIA Universitas Sumatera Utara FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Sehubungan dengan persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya akan mengadakan penelitian mengenai psikologi industri dan organisasi. Untuk itu saya memerlukan sejumlah data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerjasama dan kesediaan Anda dalam mengisi kuisioner ini.Dalam mengisi kuisioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Bantuan dan partisipasi Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih. Hormat saya, Peneliti Universitas Sumatera Utara DATA DIRI Nama inisial : Usia : Status : lajang menikah Pekerjaan : Jumlah Pendapatan : pilih salah satu dibawah ini sesuai dengan jumlah pendapatan anda perbulan. Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 – Rp 1.500.000 Rp 1.500.000,00 – Rp 3.000.000 Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00 lingkari pilihan jawaban Universitas Sumatera Utara PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER Berikut ada sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia disebelah kanan pernyataan. Perlu diketahui bahwa ini bukanlah suatu tes atau ujian sehingga tidak ada jawaban yang benar atau salah. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda. Berilah tanda silang X pada salah satu pilihan Anda. Pilihan jawaban yang tersedia terdiri dari 5 pilihan, yaitu: SKALA IIV: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju SKALA II : ST : Sangat Tidak Suka TS : Tidak Suka BS : Biasa Saja S : Suka SS : Sangat Suka SKALA III : SK : Sangat Kurang K : Kurang C : Cukup BJ : Banyak Jauh SBSJ: Sangat Banyak Sangat Jauh Contoh: NO PERNYATAAN STS TS N S SS 1 Saya ingin menggunakan jasa klinik kecantikan X Jika Anda ingin mengganti jawaban anda, berikan tanda = pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai. Contoh: Universitas Sumatera Utara NO PERNYATAAN STS TS N S SS 1 Saya ingin menggunakan jasa klinik kecantikan X X -Selamat Mengerjakan- Universitas Sumatera Utara SKALA I NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN STS TS N S SS 1. Menggunakan jasa klinik kecantikan adalah suatu kebutuhan bagi saya 2. Kulit saya akan bebas dari jerawat jika menggunakan jasa klinik kecantikan 3. dokter profesional yang ada di klinik kecantikan membuat saya lebih yakin untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 4. Jasa klinik kecantikan membuat kulit saya lebih sehat 5. Keluarga mendukung saya untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 6. Pasangan mendukung saya untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 7. Teman-teman menyarankan saya untuk menggunakan jasa klinik kecantikan Universitas Sumatera Utara 8. Dukungan keluarga untuk menggunakan jasa klinik kecantikan merupakan hal yang penting bagi saya 9. Jika pasangan meminta, saya pasti akan menggunakan jasa klinik kecantikan 10. Saya merasa senang jika teman-teman mendukung saya menggunakan jasa klinik kecantikan 11. Saya memiliki waktu luang untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 12. Saya memiliki pendapatan lebih untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 13. Saya memiliki informasi mengenai peralatan, dokter, dan reputasi di klinik kecantikan yang akan saya kunjungi Universitas Sumatera Utara SKALA II NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN STS TS BS S SS 1. Kebutuhan akan klinik kecantikan merupakan hal yang saya: 2. Wajah bebas jerawat adalah hal yang saya: 3. Dokter profesional yang ada di klinik kecantikan adalah hal yang saya: 4. Kulit yang sehat adalah hal yang saya: Universitas Sumatera Utara SKALA III NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN SK K C BJ SB SJ 1. Saya merasa waktu luang yang saya miliki ________ untuk dapat menggunakan jasa klinik kecantikan 2. Pendapatan yang saya miliki ________ untuk menggunakan jasa klinik kecantikan 3. Informasi yang saya miliki ________ untuk menggunakan jasa klinik kecantikan Universitas Sumatera Utara SKALA IV NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN STS TS N S SS 1. Saya akan menggunakan jasa klinik kecantikan untuk mempercantik wajah saya 2. Saya akan terus mencari informasi tentang manfaat dan biaya menggunakan jasa klinik kecantikan 3. Saya akan menggunakan jasa klinik kecantikan ketika saya merasa kulit saya tidak sehat 4. Saya akan menggunakan jasa klinik kecantikan dengan rutin untuk menjaga kecantikan kulit saya -TERIMAKASIH- Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adha, Virianta. 2010. Sikap dan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis. Bogor: Institut Pertanian Bogor Ajzen, I. 1991. The theory of planned behavior. Journal of Organizational Behavior and Human Decisions Processes, 50, 179-211 Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press. Auda, Z.R. 2008. Prngsruh Citra Merk terhadap Intensi Membeli. Medan: Universitas Sumatera Utara Azwar, S. 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar Azwar, S. 2007. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Baron, R.A, Byrne, D. dan Branscombe, N.R. 2002. Social Psychology 9th ed. USA: McGraw-Hill. Eagly, A.H. and Chaiken, S. 1993. The Psychology of Attitudes. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers. Engel, F.J., Blackwell, D.R. Miniard, P.W. 1995. Consumer Behavior 8th ed. Ohio: ThomsonSouth-Western. Fishbein, M. S Ajzen, I. 1975. Beliefs, Attitude, Intention, and Behavior. Massachussets: Addison Wesley Publishing Company. Gudono. 2011. Analisis Data Multivariat. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika Bisnis UGM Hadi, S. 2000. Methodology Research, Jilid 1-4. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Horton, R.L. 1984. Buyer Behavior – a Decision Making Approach. Ohio: Charles E. Meril Publishing Company Hurlock, E.B.2002. Psikologi Perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Surabaya : Erlangga Ibrahim,Zakaria.2002. Psikologi Wanita.Bandung : Pustaka Hidayah Universitas Sumatera Utara Mashithoh, H. 2009. Analisis Sikap, Norma Subjektid, dan Perceived Behavior Control terhadap Minat Pengunjung Studi Kasus Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta: Universitas Sahid Nursukmawati, R. 2011. Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Keputusan Pembelian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Rahmah. 2011. Pengaruh Sikap, Norma Subjek, dan Perceived Behavior Control terhadap Intensi Membeli Buku Referensi Kuliah Ilegal pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Rochmawati. 2013. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian, Persepsi Resiko, Persepsi Kebermanfaatan terhadap Niat Pengguna Kartu Kredit. Malang: Universitas Brawijaya Malang Sarwono, S.W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. Siwi, Sito. 2002. Intensi Membeli Kosmetika Pemutih Kulit Ditinjau dari Kelengkapan Informasi Produk pada Label Kemasan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Trigita, A.J.T.2013. Perilaku Konsumtif di Kalangan Mahasiswa FIS UNY pada Klinik Kecantikan.Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Warshaw, P., Davis, F., 1985a. The accuracy of behavioral intention versus behavioral expectation for predicting behavioral goals. The Journal of Psychology, 1196, 599-602 Widiana, Hubeis, dan Raharja.2003. Tingkat Kepuasan Pelaggan dan Strategi Pengembangan Usaha Jasa Salon Kecantikan Keraton di Tangerang. Bogor :Institut Pertanian Bogor Referensi dari Internet: Library.gunadarma.ac.id. Kecemasan Terhadap Perkawinan pada Wanita Lajang Bekerja Usia Muda. . . tanggal akses 27 Agustus 2015 Wikipedia.com. Defenisi Klinik Kecantikan. . tanggal akses 15 April 2014 Universitas Sumatera Utara 30

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000.

3.1. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Berikut adalah identifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Variabel dependen : Intensi menggunakan Y 2. Variabel independen : 1 Sikap X1 2 Norma subjektif X2 3 Perceived behavior control X3

3.2. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Intensi menggunakan adalah niat atau keinginan seseorang untuk menggunakan suatu barang atau jasa. Itensi menggunakan dapat diukur dengan menggunakan skala intensi yang berisi kesimpulan apakah subjek memiliki intensi yang besar atau rendah untuk menggunakan jasa klinik kecantikan. Dengan demikian maka, semakin tinggi skor skala yang diperoleh, maka semakin tinggi pula intensi subjek untuk untuk menggunakan jasa klinik kecantikan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah skor skala yang diperoleh, maka intensi subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan semakin rendah. Universitas Sumatera Utara 31 2. sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku, atau minat tertentu. Semakin tinggi skor skala sikap yang diperoleh, maka semakin positif sikap yang dimiliki subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan, sebaliknya semakin rendah skor sikap yang diperoleh, maka semakin negatif sikap subjek terhadap jasa klinik kecantikan. Berdasarkan teori ini, sikap diperoleh dari 2 aspek, yaitu behavioral belief dan outcome evaluation. 3. Norma subjektif adalah pandangan seseorang tentang harapan significant others dan faktor lingkungan yang akan mempengaruhinya untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Norma subjektif dapat diukur dengan menggunakan skala norma subjektif yang terdiri dari dua indikator norma subjektif menurut Theory of Planned Behavior oleh Ajzen 2005. Semakin tinggi skor skala norma subjektif yang diperoleh subjek menunjukan bahwa norma subjektif mendukung subjek untuk menggunakan jasa klinik kecaantikan. Sebaliknya semakin rendak skor norma subjektif yang diperoleh menunjukan bahwa norma subjektif tidak mendukung subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan. Indikator norma subjektif yang akan diukur dalam skala norma subjektif adalah normative belief dan motivation to comply.

4. Perceived behavioral control adalah keyakinan tentang kemudahan atau

kesulitan seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Perceived behavioral control dapat diukur dengan menggunakan skala perceived behavioral control yang terdiri dari dua indikator yaitu control beliefs dan power of Universitas Sumatera Utara 32 control beliefs. Semakin tinggi skor PBC yang diperoleh maka semakin positif PBC subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan, kemudian, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin negatif PBC subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan. 3.3. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 3.3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah kelompok subjek yang akan dikenakan penelitian. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya mempunyai satu sifat yang sama Azwar, 2010. Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel hendak digeneralisasikan Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang belum menggunakan jasa klinik kecantikan.

3.3.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel digunakan untuk menggeneralisasikan sampel dan menarik kesimpulan sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi Azwar, 2010. Sampel adalah bagian dari populasi, yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Penggunaan sampel dalam penelitian didasari atas pertimbangan efisiensi sumber daya berupa waktu, tenaga, dan dana Azwar, 2010. Teknik penentuan sampel menjadi sangat penting peranannya dalam melakukan penelitian, berbagai teknik penentuan sampel pada hakikatnya adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Suryabrata, Universitas Sumatera Utara 33 2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara conveinience sampling, dimana sampel yang diambil sesuai ketentuan atau syarat sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau. Teknik ini tergolong teknik non-probability sampling artinya adalah tidak diketahui berapa besarnya peluang yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Jenis sampling yang akan digunakan adalah quota sampling, dimana teknik pengambilan sampel dari populasi dengan menekankan pada ciri-ciri tertentu dan jumlah kuota yang diinginkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penduduk wanita kota medan yang berumur 16-60 tahun yang belum menggunakan jasa klinik kecantikan.

3.3.3. Jumlah Sampel Penelitian

Tidak ada angka yang dikatakan pasti mengenai jumlah sampel yang benar digunakan dalam penelitian Azwar, 2002. Namun, semangkin besar sampel yang diambil akan semangkin tinggi taraf representativeness sampelnya Suryabrata,2011. Maka dari itu, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 132 orang.

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi yang berbentuk skala Likert dengan beberapa pilihan. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak Universitas Sumatera Utara 34 langsung melalui indikator- indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2007. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala yang memiliki 4 bagian yang terdiri dari: 1 satu skala untuk mengukur sikap terhadap perilaku menggunakan jasa klinik kecantikan, 2 satu skala untuk mengukur norma subjektif, 3 satu skala untuk mengukur Perceived Behavioral Control PBC, dan 4 satu skala untuk mengukur intensi menggunakan jasa klinik kecantikan. Keempat bagian tersebut akan dijadikan satu menjadi sebuah kuesioner. 3.4.1. Skala Intensi Skala ini bertujuan untuk melihat intensi subjek sebagai kesimpulan untuk apakah subjek akan menampilkan perilaku ataupun tidak. Disusun atas 4 aspek yang mempengaruhi intensi yakni action, context, time, dan target. Skala ini akan terdiri dari aitem dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Netral N, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Bobot penilaian pada skala ini adalah 5 untuk jawaban Sangat Setuju SS, 4 untuk jawaban Setuju, 3 untuk jawaban Netral N, 2 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju S, 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 1. Blue Print Skala Intensi Sebelum Uji Coba Aspek-Aspek Komponen Skala No. Aitem Bobot Intensi Target IV 1 25 Context IV 2 25 Action IV 3 25 Time IV 4 25 Total 4 100 3.4.2. Skala Sikap Skala ini disusun berdasarkan 2 aspek yang mempengaruhi sikap dalam Theory of Planned Behavior oleh Ajzen 2005 yaitu outcome evaluation dan behavioral beliefs. Skala sikap ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari 8 aitem yang dibagi menjadi 4 aitem pada masing-masing aspek. Aitem pada aspek behavioral beliefs terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk aspek outcome evaluation terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban mulai dari Sangat Tidak Suka STS, Tidak Suka TS, Biasa SajaBS, Suka S, dan Sangat Suka SS. Nilai setiap pilihan bergerak dari skor 1 sampai 5 . Bobot penilaian untuk masing-masing aitem yaitu: SS=5, S=4, N dan BS=3, TS=2, STS=1. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 2. Blue Print Skala Sikap Sebelum Uji Coba Aspek- Aspek Komponen Skala No.Aitem Bobot Sikap Outcome Evaluation I 1,2,3,4 50 Behavioral Beliefs II 1,2,3,4 50 Total 8 100 3.4.3. Skala Norma subjektif Skala ini disusun berdasarkan 2 aspek yang mempengaruhi norma subjektiftif dalam Theory of Planned Behavior oleh Ajzen 2005 yaitu normative believe dan motivation to comply. Skala sikap ini menggunakan skala model Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Nilai setiap pilihan bergerak dari skor 1 sampai 5 . Bobot penilaian yaitu: SS=5, S=4, R=3, TS=2, STS=1. Tabel 3. Blue Print Skala Norma subjektif Sebelum Uji Coba Aspek-Aspek Komponen Skala No Aitem Bobot Norma subjektif Normative Believe I 5,6,7 50 Motivation to Comply I 8,9,10 50 Total 6 100 Universitas Sumatera Utara 37 3.4.4. Skala Perceived Behavior Control Skala ini disusun berdasarkan proses elisitasi mengenai faktor yang mendorong atau menghalangi subjek untuk menggunakan jasa klinik kecantikan. Terdiri dari 2 aspek yang mempengaruhi norma subjektif berdasarkan teori Ajzen 2005 yaitu control belief dan power of control factors. Skala sikap ini menggunakan skala model Likert. Untuk aspek control belief terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Sementara untuk aitem power of control beliefs terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat KurangSK, Kurang K, CukupC, BanyakJauhBJ, dan Sangat BanyakSangat JauhSBSJ. Bobot penilaian yaitu: SS dan SBSJ=5, S dan BJ=4, N dan C=3, TS dan K=2, STS dan SK=1. Tabel 4. Blue Print Skala Perceived Behavior Control Sebelum Uji Coba Aspek-Aspek Komponen Skala No.Aitem Bobot Perceived Behavior Contol Control Believe I 11,12,13 50 Power of Control III 1,2,3 50 Total 6 100 Universitas Sumatera Utara 38

3.5. UJI VALIDITAS, UJI DAYA BEDA AITEM, DAN UJI RELIABILITAS

3.5.1. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diteliti dalam penelitian Suryabrata, 2011. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi yang merupakan validitas yang di estimasi lewat pengujiaan terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement Azwar, 2002. Validitas isi mengukur sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Pengujian validitas isi dilakukan dengan cara analisis rasional atau professional judgement dengan dosen pembimbing dan pihak-pihak yang ahli pada bidangnya.

3.5.2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2008. Daya beda aitem diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor aitem dengan skor total. Koefisien korelasi aitem dengan skor total harus signifikan, untuk memperoleh skor total digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment Universitas Sumatera Utara 39 Azwar, 2002. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah Skala Sikap Terhadap Penggunaan Jasa Klinik Kecantikan, Skala Norma subjektif Terhadap Penggunaan Klinik Kecantikan, Skala Perceived Behavior Control Terhadap Penggunaan Jasa Klinik Kecantikan dan Skala Intensi Menggunakan Klinik Kecantikan.

3.5.3. Uji Relibilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah Azwar, 2008. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang tinggi Azwar, 2002. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Teknik pengukuran reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach.

3.6 HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba alat ukur merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menguji mutu atau kualitas instrumen dimana dalam hal ini Universitas Sumatera Utara 40 adalah skala penelitian Suryabrata, 2011. Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan pada 50 orang sampel yang memiliki karakteristik yang sama serta instrumen yang sama dengan penelitian sesungguhnya.

3.6.1 Hasil Uji Coba Alat Ukur Intensi

Skala intensi yang diujicobakan berisi atas 12 aitem dimana semua aitem telah valid sehingga tidak ada aitem yang gugur, namun dipilih hanya 4 aitem untuk memperkecil jumlah total aitem. Hasil uji coba terhadap skala intensi menunjukkan koefisien α = 0.949 dengan daya diskriminasi aitem yang bergerak dari 0.594 hingga 0.853.

3.6.2 Hasil Uji Coba Alat Ukur Sikap

Aitem yang diujicobakan pada skala sikap terdiri dari 10 aitem. Namun, pada skala ini terdapat 1 aitem yang gugur pada aspek outcome evaluation karena memiliki daya diskriminasi lebih kecil dari 0.3. Oleh karena itu, aitem tersebut tidak dapat digunakan, sehingga pasangan dari aitem tersebut dalam aspek behavioral beliefs juga harus gugur, maka aitem yang digunakan hanya 8 aitem. Skala sikap ini memiliki koefisien α = 0.846 dengan daya diskriminasi aitem yang bergerak mulai dari 0.309 hingga 0.821.

3.6.3 Hasil Uji Coba Alat Ukur Norma Subjektif

Dalam skala ini terdapat 8 aitem yang diujicobakan. Namun, pada skala ini terdapat 1 aitem yang gugur pada aspek motivation to comply karena memiliki daya diskriminasi lebih kecil dari 0.3. Oleh karena itu, aitem tersebut tidak dapat Universitas Sumatera Utara 41 digunakan, sehingga pasangan dari aitem tersebut dalam aspek normative belief juga harus gugur, maka aitem yang digunakan hanya 6 aitem.. Adapun koefisien pada skala norma subjektif ini adalah α = 0.839 dengan daya diskriminasi aitem yang bergerak mulai dari 0.463 hingga 0.758.

3.6.4 Hasil Uji Coba Alat Ukur Perceived Behavioral Control

Pada skala perceived behavior control terdapat 10 aitem yang akan diujicobakan. Namun, pada skala ini terdapat 2 aitem yang gugur pada aspek control belief karena memiliki daya diskriminasi lebih kecil dari 0.3. Oleh karena itu, aitem tersebut tidak dapat digunakan, sehingga pasangan dari aitem tersebut dalam aspek power of control juga harus gugur, maka aitem yang digunakan hanya 6 aitem. Hasil dari uji coba skala perceived behavioral control menunjukkan koefisien sebesar α = 0.774 dengan daya diskriminasi aitem yang bergerak mulai dari 0.352 hingga 0.640.

3.7. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan penilitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap pengolahan data.

3.7.1. Persiapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan menyempurnakan landasan teori yang akan menjadi dasar penyusunan alat ukur. Proses penyusunan alat ukur dimulai dengan proses elisitasi untuk mendapatkan belief-belief utama yang akan dijadikan item Universitas Sumatera Utara 42 dalam kuesioner. Tahap elisitasi adalah tahap pengumpulan sebanyak mungkin keyakinan-keyakinan yang berperan penting salient beliefs dalam diri seseorang mengenai perilaku menggunakan jasa klinik kecantikan. Elisitasi ini dilakukan pada 40 orang dengan karakteristik yang sama dengan populasi, sejalan dengan apa yang dikatakan Ajzen 1991 bahwa salient belief itu harus diperoleh dari subjek yang dapat mewakili populasi penelitian. Tahap elisitasi ini dilakukan dengan cara memberikan pernyataan dengan format respon yang bebas. Berikut pertanyaan elisitasi: a. Sebutkan hal-hal yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar kalimat “menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat kulit anda”? b. Menurut anda, apa saja keuntungankonsekuensi positif yang anda peroleh jika menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? c. Menurut anda, apa saja kerugiankonsekuensi negatif yang anda peroleh jika menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? d. Menurut anda, siapa saja yang akan mendukung anda untuk menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? e. Menurut anda, siapa saja yang tidak mendukung anda untuk menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? f. Siapa sajakah yang akan anda ikuti pendapatnya untuk menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? g. Siapa sajakah yang akan anda ikuti pendapatnya untuk tidak menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? Universitas Sumatera Utara 43 h. Hal apa saja yang dapat menyulitkan anda dan kondisi apa yang menghalangi anda untuk menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? i. Hal apa saja yang mempermudah anda dan kondisi apa yang mendorong anda untuk menggunakan jasa klinik kecantikan sebagai jalan untuk merawat diri anda? Item a, b, dan c ditujukan untuk menggali behavioral belief, item d, e, f, dan g ditujukan untuk menggali normative belief , sedangkan item h, dan i ditujukan untuk menggali control belief. Belief-belief yang telah didapatkan dari hasil elisitasi kemudian disusun ke dalam sebuah kuesioner. Setelah kuesioner selesai, peneliti kemudian melakukan uji coba alat ukur pada tanggal 3 Maret 2015 terhadap subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan kriteria penelitian. Setelah melakukan uji coba alat ukur, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas keempat skala dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS version 17.0 for windows, namun peneliti akhirnya melakukan elisitasi ulang pada skala sikap karena menunjukkan koefisien α = 6. Kemudian ketika sudah selesai melakukan elisitasi, peneliti kembali melakukan uji coba alat ukur kedua pada tanggal 28 April 2015, hingga didapat nilai koefisien α = 846 pada skala sikap. Setelah semua nilai sudah mencukupi, peneliti mengambil aitem- aitem yang sesuai untuk dijadikan aitem pada skala.

3.7.2. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti mengambil data penelitian pada penduduk Kota Medan, khususnya wanita dari berbagai kalangan yang belum menggunakan jasa klinik Universitas Sumatera Utara 44 kecantikan. Peneliti akan melakukan penyebaran kuesioner di tempat-tempat yang ramai dikunjungi . Proses pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 29 Mei – 8 Agustus 2015. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Untuk memastikan subjek penelitian memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, maka peneliti menanyakan apakah subjek sesuai dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian setelah semua kuesioner yang telah diisi terkumpul, peneliti melakukan pendataan dan skoring untuk digunakan pada tahap pengolahan data selanjutnya.

3.7.3 Tahap Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal Hadi, 2000. Berdasarkan hipotesis yang akan diukur maka peneliti menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda. Seluruh perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows.

3.8. METODE ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik. Pertimbangan penggunaan statistika dalam penelitian ini adalah Hadi, 2000: 1 Statistika bekerja dengan angka; 2 Statistika bersifat objektif; 3 Statistika bersifat universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Penelititan ini menggunakan metode analisa regresi linear berganda sebagai metode analisa data dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS version 17.0 For Windows. Sebelum data-data yang terkumpul Universitas Sumatera Utara 45 dianalisa menggunakan teknik analisa regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas Hadi, 2000.

3.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitiaan telah menyebar secara secara normal. Uji normalitas juga melihat apakah data penelitian yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip-prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data dari skor variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control, serta variabel intensi yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Penelitian ini menggunakan uji skewness dan kurtosis sebagai uji normalitas. Skewness mengukur kemencengan dari data sementara Kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data berdistribusi normal jika memiliki nilai skewness dan kurtosis yang mendekati 0 atau diantara -2 sampai dengan 2. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS version 17.0 for windows.

3.8.2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Kaidahnya dengan melihat p pada tabel linearitas, dimana jika p ≤ 0.05 untuk linearity dan jika p 0.05 untuk deviation for linearity maka dikatakan kedua variabel memiliki hubungan yang linear Hadi, 2000. Asumsi ini menyatakan Universitas Sumatera Utara 46 bahwa hubungan antara variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control dan varibel intensi yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.

3.8.3. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah keadaan di mana satu atau lebih variabel independen dinyatakan kondisi linier dengan variabel lainnya. Uji multikolineritas ini digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak menunjukkan korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas dapat diuji dengan melihat nilai tolerence dan nilai VIF Varience Inflation Factor Gudono, 2011. Terjadi multikolinearitas jika mempunyai nilai tolerence 0.1 dan VIF 10, dan tidak terjadinya multikolinearitas jika mempunyai nilai tolerence 0.1 dan VIF 10.

3.8.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan asumsi autokorelasi, yaitu korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi, dengan kata lain korelasi antar variabel itu sendiri pada pengamatan yang dilakukan pada waktu atau individu yang berbeda. Model regresi yang baik adalah tidak adanya autokorelasi Gundono,2011. Pengujian yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson Uji DW. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat melalui ketentuan berikut ini: Universitas Sumatera Utara 47 a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka terdapat autokorelasi positif b. Jika d terletak diantara dU dan 4-dU maka tidak terdapat autokorelasi c. Jika d terletak diantara dL dan dU atau diantara 4-dU atau 4-dL maka terdapat autokorelasi

3.8.5. Uji Heteroskedastitas

Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Santoso, 2008. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model yang baik adalah homoskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SPRED. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPREAD dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya. Universitas Sumatera Utara 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan akan meliputi analisis deskriptif, hasil uji asumsi, dan pengujian hipotesis penelitian.

4.1. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Pada sub bab ini akan dipaparkan gambaran umum mengenai latar belakang subjek penelitian. Gambaran subjek yang akan dibahas berupa tingkatan usia, status perkawinan, pekerjaan, serta pendapatan subjek. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita berusia 16 – 60 tahun yang tinggal di Kota Medan. Peneliti mengambil subjek sebanyak 132 orang wanita yang merupakan masyarakat Kota Medan yang belum pernah menggunakan jasa klinik kecantikan. TABEL 5. KARAKTERISTIK SUBJEK BERDASARKAN JENJANG USIA Tahap Perkembangan Jenjang Usia Jumlah Persentase Remaja 16-21 tahun 31 23,3 Dewasa Awal 21 – 40 tahun 99 75,1 Dewasa Madya 40 – 60 tahun 2 1,6 Total 132 100 Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa dewasa awal memiliki jumlah yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 75,1, yang memiliki jumlah Universitas Sumatera Utara 49 skor intensi tertinggi pada usia 23 tahun. kemudian disusul oleh remaja dengan persentase sebesar 23,3 dan terakhir dewasa madya sebesar 1,6. Menurut Ibrahim Zakaria 2002 dalam psikologi wanita, umumnya wanita yang memperhatikan kecantikannya berusia 20-35 tahun. Hal ini karena wanita pada usia tersebut ingin terlihat cantik , ditambah sudah memiliki penghasilan sendiri. Hal ini sejalan dengan hasil tabel diatas, dimana wanita pada rentang usia dewasa awal yang memiliki jumlah terbanyak dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti mendeskripsikan subjek penelitian berdasarkan status perkawinan, seperti dalam tabel 6 berikut. TABEL 6. KARAKTERISTIK SUBJEK BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN Status Perkawinan Jumlah Presentase Lajang 113 85,6 Menikah 19 14,4 Total 132 100 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa wanita dengan status perkawinan lajang memiliki jumlah lebih banyak dari wanita yang telah menikah didalam penelitian ini, yaitu 113orang, dengan skor intensi tertinggi pada 57 orang subjek berstatus lajang. Menurut data statistik wanita lajang bekerja usia muda mencapai 52,85 BPS,1999, jumlah wanita lajang yang besar tersebut sesuai dengan tabel 5, yang memang pada usia dewasa dini memiliki jumlah terbanyak dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 50 Selanjutnya peneliti mendeskripsikan subjek penelitian berdasarkan pekerjaan, seperti dalam tabel 7 berikut. TABEL 7. KARAKTERISTIK SUBJEK BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Ibu rumah tangga 12 9,1 Freelance 10 7,6 Mahasiswi 74 56,1 Wiraswasta 6 4,5 Pengajar 5 3,8 Pegawai swasta 16 12,1 Pegawai negeri 5 3,8 Pelajar 1 0,8 Perawat 2 1,5 Dokter 1 0,8 Total 132 100 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini mahasiswi dan pegawai swasta merupakan jumlah terbanyak, yaitu masing-masing adalah 56,1 untuk mahasiswi, kemudian disusul oleh pegawai swasta yaitu 12,1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trigita 2013 mendapatkan bahwa kuatnya keinginan untuk tampil cantik, tampil lebih percaya diri dengan memiliki kriteria kecantikan yang telah ada, menyebabkan para mahasiswi menganggap bahwa melakukan peawatan di klinik kecantikan merupakan suatu pemenuhan kebutuhan. Universitas Sumatera Utara 51 Kemudian, peneliti akan mendeskripsikan subjek berdasarkan tingkat pendapatan per bulan. Adapun gambaran tingkat pendapatan subjek dapat dilihat dalam tabel 8 berikut ini. TABEL 8. KARAKTERISTIK SUBJEK BERDASARKAN PENDAPATAN Penghasilanbulan Jumlah Persentase Rp. 500.000 21 15,9 Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000 52 39,4 Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 41 31,1 Rp.3.000.000 – Rp. 5.000.000 14 10,6 Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 4 3 Rp. 10.000.000 Total 132 100 Berdasarkan tabel diatas, subjek terbesar memiliki penghasilan sekitar Rp. 500.000 hingga Rp. 1.500.000 dengan persentase sebesar 39,4. Kemudian diikuti oleh subjek dengan penghasilan Rp. 1.500.000 hingga Rp. 3.000.000 dengan presentase sebesar 31,1 dan subjek pada jumlah gaji ini memiliki skor intensi yang tertinggi. Selanjutnya diikuti oleh subjek yang memiliki penghasilan kurang dari Rp. 500.000 dengan persentase sebesar 15,9, lalu disusul oleh subjek dengan penghasilan Rp.3.000.000 hingga Rp. 5.000.000, dan yang terakhir adalah subjek yang memiliki penghasilan lebih besar dari Rp. 5.000.000 hingga Rp. 10.000.000 sebesar 3, sedangkan tidak ada subjek dengan penhasilan diatas Rp. 10.000.000 yang terdata dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Wine, Musa, dan Sapta 2013 menunjukkan bahwa wanita dengan gaji Rp.1.000.000 – Rp. 3.000.000,00 38 merupakan konsumen yang paling sering Universitas Sumatera Utara 52 datang melakukan perawatan kecantikan di salon Keraton. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang datang ke salon kecantikan keraton menyesuaikan dengan penghasilannya.

2. HASIL UJI ASUMSI

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana distribusi data penelitian. Uji asumsi tersebut meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinear, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

1. Hasil Uji Normalitas