c. Setelah 1 jam dengan menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi dengan kecepatan 2000Rpm selama 15 menit. d.
Buang supernatant kemudian ambil endapan bagian bawah diambil untuk diperiksa secara mikroskopis.
3. Pemeriksaan Mikroskopis.
a. Mengambil larutan eosin memakai pipet dan meneteskan satu tetes pada
object glass. b.
Mengambil endapan dari tabung sentrifugasi satu tetes lalu meneteskan pada object glass yang telah diberi eosin.
c. Menutup hati
– hati dengan cover glass cairan harus merata dan tidak boleh ada gelembung udara.
d. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x40.
4.6 Pengolahan dan Analisa Data
Hasil dari pemeriksaan laboratorium dimasukkan ke dalam tabel distribusi dengan bantuan komputer dan menggunakan program SPSS.
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu pasar tradisional dan pasar modern yang menjual sayur lalapan disekitar Kota Medan Bagian Selatan yaitu Kecamatan Medan
Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, dan Medan Amplas. Pada penelitian
ini dipilih 5 pasar tradisional dan 5 pasar modern.
Tabel 5.1 Daftar Pasar di Kota Medan Bagian Selatan
No Kecamatan
Pasar Tradisional Pasar Modern
1. Medan Johor
a. Pasar Kwala Bekala
b. Pasar Titi Kuning
c. Pasar Johor
a. Giant
b. Alfamidi
2. Medan Selayang
a. Pasar Sembada
a. Carefour Supermarket
3. Medan Tuntungan a.
Pasar Simalingkar b.
Pasar Lou Chii c.
Pasar Melati a.
Alfamidi
4. Medan Amplas
a. Maju Swayalan
b. Indogrosir Perkulakan
c. Alfamidi
pasar yang dipilih untuk penelitian Adapun sumber sayur lalapan dari pasar tradisional di dominasi dari
Berastagi, Sidikalang dan daerah Marelan sedangkan pada pasar Modern sendiri umumnya dari Berastagi.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel penelitian ini adalah sayur lalapan yang dibeli dari pasar tradisional dan pasar modern yaitu sayur selada, kol, daun bawang, daun prei dan
timun. Sebanyak 150 sampel sayur lalapan yaitu 125 sampel dari pasar tradisional dan 25 sampel dari pasar modern.
Tabel 5.2 Karakteristik Sampel
Perlakuan Penampilan
Kesegaran +
- Kotor
Tidak Kotor Segar
Tidak Segar Selada
41,7 13,2
12 24
22,2 8,4
Kol 11,1
22,8 2
29 19,8
20,8 Daun Bawang
11,1 22,8
52 4
19,1 25,0
Daun Prei 16,7
21 26
17 19,8
20,8 Timun
19,4 20,2
8 26
19,1 25,0
5.1.3 Distribusi Kontaminasi Pada Sayuran Berdasarkan Pasar
Sayur lalapan yang tercemar dapat dilihat dari kontaminasi parasit. Sayur lalapan dikatakan terkontaminasi apabila ditemukan parasit pada sayur lalapan.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Parasit yang Mengkontaminasi Sayuran
Berdasarkan tabel di atas, larva Hookworm yang paling mendominasi dengan proporsi pada selada 63,3 19 sampel, kol 20,0 6 sampel, daun prei
63,3 19 sampel, daun bawang 80 24 sampel, timun 3,3 1 sampel pada masing
– masing 30 sampel. Jenis Parasit
Jenis Sayur
Selada Kol
Daun Prei Daun Bawang
Timun f
f f
f f
Telur Ascaris l 1
3,3 Telur Hookworm
1 3,3
1 3,3
Larva Hookworm 19
63,3 6
20,0 19
63,3 24
80,0 1
3,3 Total
19 63,3
6 20,0
20 66,6
26 86,6
1 3,3