americanus, Ancylostoma duodenale, dan Trichuris trichiura Hadidjaja dan Margono, 2011.
2.3.1. Cacing Gelang Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides dikenal juga sebagai cacing gelang dan penyakit yang disebabkannya disebut askariasis. Ascaris lumbricoides tersebar luas di seluruh
dunia dengan cuaca hangat, iklim lembab, padat dan tempat dimana feses manusia digunakan sebagai pupuk, infeksi paling umum terutama di daerah tropis dan
subtropis di mana sanitasi dan kebersihan yang buruk CDC, 2013. Telur ascaris memerlukan waktu inkubasi sebelum menjadi infektif, tergantung pada kondisi
lingkungan misalnya temperatur, sinar matahari, kelembapan dan tanah liat. Telur akan mengalami kerusakan karena pengaruh bahan kimia, sinar matahari langsung
dan pemanasan 70˚C Ideham dan Pusarawati, 2007. Distribusi penyebarannya paling luas dibanding infeksi helminthes yang lain,
hal ini terkait dengan kemampuan cacing betina dewasa menghasilkan telur dalam jumlah banyak dan relatif tahan terhadap kekeringan atau temperature yang panas
Ideham dan Pusarawati, 2007. Cacing ini adalah cacing berukuran besar, berwarna putih kecoklatan atau
kuning pucat. Cacing jantan berukuran panjang antara 10-31 cm, sedangkan cacing betina panjang badannya antara 22-35 cm. Kutikula yang halus bergaris
– garis tipis menutupi seluruh permukaan badan cacing. A. lumbricoides
mempunyai mulut dengan tiga buah bibir, yang terletak sebuah di dorsal dan dua bibir lainnya terletak subventral. Selain ukuran cacing jantan lebih kecil dari
betina, cacing jantan mempunyai ujung posterior yang runcing, dengan ekor melengkung ke arah ventral. Di bagian posterior terdapat 2 buah spikulum yang
ukuran panjangnya sekitar 2 mm, sedangkan di bagian ujung posterior cacing terdapat juga banyak papil
– papil yang berukuran kecil. Bentuk tubuh cacing betina membulat conical dengan ukuran badan yang lebih besar dan lebih
panjang dari pada cacing jantan dan bagian ekor yang lurus, tidak melengkung Soedarto, 2011.
Telur ascaris ditemukan dalam dua bentuk, yaitu yang dibuahi fertilized dan tidak dibuahi unfertilized.
a. Telur dibuahi fertilized
Bentuk telur bulat dan lonjong dengan ukuran panjang 45 – 75 mikron dan
lebarnya 35 -50 mikron. Dan berdinding tebal yang terdiri dari tiga lapis yaitu, lapisan dalam dari bahan lipoid tidak ada pada telur unfertile, lapisan tengah dari
bahan glikogen, lapisan paling luar dari bahan albumin, tidak rata, bergerigi, berwarna coklat keemasan yang berasal dari warna pigmen empedu. Telur bagian
dalam tidak bersegmen berisi kumpulan granula lesitin yang kasar Ideham dan Pusarawati, 2007.
Gambar 2.1 Telur Ascaris lumbricoides fertilized
b. Telur tidak dibuahi unfertilized
Bentuknya panjang yaitu 88 – 94 mikron dan lebarnya 44 mikron, telur
unfertilized dikeluarkan oleh cacing betina yang belum mengalami fertilisasi atau pada periode awal pelepasan telur oleh cacing betina fertil. Kadang
– kadang telur yang dibuahi, lapisan albuminnya terkelupas dikenal sebagai decorticated eggs
Ideham dan Pusarawati, 2007.