Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

43 Tabel 1. Profil Siswa dan Orang Tua Siswa Siswa Berkesulitan Belajar Orang Tua Siswa Seorang siswa kelas II SD Negeri Kajoran 2 berjenis kelamin laki-laki dengan usia 8 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Siswa tersebut bernama MR. MR berasal dari keluarga yang kurang mampu. MR merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Memiliki seorang kakak yang merupakan siswa kelas IV SD Negeri Kajoran 2, namun memiliki kemampuan lebih baik daripada MR. Kegiatan sehari-hari MR setelah pulang sekolah yaitu bermain. MR tidak pernah belajar, bahkan MR tidak peduli apakah ada PR dari guru atau tidak. MR merupakan siswa yang mudah marah dan suka mengganggu temannya di kelas. Orang tua MR memiliki riwayat pendidikan yang rendah. Kedua orang tua MR berpendidikan terakhir Sekolah Dasar. Karena pendidikan yang rendah, orang tua MR tidak peduli dengan pendidikan anak. Tidak pernah memperhatikan kegiatan belajar MR selama di rumah. Ayah MR bekerja sebagai penjual roti, dan ibu MR sebagai ibu rumah tangga. Bertempat tinggal di Dusun Nerangan Desa Kajoran. Tempat tinggalnya dapat dikatakan kurang layak. Orang tua MR tidak pernah menengur MR ketika MR tidak belajar. Perhatian orang tua terhadap pendidikan MR sangat kurang.

D. Definisi Operasional

1. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar merupakan gangguan dalam proses belajar yang disebabkan oleh kurang berfungsinya otak. Hal tersebut menyebabkan lemahnya proses berfikir seperti dalam membaca, menulis, ataupun berhitung. 2. Layanan Bimbingan Belajar Layanan bimbingan belajar merupakan suatu tindakan yang berupa pemberian bantuan kepada siswa dengan tujuan menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi sehingga mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan belajar meliputi 44 pemberian tugas, diskusi kelompok, tanya jawab, tutor sebaya, dan pengajaran individual.

E. Desain Penelitian

Penelitian tindakan ini menggunakan model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dkk Suwarsih Madya, 2006: 67 yang meliputi empat komponen yaitu: penyusunan rencana planning , tindakan acting , pengamatanobservasi observing , dan refleksi reflecting . Keempat langkah tersebut saling berkaitan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut: Gambar 1. Proses Dasar Penelitian Tindakan oleh Kemmis dkk Suwarsih Madya, 2006: 67 Langkah-langkah dalam setiap siklus penelitian tindakan dijelaskan sebagai berikut: 1. Siklus I Langkah-langkahnya sebagai berikut: Keterangan: Siklus I 1 = Plan Perencanaan I 2 = Act and Observe Tindakan dan Observasi I 3 = Reflect Refleksi I Siklus II 4 = Plan Perencanaan II 5 = Act and Observe Tindakan dan Observasi II 6 = Reflect Refleksi II