Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
58 pengamatan yang peneliti lakukan, perlakuan guru terhadap siswa tersebut
masih samadengan siswa lain yang memiliki kemampuan lebih, sehingga tidak ada tindakan khusus yang diberikan kepada siswa berkesulitan belajar.
Wawancara kedua dilakukan oleh peneliti kepada siswa yang bersangkutan pada tanggal 20 Oktober 2015. Wawancara dilakukan pada saat jam istirahat
dengan menemui siswa di ruang kelasnya. Peneliti menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegitan belajarnya, dan siswa menjawab apa adanya
pertanyaan dari peneliti. Data yang dihasilkan dari wawancara dengan siswa yaitu siswa mengakui bahwa dirinya sulit untuk memahami materi pelajaran
dan sering mencotek milik teman ketika mengerjakan soal.Selain itu siswa jarang belajar ketika di rumah, siswa lebih sering bermain bahkan membantu
orang tuanya bekerja.Berdasarkan cerita yang disampaikan, orang tua tidak pernah membantu dan mengawasinya ketika belajar di rumah.Oleh karena itu,
siswa kurang mendapatkan perhatian dan motivasi belajar dari orang tua. Terlebih siswa tersebut memiliki kemampuan yang kurang dalam belajar
dan tidak ada yang dapat membantunya ketika belajar di rumah.Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas, dan siswa yang
bersangkutan dapat diketahui bahwa siswa berkesulitan belajar belum mendapatkan penanganan khusus dari sekolah dan kurang mendapatkan
dukungan belajar dari lingkungan terutama orang tua.Hasil belajar yang diperolehnya juga masih di bawah kriteria.Peneliti mengetahui hasil belajar
yang diperolehnya melalui laporan ulangan semester gasal yang disajikan dalam tabel sebagai berikut.
59
Tabel 10. Nilai Harian Siswa Berkesulitan Belajar Pra Tindakan
No. Mata Pelajaran
Hasil KKM
Nilai 1.
Pendidikan Kewarganegaraan 70
65 2.
Bahasa Indonesia 70
56 3.
Matematika 70
54 4.
Ilmu Pengetahuan Alam 70
56 5.
Ilmu Pengetahuan Sosial 70
60 6.
Bahasa Jawa 70
55 Sumber: Nilai Harian Kelas II SD Negeri Kajoran 2 Magelang Tahun
20152016
Dari hasil nilai yang diperoleh pada ulangan semester gasal dapat disimpulkan bahwa tidak ada ketuntasan nilai pada semua mata
pelajaran.Bahkan menurut guru kelas nilai yang diperoleh siswa tidak murni dari pekerjaannya sendiri ketika mengerjakan ulangan semester gasal.Siswa
mencontek teman sebelahnya ketika mengerjakan ulangan sehingga nilai tersebut tidak murni hasil kerja siswa tersebut. Oleh karena itu, siswa yang
memiliki inisial MR dipilih menjadi subjek penelitian ini karena siswa tersebut membutuhkan solusi untuk mengatasi masalahnya yaitu dengan
memberikan pelayanan khusus dalam belajarnya.