Hubungan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

penyakit DBD serta menekan perkembangan dan pertumbuhan jentik nyamuk Aedes aegypti. Pengetahuan dapat diibaratkan sebagai suatu alat yang dipakai manusia dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya. Pengetahuan tentang penyakit misalnya dapat bermanfaat bagi seseorang untuk untuk menjaga agar dirinya tidak tertular oleh penyakit tersebut. Oleh sebab itu jika responden memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit DBD maka akan membuat responden memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap kejadian DBD sehingga kemungkinan terjadinya kasus DBD akan semakin berkurang. Menurut Notoatmodjo 2005, pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek. Dengan demikian pengetahuan lebih mudah diperoleh jika semua indera yang dimiliki seseorang bekerja sama, karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

5.2.3 Hubungan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai p = 0,002. Oleh karena nilai p 0,002 lebih kecil daripada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan praktik pemberantasan sarang nyamuk PSN dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue DBD. Hasil statistik juga menunjukkan bahwa nilai Odd Universitas Sumatera Utara Ratio OR sebesar 2,51 95 CI 1,413-4,493, artinya responden dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk PSN yang buruk 2,34 kali lebih berisiko menderita DBD dibandingkan responden dengan praktik PSN yang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Sari 2012 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara praktik PSN dengan kejadian DBD pada sekolah tingkat dasar di Kota Semarang p value = 0,005. Hasil penelitian Supriyanto 2011 menunjukkan bahwa praktik tentang pencegahan penyakit demam berdarah dengue DBD dan pemberantasan sarang nyamuk PSN memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian penyakit DBD p = 0,000. Menurut Respati 2007, pemberantasan nyamuk Aedes aegypti merupakan cara utama yang dilakukan untuk memberantas penyakit DBD, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Hal sejalan diungkapkan Zairina 2008 bahwa cara yang dianggap paling tepat mengatasi kejadian demam berdarah yaitu pemberantasan sarang nyamuk PSN yang dilakukan masyarakat sehingga populasi nyamuk Aedes Aegypti akan dapat ditekan serendah- rendahnya sehingga penularan DBD tidak terjadi lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden kelompok kasus memiliki praktik PSN baik dibandingkan responden kelompok kontrol. Asumsi dalam penelitian ini adalah responden kelompok kasus telah mulai melakukan praktik PSN dikarenakan anggota keluarga mereka pernah terjangkit DBD dan mereka telah menyadari bahaya penyakit DBD. Sedangkan sebagian besar responden kelompok Universitas Sumatera Utara kontrol belum melaksanakan praktik PSN dikarenakan mereka belum menyadari pentingnya melakukan PSN untuk mencegah penyakit DBD. Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya. Cara memberantas nyamuk Aedes aegypti yang tepat guna ialah dengan melakukan PSN yaitu kegiatan untuk memberantas jentik nyamuk di tempat berkembangbiaknya. Dengan demikian keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit DBD. Pemahaman penyakit DBD dan penanggulangannya masih kurang, yang tampak pada masih dibebankannya masalah DBD dan tanggung jawabnya pada sektor kesehatan, padahal DBD sebenarnya harus menjadi tanggung jawab semua pihak karena erat kaitannya dengan kebersihan dan perilaku manusia. Penanggulangan penyakit DBD lebih banyak terkait dengan peran serta masyarakat Chadijah, 2011.

5.3 Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Analisis Determinan Kinerja Petugas Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kota Pematang Siantar Tahun 2013

2 58 153

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Prevalensi Demam Berdarah Dengue Di Kota Medan Berdasarkan Data Di Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2011

2 59 116

Analisis Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue

0 30 1

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI

0 0 5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Keberadaan Jentik, Pengetahuan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar Tahun 2014

0 0 9

Pengaruh Keberadaan Jentik, Pengetahuan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar Tahun 2014

0 0 18