bersifat multiple feeding artinya untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang dalam satu periode siklus gonotropik biasanya menghisap darah beberapa kali
Depkes RI, 2010. Menurut Anies 2006, orang awam mudah mengenali nyamuk tersebut
dengan ciri-ciri umum sebagai berikut: a. badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
b. hidup di dalam dan di sekitar rumah c. menggigitmengisap darah pada siang hari
d. senang hinggap pada pakaian yang bergelantungan dalam kamar e. bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah:
bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung, perangkap semut
2.3.1 Penyebaran Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis Asia Tenggara dan terutama di sebagian besar di wilayah perkotaan. Penyebaran Aedes aegypti di
pedesaan akhir-akhir ini relatif sering terjadi yang dikaitkan dengan pembangunan sistem persediaan air pedesaan dan perbaikan sistem transportasi. Di wilayah yang
agak kering seperti India, Aedes aegypti merupakan vektor perkotaan dan populasinya secara khas berfluktuasi bersama air hujan dan kebiasaan penyimpanan air. Pada
negara lain di Asia Tenggara yang curah hujannya melebihi 200 cm per tahun, populasi Aedes aegypti ternyata lebih stabil dan ditemukan di daerah perkotaan,
pinggiran kota dan daerah pedesaan. Karena kebiasaan penyimpanan air secara
Universitas Sumatera Utara
tradisional di Indonesia, Myanmar dan Thailand, kepadatan nyamuk mungkin lebih tinggi di daerah pinggiran kota daripada di daerah perkotaan WHO, 2004.
Aedes aegypti tersebar luas baik di rumah-rumah maupun di tempat-tempat umum di Indonesia. Nyamuk ini dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian
daerah ±1.000 m dari permukaan air laut. Di atas ketinggian 1.000 m tidak dapat berkembang biak, karena pada ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah,
sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk tersebut Depkes RI, 2008. Ketinggian merupakam faktor yang penting untuk membatasi penyebaran
nyamuk Aedes aegypti. Di India, Aedes aegypti dapat ditemukan pada ketinggian yang berkisar dari nol meter sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian
yang rendah kurang dari 500 meter memiliki tingkat kepadatan populasi nyamuk sedang sampai berat. Sementara daerah pegunungan dia atas 500 meter memiliki
populasi nyamuk yang rendah. Di negara-negara Asia Tenggara, ketinggian 1000 sampai 1500 meter di atas permukaan laut tampaknya merupakan batas bagi
penyebaran Aedes segypti. Di bagian lain dunia, nyamuk spesies ini dapat ditemukan di wilayah yang jauh lebih tinggi, misalnya di Kolombia sampai mencapai 2200
meter WHO, 2004.
2.3.2 Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti