35 h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa remaja sudah hampir dewasa. Remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat
perbuatan seks. Remaja menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang diinginkan.
Berdasarkan paparan tentang karakteristik-karakteristik masa remaja di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik masa remaja yaitu masa remaja sebagai
periode yang penting, masa remaja sebagai periode peralihan, masa remaja sebagai periode perubahan, masa remaja sebagai usia bermasalah, masa remaja sebagai masa
mencari identitas, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, dan masa remaja sebagai ambang masa
dewasa.
3. Tugas Perkembangan
Havigurst Hurlock, 1980: 209-210 mengungkapkan tugas-tugas perkembangan pada remaja yaitu:
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial pria, dan wanita. c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
36 d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi. g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
Sedangkan menurut Kay Syamsu Yusuf, 2006: 72-73 mengungkapkan tugas- tugas perkembangan remaja yaitu:
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas. c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya. e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri. f. Memperkuat self control kemampuan mengendalikan diri atas dasar
skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup. g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri sikapperilaku
kekanak-kanakan.
37 Erikson Syamsu Yusuf, 2006: 71 berpendapat bahwa remaja merupakan masa
berkembangnya identitas. Pengalaman hidup remaja berada dalam suatu periode saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan dirinya untuk masa depan, dan mampu
menjawab pertanyaan “siapa saya?”. Kegagalan remaja dalam menuntaskan tugas ini
akan berdampak tidak baik bagi perkembangan dirinya. Dampak dari kegagalan remaja dalam mengembangkan rasa identitasnya maka remaja akan kehilangan arah
sehingga memungkinkan remaja akan mengembangkan perilaku yang menyimpang, kriminalitas dan menutup diri dari masyarakat.
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah mengungkapkan tugas-tugas perkembangan remaja di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan remaja
yaitu mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria, dan wanita, menerima keadaan fisiknya
dan menggunakan tubuhnya secara efektif, mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lainnya, mempersiapkan karir ekonomi, mempersiapkan perkawinan dan keluarga, memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai
pegangan untuk
berperilaku mengembangkan
ideologi, mengembangkan
keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok, menemukan manusia model
yang dijadikan identitasnya, menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri,
memperkuat self
control kemampuan
mengendalikan diri atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup, mampu
38 meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri sikapperilaku kekanak-kanakan serta
mampu mengembangkan identitasnya.
D. Hubungan antara Kontrol Diri dengan Perilaku Kenakalan Remaja