32 perangkat keras media dinyatakan sangat layak dengan distribusi frekuensi
sebesar 50. Berdasar aspek komunikasi visual media dinyatakan layak dengan distribusi frekuensi 50. Pengujian menurut aspek relevansi materi,
media dinyatakan layak dengan distribusi frekuensi 50. Berdasar aspek teknis media pembelajaran media dinyatakan layak dengan distribusi frekuensi
50. Penggunaan Simulator Sistem Kendali Posisi Motor DC mampu
meningkatkan persentase kelulusan peserta didik dari 12,5 menjadi 68,75.
C. Kerangka Pikir
Media pembelajaran simulator lift berbasis PLC ini akan digunakan
sebagai media pembelajaran instalasi motor listrik pada kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMKN 1 Magelang. Pembuatan media ini
memelalui beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan, desain produk, pengembangan desain, Implementasi produk atau ujicoba pemakaian,
evaluasi revisi produk. Media ini dirancang agar menarik minat siswa untuk belajar. Pengujian
dilakukan pada kelayakan trainer. Sebelum diimplementasikan ke siswa perlu
dilakukan validasi oleh para ahli dan ujicoba ke pengguna. Validasi dan ujicoba ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan maupun koreksi
tentang produk yang telah dihasilkan. Berdasarkan masukan dan koreksi tersebut, produk tersebut direvisidiperbaiki. Hasil akhir berupa
simulator lift yang akan dicari kelayakannya. Adapun kerangka pikir dapat dilihat pada
gambar 17 berikut ini:
33 Gambar 17. Kerangka Pikir Penelitian
SOLUSI
Untuk mengatasi masalah diatas, dengan pengembangan media pembelajaran simulator lift pada mata pelajaran instalasi motor listrik materi pokok
bahasan PLC
MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran Instalasi Mesin Listrik menggunakan PLC.
2. Kemampuan siswa dalam menyerap materi tergolong rendah dan siswa masih pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Kurangnya media belajar dalam bentuk objek aplikatif pada pembelajaran Instalasi Mesin Listrik menggunakan PLC.
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi dan inovatif.
UJI KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR LIFT
1. Uji Kelayakan a.
Ahli Media b.
Ahli Materi c.
Pilot test siswa
2. Uji Pemakaian a.
Pengguna siswa
TAHAP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1.
Analyze analisa
2.
Design desain perancangan
3. Develop pengembangan
4.
Implement implementasi
5. Evaluate evaluasi
34
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah rancang bangun media pembelajaran simulator lift berbasis
PLC Omron pada mata pelajaran instalasi motor listrik di SMK? 2.
Bagaimanakah kelayakan media pembelajaran simulator lift berbasis PLC Omron pada mata pelajaran instalasi motor listrik di SMK?