1. Diskriminasi Seorang manajer harus mampu membedakan secara objektif antara mereka
yang dapat memberi sumbangan berarti dalam pencapaian tujuan organisasi dengan mereka yang tidak.
2. Pengharapan Dengan memperhatikan bidang tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja
karyawan. Karyawan yang memiliki nilai kinerja tinggi mengharapkan pengakuan dalam bentuk berbagai penghargaan yang diterimanya dari
organisasi . 3. Pengembangan
Bagi yang bekerja dibawah standar, skema untuk mereka adalah mengikuti program pelatihan dan pengembangan.
4. Komunikasi Para manajer bertanggung jawab untuk mengevaluasi kinerja para karyawan
dan secara akurat mengomunikasikan penilaian yang dilakukannya.
2.4 Penelitian Terdahulu Pane 2011 yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non
Finansial terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara PTPN II Tanjung Morawa- Medan”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara PTPN II
Tanjung Morawa- Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dan pada koefisien determinasi, nilai R
2
sebesar 0.466 yang berarti hubungan
Universitas Sumatera Utara
kompensasi finansial dan non finansial terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 46.6 , artinya hubungan antar variabel cukup erat. Nilai Adjusted R Square
sebesar 0.178 yang berarti 17.8 prestasi kerja dapat dijelaskan oleh kompensasi finansial dan non finansial.
Irfan 2004 yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Peningkatan Produktifitas Tenaga Kerja Pada PT.PLN Persero
Wilayah II Sumut” yang bertujuan untuk mengetahui apakah kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktifitas karyawan. Penelitian ini menggunakan analisis induktif dan analisis regresi yang menunjukkan hasil
bahwa kompensasi yang diberikan PT. PLN Persero Wilayah II Sumut kepada karyawannya memiliki pengaruh yang tidak terlalu kuat terhadap peningkatan
produktifitas kerja karyawan khususnya karyawan bagian pemasaran. Hal ini dibuktikan melalui analisis regresi Uji-t dimana adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel X pemberian kompensasi dan variabel Y peningkatan produktifitas karyawan. Nilai determinan D sebesar 40,96
mengindikasikan hubungan antara pemberian kompensasi yang dilakukan oleh PT. PLN Persero Wilayah II Sumut terhadap peningkatan produktifitas tenaga
kerjanya memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat. Dengan demikian bahwa produktifitas kerja karyawan PT. PLN Persero Wilayah II Sumut ini tidak
mutlak dipengaruhi oleh kebijakan kompensasi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti motivasi, lingkungan dan iklim kerja, pendidikan, latihan
dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Nafali 2011 yang berjudul “ Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Carsurindo Superintendent Medan”. Hasil uji-t
menunjukkan bahwa variable Gaji X1 secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan Y. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan dari gaji adalah
sebesar 0,000 atau lebij kecil dari ɑ = 5. Koefisien regresi ini juga menunjukkan
adanya hubungan yang positif dar variabel gaji X1 terhadap kinerja karyawan Y,artinya ialah bila gaji dinaikkan maka kinerja karyawan juga akan meningkat.
Uji-t terhadap tunjangan X1 bahwa variabel tunjangan X2 secara parsial juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan Y.tingkat signifikansi menunjukkan
bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 atau lebih kecil dari nilai ɑ = 5.
Sementara nilai t-hitung adalah sebesar 6.500 dan lebih besarnilai t-tabel 1.701. Hal ini menunjukkan bahwa tunjangan X2 positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Y, dimana bila tunjangan dilakukan maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Sedangkan variable insentif X2 berpengaruh positif
namun tidak signifikanterhadap kinerja karyawan Y. hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,980 atau lebih besar dari nilai
ɑ = 5.
2.5 Kerangka Konseptual