2.8 Kerangka Berfikir
Dalam kegiatan pembelajaran di SMK NU 01 Kendal, tingkat pemahaman siswa terhadap konsep materi masih kurang. Proses pembelajaran juga kurang
melibatkan keaktifan siswa. Keadaan siswa yang bersifat heterogen dengan latar belakang psikologis yang berbeda memerlukan perhatian khusus dari guru.
Kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran tersebut menyebabkan hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini diduga karena
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih kurang inovatif. Selama ini penyampaian materi mata pelajaran kewirausahaan mengelola konflik
disampaikan dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, akan tetapi di dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan dan guru lebih
berperan aktif sebagai penyampai materi. Pembelajaran kewirausahaan merupakan suatu proses untuk menciptakan
lingkungan belajar siswa dengan menggunakan suatu rancangan pembelajaran yang mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran kewirausahaan sekolah. Salah satu bagian yang penting dalam proses pembelajaran kewirausahaan adalah pemahaman konsep.
Pemahaman konsep merupakan landasan penting untuk berpikir dalam menyelesaikan permasalahan kewirausahaan maupun permasalahan sehari-hari.
Dengan demikian, perkembangan dan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan harus benar-benar diperhatikan. Guru dituntut untuk mengetahui, memahami,
memilih, dan menerapkan model pembelajaran yang dinilai efektif sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar kewirausahaan menegelola konflik adalah
pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op, karena salah satu karakteristik pembelajran kewirausahaan materi mengelola konflik yaitu siswa mampu
mengetahui, memahami, dan menganalisis. Seperti yang dikemukakan Bloom bahwa domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sehingga pembelajaran lebih efektif jika dilakukaan secara berkelompok. Metode pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op
ini memliki karakter khusus yaitu adanya spesialisasi tugas anggota dalam kelompoknya sehingga siswa dituntut agar lebih aktif pada saat proses belajar
mengajar. Dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op ini,
diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi dengan tingkat pemahaman yang optimal. Siswa dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri, siswa
dapat mengembangkan kemampuan kelompoknya, guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, dan siswa menjadi lebih aktif. Dari meningkatnya aktivitas
siswa akan meningkatkan pula hasil belajar siswa hal ini sesuai dengan yang dikemuakakan Anni 2009:5 “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas.
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis
Hasil belajar siswa pada pelajaran kewirausahaan meningkat.
Pembelajaran di SMK NU 01 Kendal : 1. Hasil belajar kewirausahaan siswa rendah, masih banyak yang belum
tuntas KKM. 2. Model pembelajaran yang digunakan kurang inovatif.
Model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-
op 1. Siswa dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.
2. Siswa dapat mengembangkan kemampuan kelompoknya. 3. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
4. Siswa menjadi lebih aktif
2.9 Penelitian Terdahulu yang Relevan