Data pada table 4.13 menunjukkan bahwa tingkat aktivitas belajar siswa kelas X BB.2 SMK NU 01 Kendal pada siklus II tergolong dalam kategori sangat baik.
Hal tersebut terbukti pada skor yang dicapai sebesar 87,49 atau dalam rentang skor 75-100.
4.3.4 Refleksi
Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:
1. Siswa sudah mampu menerapkan pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dalam pembelajaran kewirausahaan materi mengelola konflik dengan baik.
Melalui penerapan strategi ini siswa dapat mengalami aktivitas belajarnya secara maksimal. Siswa mendapat pengalaman baru dalam belajarnya. Siswa
belajar untuk mandiri dalam mencari informasi dan memahami materi, memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi, bekerjasama dan
berinteraksi dengan teman serta berani untuk berpendapat dan berbicara di depan umum.
2. Guru sudah mampu menerapkan pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op. Hal ini terlihat dari kemampuan guru dalam membimbing dan memberikan bantuan
kepada siswa selama pembelajaran dengan strategi ini. Guru sudah mampu mengondisikan pembelajaran kelompok yang dirasa sebagai hal baru dalam
pembelajaran kelas X. 3. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan
aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas yang terjadi
dari siklus I ke siklus II sebesar 22,49 yaitu dari skor 50 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 72,5 pada siklus II.
4. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Kewirausahaan materi mengelola
konflik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 8,93 yaitu dari ketuntasan klasikal sebesar
74,11 pada siklus I meningkat menjadi 83,04 pada siklus II. 5. Kekurangan yang masih terjadi pada siklus II yaitu terbatasnya waktu bagi
siswa untuk melakukan kegiatan review yaitu menjelaskan kembali intisari materi dan hasil diskusi kelompok serta kesempatan dalam memberikan
tanggapan terhadap presentasi kelompok lain. Hal ini merupakan keterbatasan dalam penelitian ini.
4.4 Pembahasan